Awalnya aku kira kamu adalah rumah, tetapi ternyata dirimu datang dan pergi seenaknya. Pernah kah berpikir untuk tinggal? Semuanya hanya harapan yang sia-sia. Tingkahmu selalu saja seperti itu. Hanya akan membuat aku tegar dan terbiasa tanpa dirimu. Aku marah bukan untuk kamu, aku hanya menegur diriku, lebih tepatnya mengingatkan bahwa salah jika pintu selalu terbuka setiap kamu mengetuk. Bukan lagi wajar jika aku akan menutup pintu dengan rapat. Aku bisa membuatmu gila, dengan sobekan tisu yang akan aku sumbat di celah-celah pintu.
Biarkan aku bahagia dengan duniaku, tanpa hiruk pikuk langkah kakimu. Aku legah, tidak lagi lengah. Kali ini keputusan yang benar. Jangan menyesal karena aku sudah menjadi beda, itu maumu dan aku lakukan. MENJADI BEDA Sesungguhnya menjadi beda adalah keputusan yang sulit bagiku (kamu).
Aku pernah menjalin hubungan dengan pria X, yah seperti pasangan lain saat PDKT sangat romantis bahkan sangat peka, seperti anjing yang menggonggong saat mencium masakan emak. Berbagai hal yang aku lakukan membuat dia selalu merasa bangga dengan diriku. Dia selalu menempatkan waktu buat aku, bahkan chat-ku selalu dibalas dengan cepat.
Disitulah aku terbuai dan tersentuh oleh sikapnya. Dua bulan setelah masa PDKT iya mengajak aku untuk pacaran, okay aku terima, tentu dia sudah memikatku dengan sikapnya selama ini. Belum setahun masa pacaran, pujian, perhatian, dan waktu kebersamaan sudah mulai berkurang. Alasan sayang aku sibuk, sayang aku ini, sayang aku itu. Keseringan dengan berbagai alasan membuat aku mulai ragu apakah itu suatu kejujuran atau hanya ucapan.
Pada akhirnya aku bosan dengan berbagai alasan yang kadang tidak masuk akal. Akupun diam tanpa menegurnya lagi dan dia tahu kenapa aku tidak seperti biasanya. Dia menemuiku dan jujur bahwa dia sudah membohongiku.
Saat itu juga amarahku meledak. Hingga aku diamkan dia berhari-hari. Tapi yang aku rasakan dia sebaliknya cuek seperti acuh tak acuh terhadap aku. Perasaanku saat itu sedih, kecewa, dan marah. Aku mencari berbagai sumber di internet cara menguatkan diri saat sedang broken heart. Sangat luar biasa aku menemukan tulisan ini.
Setelah aku membaca setiap kata demi kata. Aku paham bahwa diri kita itu berharga, kita berharga di antara orang-orang yang menyayangi dan mencintai kita. Jangan terlarut dengan kesedihan yang menghanyutkan kita. Jadilah kuat karena aku (kamu) pantas untuk dicintai. Jadilah beda jika hal itu membuat kamu bahagia. Jangan paksa keadaan jika sudah rumit. Aku paham kamu bisa tapi apakah kamu yakin pasangan kamu bersedia. Itu hanya memberi kesempatan untuk menjadi hancur lagi dan lagi.
Jangan keras kepala mengatakan dia berubah karena dia ingin sendiri dulu. Oh tidak! Alasan yang sangat klasik, pikirkan dengan logikamu ketika dia memberimu alasan-alasan setiap tindakannya. Karena aku tahu kamu seorang yang cerdas dan bijak. Keep strong and don't be sad ? ?✍
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”