Ketika berbicara mengenai waktu, dan apa itu waktu, akan banyak sekali arti hanya dari 1 kata tersebut. Layaknya koin yang mempunyai dua sisi, semua berhak mendefinisikan apa itu waktu sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing.
Tak jarang banyak yang imajinasi yang keluar mengenai waktu, dan herannya sebagian besar dari kita menginginkan agar waktu bisa diputar mundur. Tak lain agar bisa membuat hidup sesuai ekspetasinya. Lalu sebenarnya apa gunanya Tuhan menciptakan waktu? Mengapa banyak orang berlomba untuk membuat alat agar bisa kembali ke masa lampau. Dan mungkin manusia di seluruh dunia sangat menantikan munculnya sang ilmuwan hebat yang bisa menciptakan alat tersebut. Namun jika itu terjadi, teruntuk guru sejarah siap-siap angkat koper, gulung tikar. Pekerjaan anda tidak akan berguna jika mesin itu ada *Dengan gaya Satpol PP saat melakukan penggusuran*.
Aku pun sering merenung, memikirkan tentang waktu. Hanya 1 kata, namun entah kenapa bisa menguras segala pemikiran dan emosi yang ada di dalam diri. Tak jarang aku pun menjerit, meminta agar bisa mengembalikan lagi waktu yang terlewat. Membenarkan setiap kebodohan-kebodohan yang pernah aku lakukan, memperbaiki segala cacat diri yang dilakukan di masa lalu. dalam benak terbesit. “Andaikan waktu dapat di putar, pasti sekarang aku tak begini". Dan serangkaian pengandaian mengenai waktu dengan segala pembenaran bahwa harusnya waktu dapat di putar kembali.
Banyak sekali pengandaian terlintas di dalam benak, hingga ego sebagai manusia tak bisa tertahankan. Kenapa Tuhan menciptakan waktu hanya berjalan maju? Tidak fleksibel bisa maju ataupun mundur sesuai keinginan kita. Seperti kaset yang bisa maju dan mundur sesuai kehendak pendengar. Atau seperti mobil yang bisa disetir sesuai keinginan sang supir. Pemikiran bahwa dunia akan damai pun muncul. Jika waktu dibuat maju dan mundur, mungkin tak ada bom hiroshima dan nagasaki, atau perang-perang lainnya yang mengorbankan banyak jiwa tak bersalah nan suci.
Sayangnya permohonan itu tak pernah menjadi nyata, meskipun sudah banyak menumpahkan air mata. Sepertinya Tuhan tak peduli dengan segala jeritan dan air mata yang keluar, berharap waktu bisa di putar. Dan akhirnya pengandaian itu hanya mimpi yang menguap begitu saja.
Dan kali ini aku berfikir dari sudut lain, dan ternyata aku mulai menyadari beberapa hal. Mengapa Tuhan menciptakan waktu terus berjalan maju bukan seperti inginku dan kebanyakan manusia lainnya. Aku sadar ketika waktu terus berjalan, disitu Tuhan berikan semua jawaban dari segala tanya. Mengabulkan pinta dalam setiap doa. Bayangkan jika waktu bisa mundur, takkan ada jawaban dari berbagai pertanyaan ataupun doa Manusia. Bisa jadi takkan ada era digital seperti sekarang, karena lebih sibuk kembali ke masa lalu.
Waktu terus berjalan maju karena itulah hukuman yang layak untuk manusia atas ke egoisan dirinya, atas ke khilafan dirinya. Bayangkan jika waktu bisa berjalan mundur, seorang penjahat akan tetap melakukan kejahatannya karena jika tertangkap dia bisa kembali memutar waktu.
Waktu berjalan maju untuk memberikan obat untuk segala luka, dan memberikan kekuatan untuk segala peluh yang sudah dikeluarkan. Tak sedikit hal-hal yang menyakitkan itu bisa disembuhkan dengan waktu yang berjalan maju, ya setidaknya kita bisa menjadi manusia yang tidak cengeng, yang jika melakukan kesalahan sedikit ingin mengulang waktu. Anggap saja waktu yang berjalan maju adalah hukuman dan tempaan diri atas semua kesalahan, bagian dari pertanggung jawaban diri atas kebodohan yang pernah dibuat. Dan segala mimpi bisa terwujud justru bukan dari masa lalu.
Cantik dan tampan, salah dan benar itu semua tergantung dari sudut pandang mana kita ingin melihat. Tuhanlah yang mutlak menentukan, sedangkan manusia hanya menilai dari prespektifnya saja. Dan ada satu pertanyaan yang mengakhiri segala keinginan tentang waktu. Jika waktu bisa berjalan mundur apakah akan menjamin masa depannya seperti yang diharapkan? Jaminan apa yang bisa di dapatkan bahwa ketika kita bisa kembali ke masa lampau, maka masa depan akan lebih baik bukan semakin hancur?
Buat aku, kamu dan kita yang terkadang masih berhasrat ingin memutar waktu. Satu hal yang bisa aku tanyakan, sudah berapa banyak hal yang kau sesali di hari ini tetapi justru menjadi rasa syukurmu di masa depan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
setuju banget, kalau ada alat untuk kembali ke masa lalu, mungkin manusia akan menjadi makhluk yang cengeng, tidak bisa bersyukur, dan lemah *baca gak bisa move on hihihi
Mengapa Semakin Dewasa, Kita Semakin Membenci Banyak Orang (Dan Mengapa Itu Gak Masalah) >> http://www.temanmain.com/2016/04/mengapa-semakin-dewasa-kita-semakin.html