Tingkatkan Engagement Tim dengan 5 Langkah Ini

Dalam sebuah perusahaan, departemen lazim dibagi menjadi tim-tim kerja yang dipimpin oleh seorang team leader. Ketua tim ini bertugas untuk memfasilitasi komunikasi dan koordinasi antara manajemen dan para karyawan; mengevaluasi pekerjaan tim; dan membuat laporan untuk bahan review atasan.



Pada umumnya Divisi HR-lah yang berhubungan langsung dengan para team leader, di mana HR bertanggungjawab merekrut dan menyeleksi team leader, sekaligus membuat program peningkatan efektifitas tim kerja untuk masing-masing divisi. Kalau kamu bekerja sebagai HR atau team leader, tidak ada salahnya mencoba lima langkah ini untuk meningkatkan engagement dalam tim kerjamu.



1. Memastikan Keterbukaan Komunikasi

Seorang team leader harus memiliki keahlian berdiskusi dan bernegosiasi, baik dengan manajemen maupun karyawan. Dengan komunikasi dua-arah yang terjaga, permasalahan yang berkaitan dengan produktivitas tim dapat diselesaikan atau bahkan diantisipasi.

Oleh sebabnya, keterbukaan komunikasi menjadi hal yang crucial dalam meningkatkan engagement agar tidak terdapat kesalahpahaman atau miss-communication. Perlu diingat, gossip di perusahaan menyebar sangat cepat, maka sebelum gossip yang belum tentu benar keadaannya semakin jadi boomerang dan mengurangi kepercayaan karyawan dengan manajemen, kamu harus meminimalisirnya dengan komunikasi yang jelas dan terbuka.



2. Menyelenggarakan Pertemuan Rutin

Sifat ‘segan’ yang banyak dimiliki orang Indonesia mungkin menjadi sebuah tantangan untuk memecah barrier antara atasan dan bawahan. Contohnya adalah karyawan biasanya merasa segan untuk menyampaikan sesuatu secara langsung dengan atasan, terlebih jika age gap antara karyawan dan atasan lumayan jauh. Hal ini dapat mengganggu transparansi dan keterbukaan di perusahaan. Untuk itu, mengadakan pertemuan rutin dengan anggota divisi atau one-on-one sharing dapat menjadi solusi yang cukup efektif. Tidak hanya mengetahui problem yang dihadapi setiap karyawan maupun tim, kamu juga dapat menyelesaikan permasalahan tersebut secara bersama-sama, dan antar anggota tim juga bisa semakin mengenal rekan satu tim.

"Gossip is an act that make an issue more complex and complicated. Discussion is an act to solve problem and to clear issue before it becomes complex and complicated."



3. Memahami Karakteristik Setiap Anggota Tim

Setiap karyawan memiliki perbedaan, terutama menyangkut cara bekerja. Ada yang senang didampingi, ada yang lebih suka diberikan kebebasan. Jika kamu berprofesi sebagai HR, idealnya kamu mengenali setiap karyawan yang masuk ke perusahaan. Sementara jika kamu berperan sebagai team leader, kamu dapat meminta data-data yang kamu butuhkan tentang anggota tim kamu kepada HR. Namun peribahasa mengatakan, "Tak kenal maka tak sayang", jadi pastikan kamu mengenal anggota tim kamu dengan baik ya!




4. Memberikan Kesempatan kepada Setiap Anggota Tim untuk Berpartisipasi

Sebagai team leader, kamu harus lebih sensitif dalam menerima dan menampung aspirasi karyawan. Jangan sampai terkesan berat sebelah. Kamu harus lebih adil dan seimbang dalam meng-encourage karyawan. Misalnya adalah dengan memberikan perhatian yang sama untuk setiap anggota tim dan memberikan kesempatan untuk setiap anggota tim untuk berpartisipasi dan memberikan aspirasi.



5. Me-review Kinerja Anggota Tim

Adanya Key Performance Indicator (KPI) yang jelas dan terukur akan membantumu dalam melihat produktivitas karyawan. Cara paling mudah untuk mengukur produktivitas karyawan adalah dengan melihat KPI dari kehadiran karyawan. Apabila terdapat karyawan dengan jumlah kehadiran yang rendah atau sering izin, bisa jadi karyawan tersebut memiliki problem seputar pekerjaan sehingga ‘enggan’ untuk hadir di kantor. Lain halnya dengan karyawan yang selalu hadir tepat waktu ke kantor, hal ini menandakan karyawan tersebut menyukai pekerjaan atau tim kerja di kantor, sehingga hasil penilaian KPI-nya akan baik dan membuktikan engagement karyawan dengan perusahaan/tim pun baik.

Tidak hanya itu, KPI juga dianggap sebagai bentuk perhatian perusahaan, manajemen, HR, dan team leader kepada karyawan. Oleh sebabnya, kamu harus me-review kinerja anggota tim secara berkala dan aware akan perubahan pencapaian karyawan setelah dilakukan penilaian.

Selamat mencoba! ?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini