Katniss Everdeen sudah berhasl menjadi simbol perlawanan untuk melawan pemerintahan lalim pimpinan Presiden Snow. Dengan dukungan kekuatan dari organisasi perlawanan yang dipimpin oleh Presiden Alma Coin, inilah menjadi titik puncak revolusi yang terjadi di Panem.
Bagi Katnis sendiri, dia bukanlah serdadu Presiden Alma Coin. Katnis tetap Katnis, seorang perempuan muda yang awalnya menggantikan adiknya, Prim yang terpilih dalam permainan mematikan Hunger Games (Film pertama Edisi Hunger Games).
Bersama sebuah tim yang solid dan mumpuni, Katnis yang menjadi maskot perlawanan (propaganda untuk melawan Rezim Presiden Snow), Katnis kini sudah di pinggiran Capitol yang menjadi sarang dan kekuatan Presiden Snow.
Revolusi untuk menggulingkan Presiden Snow dengan tujuan Panem yang demokratis menjadi pilihan Katnis dan teman-teman kepercayaannya. Ketika Katnis harus di garis depan pertempuran, hadangan dan rintangan tetaplah tak ubahnya permainan Hunger Games.
Hanya saja kali ini bukan untuk memenuhi dan menturuti permainan Presiden Snow. Namun, untuk menurunkan Tahta-nya di Capitol dengan pasukan-nya.
Apakah Katnis Cs bisa menembus Capitol dan menjadikan Panem yang demokratis ? Apakah Presiden Snow masih kuat dan mempunyai senjata dan permainan yang ampuh untuk melawan rakyat yang memberontak ? dan tentunya, apakah Presiden Coin yang mengincar tahta Presiden Snow bisa demokratis ?
Itu semua nanti akan terjawab selama 137 menit episode akhir Hunger Games yang merupakan adaptasi dari novel karya Suzanne Collins.
Kisah fiksi dengan dunia ala Panem dalam imajinasi penulis novel Suzanne Collins ini, berhasil tampil ciamik dalam besutan sutradara Francis Lawrence.
Dunia bawah tanah yang kelam menuju Panem, reruntuhan kota yang hancur akibat pertempuran, hingga pusat kota Panem tampil menarik bagi anda yang (mungkin) mengikuti film Hunger Games dari pertama hingga part terakhir ini.
Mencekam dan gelap serta tanpa menghilangkan nuansa permainan Hunger Games terasa kental untuk dilihat saat Katnis Cs berusaha masuk Capitol (ibu kota Panem) yang dikuasai oleh pasukan Presiden Snow.
Konflik batin dan kisah cinta segitiga antara Katnis, Peeta, dan Gale terus menjadi bumbu pemanis dalam film ini. Tak lupa permainan politik yang memberikan kejutan-kejutan yang cukup menarik.
Selain itu, dunia Hunger Games dengan masyarakatnya, terlihat oke dengan peragaan busana ala Hunger Games dan kali ini tampil dalam skala yang lebih besar karena melibatkan lebih banyak pemain pendukung/figuran dalam setiap adegannya.
Jennifer Lawrence yang berperan sebagai Katnis tetaplah magnet dan episentrum dari film besutan Francis Lawrence ini. Jennifer tampil apik untuk penggambaran sosok Katnis Sang Mockingjay, meskipun juga tidak bisa dibilang luar biasa.
Peran pendukung utama seperti Josh Hutcherson (Peeta), Liam Hemsworth (Gale), Sam Claflin (Finnick), Willow Shields (Prim), mampu mencuri perhatian sebagai aktor dan aktris muda Hollywood untuk sebuah film box office.
Aktor Gaek Donald Sutherland (Snow), Julianne Moore (Coin), Woody Harrelson (Haymitch), serta Elizabeth Banks (Effie), merupakan pendukung kuat sang untuk menambah nilai jual film ini.
Sedikit bocoran adalah ketika almarhum Phillip Seymour Hoffman (Plutarch) masih anda lihat aktingnya di film terakhir edisi Hunger Games ini.
Ada beberapa adegan mungkin akan membuat anda bosan bagi yang belum pernah menonton satupun film dari Hunger Games ini.
Ending revolusi di Panem yang harusnya tampil, megah dan lebih kolosal itu tidak terjadi dalam seri final Hunger Games. Sebagai tambahan informasi, memang seri akhir Hunger Games: The Mockingjay ini dipecah jadi dua film (tidak seperti dalam novel-nya).
Sebagai film hasil adaptasi dari novel fiksi, Hunger Games mungkin tidak akan sukses seperti Lord of the Rings yang mampu sukses di pemasukan dan juga Berjaya di pagelaran Oscar. Namun, untuk sebuah film adaptasi, Hunger Games secara keseluruhan tampil cukup baik dan masuk kategori sukses.
Selamat Menonton.
Nilai: 7/10 Bintang
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.