Seringkali kita memang membutuhkan kesendirian untuk menikmati kehilangan.
Seringkali ketika memulai mengeluarkan isi kepala, sebagian suara lebih suka mengartikannya sebagai sebuah curahan atau sebuah lelucon untuk ditertawakan. Yup, lagipula seseorang butuh bahan untuk tertawa, bukan?
Saya hanya tidak pandai berkata-kata kecuali menarikan kata. Ketika memulai berbicara, mereka beranggapan saya hanya berteori saja. Padahal wahai hati, mata terlanjur cukup melihat apa yang hati tidak mampu mendengar. Itulah kenapa jemari gatal menuliskan semua perihal dalam kepala.
Kamu mungkin sudah tahu bagaimana rasanya kosong, atau mungkin sedang mengalami kosong. Seberapa kosong pun yang sedang kamu rasakan, percayalah tidak seburuk itu. Kamu hanya sedang dalam perjalanan ke arah yang Tuhan gariskan.
Disini, ditempat ini, dikertas ini. Ada bahagia yang ingin kubagi. Bahwa tidak peduli seberapa sakitnya kehilangan yang sedang kamu hadapi, dalam setiap kenyataan yang mengecewakan itu akan selalu ada harapan yang menghiburnya. Harapan bahwa kamu masih menyimpan Tuhan dalam dada.
Anggap saja saya sedang meninabobokan kehilangan.
Kamu harusnya lebih mengetahui tidak peduli seperti apapun warna dari merahnya luka, selalu ada pilihan untuk orang yang berusaha; berusaha bangkit dan mencoba.
Cobalah membariskan lagi harapan-harapan yang tersembunyi.
Banyak orang yang sangat profesional dalam merebut hati, tapi amat sangat amatiran ketika harus menjaganya.
Semua orang berhak bahagia. Saya, kamu bahkan mereka semua punya hak. Tapi bagaimana bahagia yang kamu inginkan tergantung bagaimana kokohnya hatimu memperjuangkannya.
Kita terlahir sebagai pemenang. Kenapa tiba-tiba menjadi pecundang hanya karena kehilangan?
Kamu seharusnya mengurai kenangan menjadi kekuatan, bukan menjadikannya sebuah alasan untuk berduka lama-lama.
Kehilangan akan semakin membuat mata hatimu terbuka, Bahwa pecinta yang sejati hanya Dia yang kamu acuhkan tapi tak pernah mengacuhkanmu.
Salam bahagia
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.