Namanya move on itu sebenarnya susah-susah gampang sih, apalagi move on dari seorang yang pernah singgah dalam hati dan parahnya lagi aku udah terlanjur sayang banget sama orang itu. Rasanya tuh gundah gulana, bertahan akan selalu sakit dan kalau berakhir akan sakit juga.
Bahkan meskipun orang itu udah jahat ke aku, entah kenapa perasaan sayang ini tak pernah pudar sedikitpun. Malah semakin hari, rasa rindu semakin bertambah. Sebenarnya yang dirindukan pun terkadang bukan hanya yang manis-manis saja seperti ketika dikasih boneka, dikasih gombalan-gombalan hits pada masa itu, jalan-jalan malem pake motor menyapu kerlap-kerlip lampu sepanjang jalan, menyanyi lagu kesukaan dan lainnya. Tapi kenangan buruk seperti lagi berantem, diem-dieman pun dirindukan. Aneh.
Sebenarnya ada sih perasaan nyesel putus sama dia tapi mungkin bakalan lebih nyesel lagi kalo tidak putus sama dia, nyesel numpuk dosa. Karena rasa nyaman pada dia dulu yang membuat kita sulit move on ditambah belum ada tambatan hati yang mengisi kekosongan hati ini, rasanya ingin menikah cepet-cepet.
Tapi apa daya diri ini masih sendiri menelusuri waktu bersama sepi dan riuhnya gemuruh rindu. Sekarang pun aku bingung yang kutunggu sebenarnya adalah kamu yang dulu yang ingin menjadi masa depanku atau kamu yang memang seutuhnya menjadi masa depanku bukan masa laluku.
Meskipun begitu, aku tidak pernah bermusuhan dengan waktu bahkan aku berteman dengannya karena menikmatinya secara biasa dengan menjalani apa yang harus aku lakukan karena kamu memang tidak sepatutnya selalu menjadi halangan untuk berhenti berteman waktu.
Tapi karenamu juga membuatku ingin lebih bersahabat dekat dengan waktu, waktu untuk merenungi diri. Aku tahu waktu yang akan menjawab suatu saat nanti kamu akan menjadi masa depanku atau kamu tetap menjadi masa laluku.
Dibilang rindu ya memang rindu banget, dibilang masih cinta ya entahlah, dibilang mau memberi kesempatan ya entahlah, tapi dibilang ingin bertemu ya tentu. Karena tujuannya supaya aku tahu kabarmu kini dan meluruskan kembali permasalahan yang dulu belum pernah usai.
Dan perasaan yang juga mungkin takkan pernah usai selama belum ada hiasan dalam kekosongan hati ini. So dont worry, aku akan menikmati jebakan masa lalu ini dengan berlari menelusuri jalan suram demi menggapai tujuan yang cerah.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”