Terima Kasih Karena Pernah di Sini. Pernah Berjuang Mati-matian di Hati Ini

Terima kasih pernah berjuang

Terima kasih ya pernah di sini menjadi satu-satunya yang aku banggakan dan aku harapkan. Terima kasih telah pernah berjuang di sini, di hati ini. Meskipun akhirnya tidak seperti yang aku inginkan. Aku telah selalu memohon kepada Sang Maha Pemberi, aku minta untuk jangan pernah gantikan kamu di hatiku apapun keadaanya.

Kamu yang dulu pernah berucap bahwa “jodoh nggak akan kemana” dan aku juga nggak bakal kemana-mana kok aku akan tetap di sini dengan rasa yang sama dan ketulusan yang nggak akan pernah berubah.

Aku percaya perpisahan kita ini untuk tujuan yang lebih baik nantinya. Aku hanya berharap semoga setiap hari, jam dan detik selama kita berpisah, kamu akan senantiasa menjadi pribadi yang lebih baik.

Dan, tidak ada yang lebih menyakitkan dari berpisahnya dua insan yang masih saling menjaga dan menyimpan rasa. Senja terus menyambut, menyambut hari baru yang selalu berganti setiap hari. Tapi aku, aku masih dengan senja tempo hari saat bersamamu.

Entah, semua masih sangat terkenang di hati. Aku tidak ingin lagi ada senja-senja baru yang sekalipun itu akan membuatku jauh lebih tenang.

Aku berterima kasih kepada rindu. Ia membuatku kuat. Membuatku menjadi sosok yang dewasa. Meskipun sebenarnya aku bingung bagaimana cara menyikapi rasa ini. Tapi berkat rindu aku masih bertahan di sini. Di tempat yang pernah kita lalui bersama.

Hai kamu, rindu dan air mataku yang sering terjatuh. Bersabarlah ya. Kamu akan menemui tempat bertepimu nantinya. Ya dia rumahmu yang dulu dan sekarang sedang kamu upayakan akan kembali. Jangan risaukan gundah dan galaumu.

Karena kamu tetap satu-satunya dan akan terus menjadi satu-satunya yang kusebut dalam doa ku. Namun, kamu perlu tau. Doaku bukan supaya dibberikan yng terbaik oleh-Nya, karena yang terbaik menurut Tuhan itu belum tentu kamu. Tapi aku selalu berharap agar kamu menjadi yang terbaik untuk hati ini.

Di manapun kamu berjuang, tegaskanlah kepada dirimu bahwa di bumi Allah ini selalu ada sosok yang mendukungmu dari kejauhan. Itu aku dan akan selalu aku. Semoga kamu tetap dengan janji sebelum kita berpisah. Semoga aku tetap dijagakan dengan keadaan hati yang istiqomah.

Kamu tidak perlu khawatir semua akan tetap sama seperti dulu, aku, rasa ini dan kehangatan sendau gurau kita. Akan tetap seperti itu bila nanti saatnya kita disatukan. Karena kamu telah menjadi rumahku. Tempat aku kambali dan pulang.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pecinta martabak keju yang masih sering ceroboh dan sedang otw s.kom aamiin :)

Editor

Not that millennial in digital era.