Surat Manis untuk Kamu Masa Depanku

Bagaimana keadaan mu lelakiku? Saat ini aku sedang membayangkanmu bekerja keras di meja belajarmu untuk menggapai semua impianmu. Entah jadi apapun kelak, aku akan setia mendampingimu. Aku hanya berdoa agar kamu tak melupakan waktu beribadahmu. Dan kamu yang selalu ku sebut di dalam doaku agar kamu baik-baik saja tak sakit. Jika saat ini kamu sedang mengalami kesulitan dalam hidupmu, aku bersedia membantu meskipun lewat doa yang kurapal pada Tuhan kita. Kesulitan hidupmu saat ini mungkin bisa mengajarkan hidup yang lebih baik lagi nanti saat kita bersama dalam satu rumah. Aku yakin jodohku orang yang akan menyempurnakan ku nanti.

Dan pada akhirnya aku tak sabar untuk segera kau temui. Entah kamu sahabat kecilku, entah teman sekolahku, ataupun orang yang tak sengaja kutemui. Apakah kamu juga ingin segera menemuiku? Entahlah atau mungkin kamu sedang berjuang untuk membangun kehidupan kita agar aku berkecukupan hidup denganmu kelak. Apapun yang terjadi nanti terimakasih telah memilihku dan mempercayai anakmu lahir dari Rahim ini. Ketika saat itu datang aku percaya kamu lelaki yang akan bisa membuat ayah dan ibuku percaya kamu bisa menjagaku dan menggantikan mereka. Tiba saatnya itu aku juga akan berjanji pada ibumu akan memperlakukan hal yang sama seperti ibumu. Meskipun aku tak bisa memasak, aku berjanji tak akan membuat mu kecewa dengan setiap harinya karena aku tau bahwa kamu takakan mencela masakan ku yang tak enak itu tapi aku berjanjanji tak akan mengecewakanmu. Dan bisakah kamu berjanji pada ayahku jika nantinya kamu akan menjaga dan membibingku menjadi wanita yang baik di mata agama dan Tuhan kita? Untuk sekarang kamu tak perlu cemas denganku kejarlah impianmu dulu karena kekhawatiranmu padaku akan membuat impianmu musnah.

Aku tak perlu ruamh mewah ataupun kendaraan yang bagus, sederhanapun cukup untuk awal kehidupan kita nanti. Aku juga tak menuntunmu menjadi lelaki kaya. Biarkan kemewaan dan kekayaan itu kita mencarinya bersama. Agar kita juga mengajarkan kepada anak kita nanti jika butuh perjuangan untuk meraih apa yang kita inginkan di kehidupan ini. Apapun pekerjaanmu kelak, entah seorang polisi, dokter ataupun pengusaha. Aku berjanji akan menemani di situasi-situasi sulit ini lalu kita akan belajar bersama tanpa bantuan dari satu orangpun.

Setelah kita melewati masa-masa sulit itu, kita akan jarang bertemu kecuali pada malam hari jangankan berkirim kabar. Meluangkan makan siang bersamapun jarang tak akan seperti pertama kali kita pacaran. Kesibukan kita menjadikan malam adalah waktu berharga. Rutinitas harian kita akan seperti bangun pagi, sarapan, pergi kerja, pulang sore, makan malam, lalu berbicara sedikit tanpa banyak topic, berpandangan- tersenyum, melakukannya hingga pagi lagi. Mungkin pengorbanan itu demi menacari kemewaan kita.

Dan tak lama, anakmu akan melihat wajahmu hari-hariku yang akan menjadi ibu terasa membahagiakan. Karena kamu seperti mendapat baterai baru. Kamu sangat semangat sekali mencari uang demi anak kita nanti. Aku tak peduli sesakit apapun nanti akan kulakukan demi kebahagiaanmu. Aku sadar aku tak sempurna, aku tak bisa memberimu banyak hal untuk kebahagianmu dan dengan ini, dengan datanganya malaikat kecil di rumah kita. Kamu akan sangat bahagia, dan terimakasih telah memilihku untuk mempercayai anakmu yang kulahirkan, kurawat dan ku bimbing. Jangan khawatir aku akan melakukannya meski harus kutukar dengan nyawaku nanti.

Dan akhirnya bila masa itu datang, berjanjilah untuk selalu menemaniku. Aku takut kehidupan tak selamanya baik. Hingga akhir tua kita datang ceritakan pada mereka awal kita bertemu, perjuangan hidup kita sampai hari tua itu. Dan aku bahagia bersamamu melihat anak kita tumbuh dewasa, menemani mereka menggapai impian, menikah sampai kita mempunyai cucu. Dan terimakasih telah menepati janji pada kedua orang tuaku.

Tak sabar rasanya akan melewati masa indah itu bersamamu. Semoga kamu menggapai impianmu dengan baik jangan lupa beribadah karena aku mau jodohku seorang imam yang baik dimata agama dan Tuhan kita. Aku mencintaimu

Seseorang yang selalu merapalkan doanya padamu

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Strong, cold, and introvert

9 Comments

  1. Jeni E Arasyid berkata:

    Hiks ,keren :’)

  2. Salma Azumi berkata:

    from the bottom of my hearts ^^

  3. Ai Raa berkata:

    kepada sebuah nama yg ada dimasa depan ^_^

  4. semoga aku dipertemukan dengan nama yang akan membawa ku ke masa depan ..

  5. SyabRinna berkata:

    Semoga allah senantiasa menjaga hatimu agar tag tergoda oleh syapapun…missingyoupow

  6. Irvan Maulana berkata:

    Mungkin kita pernah pacaran. Atau mungkin juga kamu mantan pacarnya temen aku. Atau aku mantan pacarnya temen kamu. HAH! SKIP.
    Aku tau aku bukan siapa siapa sebelumnya. Tapi semenjak memutuskan untuk menikahimu, aku siap jadi siapa siapa kok.
    Bukan siapa siapanya orang lain. Tapi siapa siapanya kamu. Jadi orang yg ada di depan kamu setiap kamu shalat. Jadi orang yg ada di sebelah kamu setiap kamu bangun tidur. Jadi orang yg adzan di telinga anak kita setelah 9 bulan 10 hari kamu kandung. Jadi partner gantian sama kamu pas anak kita nangis tengah malem. Jadi orang yg selalu disebut sama anak kita saat dia dapet prestasi di sekolah “aku kan anak papa mama!”.
    Aku ga nuntut apa apa kok. Aku makannya gampang ga ribet. Dibuatin nasi goreng simple yg bumbunya kamu beli di warung juga aku makan. Asal disuapin. Pake tangan gamau pake sendok. (Lha katanya ga ribet). Aku gak maksa kamu jago masak, kita masak random bareng di dapur sambil youtube-an kan bisa.
    Aku siap jadi samsaknya kamu pas kamu pms. Jangan kasar2 tapi. Pukul2 lucu aja ya. Badanku gampang biru soalnya nnti disangka KDRT.
    Kalo ada apa apa ceritanya sama aku. Ngeluhnya sama aku. Aku siap 24/7 buat kamu tri (istri).
    Kamu pernah Iceland ga? Ga pernah ya? Yauda nanti sama aku ya. Aku jg blm pernah.
    Oh udah pernah? Yaudah gapapa balik lagi yuk.
    Oh dulu kesananya sama mantan? Yaudah gajadi deh. Iceland jelek. Kita ke Finland aja ya.
    Hahaha becanda. Kemanapun. Kapanpun. Aku rela cuti kerja untuk nemenin kamu jalan jalan dan belanja. Sama 2 anak kita ajak sekalian. Family comes first. Anggep aja ucapan terimakasih aku ke kamu yg udah jadi supporter setia aku ngurus semua bisnis, usaha dan kerjaan aku selama ini.
    Dan kamu kalo mau kerja juga silahkan. Asal jam kerjanya jangan ngelebihin jam kerja aku. Jangan capek capek banget. Capek aja. Karena muka capek kamu pasti gemesin. Nanti pulang kantor aku jemput. Kita mampir ke jajanan2 lucu yg biasa kamu suka. Martabak? Kue cubit? Boleh. Aku ga akan pernah ngeluh kalo kamu gendut.
    Dan setiap kita mau tidur, setiap kamu tanya “will you still love me in the morning?”
    Jawaban aku akan selalu sama.
    “Forever and ever, baby.”
    Dah ya, aku baper. HAHAHAHA.
    See you someday. Your future husband 🙂

  7. SRizky berkata:

    Terimakasih pembaca 2015 adalah tahun awal saya menulis tentang berbagai hal dan diatas adalah salah satu nya. Karena pada saat itu sama masih SMA saya harus fokus dengan sekolah dan kegiatan saya. Terimakasih atas banyak respon dan share nya. Doakan saya dapat menulis lebih baik lagi