Surabaya – Lombok, Perjalanan Hemat Cukup Rp 87.000 Dengan KM Legundi

Badan terasa gemetar dan ingin tersungkur saat melintas dari satu ke pulau lain nya. Jika kalian ingin melakukan perjalanan hemat atau ingin berlibur menuju pulau lombok, mungkin bisa membaca cerita ini sampai habis ya. Setelah rehat cukup lama di tanah aku besar, aku melakukan perjalanan kembali dari Kalimantan menuju Surabaya. Rasanya, sekarang sebuah perjalanan dari daerah ke daerah, dari waktu ke waktu begitu terasa singkat.

Seperti menggeser pantat lalu memejamkan mata satu detik seketika iklim, bahasa, warga lokal, bahasa begitu Juga dengan manusianya langsung berubah sangat cepat. Gemerlap bintang yang berpendar di daratan menandakan aku akan segera mendarat di bandara Juanda, Surabaya.

Pesawat dengan cepat menukik dan mengurangi kecepatan, sekejap pendaratan mulus dan sedikit mengocok perutku, memberi kesan yang asing setelah beberapa minggu aku bermeditasi di Kalimantan, tempat dimana aku mulai besar dan hidup dijalanan.

15 menit telah berlalu, aku turun dan menuju ke antrian bagasi yang sudah penuh dengan berbagai manusia mengerumuninya. Aku mencoba membenamkan diri diantara Kerumunan manusia yang berlomba ingin menjadi pertama keluar dari kekacauan, tempat kedatangan domestik di bandara.

Tiba-tiba telpon genggam ku bergetar, ternyata Tar yang mencoba menghubungiku. Aku berusaha memberitahu lokasi termudah agar kami tidak saling mencari. Kudapatkan ransel usangku dan segera menarik diri dan keluar. Aku berjalan perlahan serta menghindari para sopir taxi dan sopir sopir gelap menawarkan berbagai bujuk rayu gratis dan berbagai destinasi yang ada di Jawa Timur.

Dari kejauhan, suara parau menggema menyerukan namaku "Bang Jo! Sini cepat!" Kepalaku otomatis menengok kekanan dan ke kiri mencari keberadaan suara itu muncul, ternyata suara yang tak asing itu berasal dari mobil yang baru saja melintas di hadapanku.

"Kulihat sepasang muda-mudi ah benarkah aku mengenalinya? Tak lama kemudian satu wajah muncul di antara sinar lampu samar-samar dari mobil membuat Aku mengetahuinya."

Ternyata dia adalah Yuna aku langsung bergegas mendekati dan langsung masuk kedalam mobil, karena di belakang sudah berteriak Untuk segera, dengan posisi terjepit Carrier aku berusaha untuk duduk tenang. Tar bergegas memacu mobil melaju keluar dari area bandara.

Di sepanjang perjalanan, kami menceritakan pengalaman saat berjalan bersama. Sekaligus begitu mudah kami melenggang bebas menyisir gemerlap kota Surabaya. Hingga tak terasa mobil Sudah berhenti tepat didepan rumah mungil yang dikontrak oleh Tar.

Suasana malam perkotaan mengantarkan kami dengan nostalgia Kegilaan kami satu tahun yang lalu. Aku memotong cerita Tar dan aku mulai menjelaskan tentang rencanaku. Ia tahu Kalau aku akan segera menuju Lombok dengan menekan biaya perjalanan sehemat mungkin. Percakapan tentang trasportasi murah yang sangat cocok bagi para pemilik uang yang minim membuat Tar semakin penasaran. Mendengar tentang ceritaku, Tar setuju untuk menemaniku dan membatalkan tiket pesawat yang sudah di pesan beberapa hari yang lalu.

Kebetulan Tar akan menuju ke Sumbawa untuk memperbaiki kapal nya yang libur sejenak dari Labuan Bajo. Setelah Tar memutuskan untuk bergabung, aku segera mencari info untuk jadwal keberangkatan KM Legundi dari Pelabuhan Surabaya-Lombok. Malam Semakin dingin dan tubuhku ingin segera beristirahat cepat.

Matahari mulai berpendar terang sekali, kulihat Jam sudah menunjukan angka 9 pagi dan aku Segera membilas badanku karena keringat Sudah Penuh berdesakan diatas Kulitku . Kesegaran membuat badanku terasa sudah pulih kembali. aku dan Tar sudah siap untuk menuju Ke Barbershop usaha milik Tar dan kekasihnya Yuna . Hari yang sangat panjang untuk menikmati Hawa panas disela-sela mencari info tentang keberangkatan kapal.

Aku mencoba bertanya kesana kemari untuk memastikan jadwalnya, karena inilah kelemahan dari KM Legundi terkadang jadwalnya sewaktu-waktu berubah tergantung cuaca. Info terbaru dan pasti akhirnya kudapat dari Nofal, jadwal keberangkatan dari Surabaya adalah Selasa dan Sabtu. Kerisauan mulai mereda berkat info dari Nofal tentang jadwal kapal. Kami mulai menyiapkan barang yang akan dibawa besok agar bisa berangkat tepat waktu.

Sejak pagi kesibukan mengemas kembali barang bawaan dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Jarak cukup jauh kami tempuh untuk sampai ke pelabuhan, sekitar 1 jam dari Surabaya Barat melalui tol. Ibadah sholat jum'at telah selesai, Tar tak kunjung tiba di barbershop 2 jam telah berlalu sangat cepat, akhirnya tar datang dan kami segera mengejar waktu agar sampai di pelabuhan tidak telat. Tar memacu mobil sangat cepat sehingga kami tiba tepat sebelum jam setengah 4 sore.

Kaki berlari terburu-buru mencari loket tempat pembelian tiket. Area pelabuhan tidak terlalu padat, sehingga kami mudah menemukan petugas dan memberitahu kami loket tersebut. Sesampainya di depan pintu, aku tak berpikir untuk mengetok, langsung saja pintu kubuka pelan.

Di dalam terdapat 2 meja beserta 2 orang pegawai wanita. Aku langsung bertanya, apakah benar disini tempat pembelian tiket KM Legundi ? Tanyaku terengah-engah "Kalian telat, kapal berangkat 1 jam yang lalu" jawab wanita itu dengan muka datar.

Setelah bertanya kapan ada jadwal kembali dan jam keberangkatan baru ada hari selasa depan dan biasanya kapal berangkat jam setengah 3 sore. Wajah kami berubah murung, mau tidak mau kami harus kembali karena tak bisa berangkat dan menunggu hari selasa. Jam keberangkatan yang tidak pasti termasuk menjadi salah satu kekurangan yang dimiliki KM Legundi.

Wajah yang tertunduk lesu menemani perjalanan pulang kembali ke rumah dan menunggu Jadwal keberangkatan selanjutnya. Hari demi hari Kuhabiskan membaca dan bercerita tentang Imajinasi diWarkop agar Waktu bisa berjalan cepat dan tak terasa. Hari keberangkatan telah tiba, kali ini kami tidak ingin terlambat untuk kedua kalinya. Jam 12 siang kami pilih untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. Sesampainya di pelabuhan, terlihat para penumpang memadati loket pembelian tiket.

Aku dan Tar ikut menyatu diantara berjvbelnja antrian. Yang diperlukan identitas dan mengisi Formulir untuk membeli tiket dengan harga Rp 87.000 per orang ( sewaktu-waktu harga bisa berubah) . Harga Yang relatif terjangkau menjadi Salah satu alternatif dan kelebihan dari KM Legundi.

Tiket sudah ada di tangan, hari yang cukup cerah untuk membuat keringat mengucur deras ketika kami berjalan menuju ke pintu masuk pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Fasilitas pelabuhan yang menyerupai bandara menjadikan nilai plus bagi para penumpang setia pelayaran.

Suara klakson dari kapal berbunyi sangat keras menggema mengisi seluruh pelabuhan, kami dibuat berlari terpontang panting takut tertinggal kapal kembali. Dengan banyaknya barang bawaan membuat aku beberapa kali tersandung. Berkat larilah kami masuk di dalam kapal tepat waktu, sekitar 5 menit kemudian kapal mulai meninggalkan pelabuhan. Kondisi siang itu benar benar sangat ramai oleh penumpang.

Hampir tidak ada celah untuk duduk bahkan meluruskan kaki pun sepertinya susah. Menaiki tangga hingga sampai di deck atas tempat cafetaria barulah kami menemukan tempat. Tak tangung-tanggung, tempat berada di pojok di dekat pembatas kapal yang terpapar langsung sinar matahari.

Apa boleh buat, karena banyaknya penumpang,kami harus mengikhlaskan tempat seadanya,minimal untuk menaruh barang di tempat aman. Kapal cukup melaju kencang keluar dari pelabuhan menuju pesisir utara pulau Madura. Untuk estimasi waktu perjalanan biasanya memakan waktu sekitar 21 hingga 24 jam,tergantung cuaca di sepanjang perjalanan.

Kami beristirahat dengan kondisi seadanya, meskipun beralaskan langsung dengan lantai kapal tetaplah disyukuri. Berkenalan serta bercengkrama dengan para penumpang lainya membuat waktu berlalu dengan cepat. Saat malam datang, KM Legundi juga memberi jatah makanan untuk penumpang sebanyak 2 kali untuk malam dan pagi.

Menu makanan juga tergolong masih nyaman untuk disantap walau porsinya ala kadarnya. Tetapi ini juga menjadi salah satu kenyamanan di beri hidangan gratis untuk menghemat biaya makan selama perjalanan.

Kondisi toilet umum juga bersih membuat kami sangat nyaman untuk buang air kecil hingga membilas badan. Terdapat juga fasilitas Musholla yang cukup luas,bersih dan ber AC memberi kenyaman bagi para penumpang yang akan melakukan ibadah sholat.

Malam pun cepat berlalu, aku terbangun saat kapal sudan ,melintasi sisi utara Pulau Bali. Disajikanlah pemandangan yang megah seperti gunung Agung berdiri tanpa malu malu menunjukan nya diantara langit biru.

Aku segera mandi untuk membilas keringat baru serta tumpukan daki akibat keringat kemarin sebesar menumpuk di sekujur tubuhku. Badanku mulai segar, kebetulan bersamaan dengan pembagian makan dari KM Legundi.

Otomatis aku senang sekali,karena sedari tadi perutku sudah berteriak minta untuk di isi. Saat memasuki perairan antara pulau Bali dan pulau Lombok, gelombang mulai terasa,konon arus di selat ini cukup deras sehingga captain kapal harus meliuk liuk bak ular untuk menghindari pusaran pusaran air yang bisa saja menyedot kapal.

Perjuangan melewati arus telah usai, sekarang pulau Lombok semakin lama semakin napak jelas. Di sisi barat pulau Lombok terlihat hijau segar dari hutan yang menunjukan lekuk bukit bukit berdiri menjulang. Pasir hitam terlihat samar di sepanjang garis pantai. Aroma laut Lombok sudah lama kurindukan, setelah sekitar 2 bulan yang lalu aku pergi untuk menuju Borneo.

Perlahan kapal mulai merapat ke sisi dermaga.para penumpang mulai turun menuju ke pintu keluar dengan berbagai barang bawaan. Aku bersama Tar dan kedua saudaranya tetap berada di atas dan menunggu tangga pintu keluar sedikit lengang, agar kami tidak turut dalam perebutan jalan keluar. Hari telah siang, jam sudah menunjukan pukul 2 siang, waktu perjalanan yang kami tempuh sekitar hampir 24 jam. Tangga sudah terlihat kosong, kami segera turun dengan membawa barang bawaan cukup banyak.

Sampai juga di pintu keluar pelabuhan, aku mencoba menghubungi salah satu sopir angkot kenalan ku sewaktu sering mondar mandir lombok via Bali. Kami diantar menuju rumah singgah Lombok untuk bersilahturahmi kembali dan menikmati suasana Lombok yang tenang dan nyaman.

Semoga tips tentang Transportasi murah dari Surabaya-Lombok menggunakan KM Legundi bisa menjadi opsi bagi teman teman

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

0 oktober 2015 resign dari pekerjaan dan melakukan perjalanan mencoba "mengelilingi Indonesia.Berlatar belakang saat masa kecil dahulu sering mendapat cerita dari luar pulau dan ditambah dengan doktrin dari media televisi kala itu yang mendasari perjalanan ini.Selain itu perjalanan ini dilakukan karena ingin benar benar mengenali diri sendiri lebih dekat dan lebih dalam.Tak terkecuali belajar bagaimana bisa bermanfaat untuk orang dekat dan sekitar.Sampai saat ini masih terus berjalan menjelajah mencari kehidupan. email : joeymono666@gmail.com instagram : @ranselusang facebook : ranselusang