Sunset Terseksi di Ujung Timur Pulau Jawa

Banyuwangi yang dahulu sering disebut “The Santet of Java” begitu bobrok dan kumuh, kini seakan di sulap menjadi salah satu destinasi wisata yang populer. Terlepas Menteri Pariwisata Bapak Arief Yahya yang juga lahir dan besar di Banyuwangi, kegigihan Pemkab Banyuwangi dalam mengangkat dan membangun pariwisata menghantarkan kabupaten yang berada di ujung timur pulau jawa ini mendapat penghargaan dari PBB berupa UNWTO Awards for Excellence and Inovation in Tourism di ajang 12th UNWTO Awards Forum. Banyuwangi kini menjadi saingan bagi pulau di seberang timurnya yakni Bali, yang sejak dahulu menjadi surganya Indonesia.

Betapa tidak, garis pantai yang panjang menjadi bonus geografis untuk kabupaten terluas se-provinsi Jawa Timur ini, membuat Banyuwangi memiliki belasan pantai eksotis, dari pantai dengan pasir berwarna putih, hitam, merah hingga pantai yang dihiasi pohon cemara, menjadikan pantai Banyuwangi saingan berat untuk pantai-pantai yang ada di Bali.

Namun ada satu pantai yang unik, Pantai Pulau Merah namanya.

Pantai yang memiliki ciri khas dengan adanya 1 bukit yang tingginya kurang lebih 200 meter di hadapan pantai ini dulunya bernama Pantai Wringin Pitu. Nama Pulau Merah diambil dari warna merah pada pasir dan tanah dari pulau yang berada 100 meter di depan bibir pantai sehingga warga sekitar menyebutnya dengan Pantai Pulau Merah.

Pantai ini memiliki pasir yang berwarna putih sepanjang 3 kilometer ini memiliki spot surfing yang bagus dengan ombak setinggi 2 hingga 3 meter dengan panjang 300 meter, sehingga tak jarang banyak ditemukan para peselancar profesional berlatih di sini, bahkan sudah seringkali diadakan lomba surfing internasional di Pantai Pulau Merah.

Pengunjung bisa mandi di laut namun tetap pada batas aman, bermain pasir, snorkling, memancing, hingga mendaki bukit di belakang pantai untuk melihat indahnya Pantai Pulau Merah atau biasa disebut Red Island ini dari ketinggian atau sekedar bersantai dengan tidur di kursi-kursi lengkap dengan payung khas untuk berjemur di bibir pantai. Selain spot keindahan alam pantai yang memiliki mitos bahwa pulau yang di depannya sewaktu-waktu dapat mengeluarkan cahaya merah ini, terdapat satu tempat bernama Pura Tawang Alun yang sering di ziarahi umat Hindu Indonesia khususnya umat Hindu dari Bromo dan Bali. Maka sempatkan untuk mengunjungi atau sekedar melihat Pura Tawang Alun ini.

Pantai yang dikelola oleh Perhutani Banyuwangi ini berjarak 80 kilometer sekitar 2,5 jam dari pusat kota, tepatnya terletak di Desa Sumberangung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Dahulu jalanan menuju Pantai Pulau Merah begitu sulit, rusak dan bergeronjal, seakan-akan mereka yang berniat surfing di Pantai ini harus pemanasan dulu dengan “surfing darat” di jalan menuju pantai, sehingga jarang wisatawan yang mau mengunjunginya. Namun itu dulu, sekarang tenang saja jalan menuju lokasi sudah beraspal sehingga sepanjang perjalananan anda dibuat mudah dan “mulus”.

Jika dahulu orang malas untuk ke Pantai Pulau Merah karena jalan yang rusak, bahkan Pantai Pulau Merah ini hanya digunakan untuk nelayan mencari ikan, kini mereka yang kesana enggan untuk pulang karena sudah terlanjur “kepincut” dengan keindahan Pulau Merah. (“Kepincut” adalah bahasa daerah Banyuwangi, Bahasa Osing yang berarti terpana atau jatuh hati)

Dan satu hal yang paling indah yang selalu dicari-cari wisatawan yakni pengalaman melihat sunset dari Pantai Pulau Merah. Berhadapan langsung dengan samudera Indonesia membuat pemandangan matahari tenggelam di Pantai Pulau Merah terlihat begitu “seksi”.

31 Desember kemarin adalah hari keberuntungan bagi saya untuk bisa menyaksikan terbenamnya matahari 2017. Tak ada niatan untuk menyaksikan matahari terakhir di 2017 tersebut, hanya karena perjalanan yang jauh dari tempat tinggal saya ke Pulau Merah membuat saya tepat sekali datang disaat proses terbenamnya matahari. Sunset di Pantai Pulau Merah katanya merupakan spot terbaik untuk melihat matahari terbenam di ujung timur pulau jawa, ternyata benar mata saya begitu dimanjakan dengan pemandangan tersebut.

Awalnya hanya berniat untuk mengunjungi air terjun di daerah Banyuwangi selatan, namun karena belum puas, saya bersama teman- teman spontan gas pol menuju pantai pulau merah. Dari tempat yang tinggi (Air Terjun) langsung menuju dataran rendah (pantai), akhir tahun yang begitu mengesankan.

Setelah tiba di Pantai Pulau merah, dengan diuntungkan oleh cuaca yang sangat cerah, tak usah diingatkan lagi kami bergegas mengabadikan foto disana, tanpa disadari hasil foto kamera menyadarkan kami bahwa matahari sudah mulai tenggelam, yang juga menyadarkan kami bahwa momen itu merupakan matahari terakhir di tahun 2017, luar biasa.

Jam tangan saya menunjukkan pukul 17.00 matahari mulai berwarna keemasan, sehingga kami berlomba-lomba dan berebutan untuk mengabadikan pemandangan tersebut. Keindahan pemandangan akhir tahun yang hebat tersebut spontan langsung menyentuh hati saya seakan-akan merasakan cinta pada pandangan pertama. Begitu seksi.

Jarum jam beralih kepada pukul 17.30 matahari terlihat seakan-akan menghipnotis kami, warna kemerahan mulai muncul melukiskan seakan langit sedang terbakar. Berkas-berkas cahaya senja memantul secara ciamik di pasir pantai yang basah karena ombak, membuat suasana semakin romantis dengan “keseksian” sunset Pantai Pulau Merah. Hingga akhirnya berdentang pukul 18.00, langit mulai tampak warna ungu, merah, emas, warna yang saling berdesakan berebut untuk memperlihatkan “kesesksiannya” kepada kami. Sungguh kami terhipnotis untuk berebut foto dan mencari posisi dan gaya terbaik.

Akhirnya matahari 2017 pun resmi pensiun pada pukul 18.20. Sensasi akhir tahun yang begitu mengesankan dan memang benar, pesona Pantai Pulau Merah yang begitu cantik ditambah keseksian sunset membuat saya ingin mendeklarasikan kepada dunia, inilah sunset terseksi ujung timur pulau jawa.

Tak sampai di situ, setelah puas memelototi “keseksian” sunset Pantai Pulau Merah, mata kami kembali dimanjakan dengan keindahan lampu-lampu kebun buah naga yang berada di kiri kanan jalan dekat Pantai Pulau Merah. Malam itu kami benar-benar mengalami “eyegasm”. Belum lagi indahnya petasan yang mengiringi malam pergantian tahun yang menjadi pelengkapnya.

Oh iya, pasti pembaca berkata “ah mungkin itu hanya foto editan”, jujur foto yang saya tampilkan sedikitpun tidak tersentuh aplikasi edit foto, bahkan murni hasil jepretan kamera dengan kolaborasi lensa khusus.

Terkadang banyak orang yang terlalu memiliki ekspektasi lebih ketika hendak mengunjungi spot wisata, sehingga menimbulkan rasa kecewa. Tempat yang dikunjungi ternyata tidak seindah seperti foto-foto dan rangkaian caption dengan kata-kata yang menembus langit yang bertebaran di media sosial. Maka dari itu saya berani memberi garansi untuk “keseksian” sunset Pantai Pulau Merah, silahkan menghubungi saya (penulis: Moch. Marsa Taufiqurrahman) jika anda merasa kecewa dengan pesona sunset Pantai Pulau Merah. ?

Ayo kunjungi Pantai Pulau Merah.

Kunjungi Banyuwangi, anda pasti ingin kembali.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang anak yang terlahir sebagai kado terindah untuk ulangtahun ke-23 Ibundanya.