Bagaimana agar sikap pikiran kita terhadap masalah keseharian, dari mulai kecil hingga pelik tidak terjerumus pada persepsi sesat, melainkan pada solusi yang solutif dan mengarah pada tindakan?
Bagi kita yang merasa sudah mendewasa, entah itu peralihan dari masa kanan-kanak ke dewasa (remaja), masa dewasa awal atau bahkan tahap kehidupan dewasa pasti akan akrab dengan masalah keseharian. Sumber dari masalah itu sangatlah variatif, bisa dari diri sendiri, keluarga, teman, kolega, pasangan, atau lebih kompleks lagi menghadapi masalah masyarakat dan negara.
Satu orang manusia pastinya terikat dengan berbagai kedudukan tersebut dan dituntut untuk bijak dalam mengatasi setiap yang ada. Tak mudah memang, tiap berjumpa masalah refleks selesaikan dengan tepat cepat. Seringnya, terutama kita yang masih remaja sering labil dan moody. Hehehe, tapi jangan sampai kebawa hingga udah dewasa beneran ya hips.
Kali ini ada beberapa tips singkat dari pengalaman dan pemikiran pribadi dalam rangka meningkatkan ketahanan dalam berhadapan setiap tantangan aka masalah yang tak bosan masuk list dalam keseharian kita.
1. Bayangkan apa yang kita tuju dan kita sangat mau untuk meraihnya
– Orang cenderung memilih kebahagiaan dalam hidupnya, pun ending-nya mau yang paling bahagia bukan?
– Bisa kita rumuskan ending terbahagia itu, misalnya saja (kalau di Islam) melukiskan indahnya surga dan segala kenikmatannya. Jangan keterusan membayangkan sih, nanti lupa dunia hehehe..
– Gambarkan juga target bahagia di dunia. Bisa dengan indikator kualitas diri, pencapaian dalam hal berbagi, memberi kebermanfaatan pada sesama lewat apa yang kita punya, dan apapun itu yg kita definisikan sebagai sukses dunia. Tulis semua yaa, PD aja dengan impian itu.
2. Sadar diri dalam setiap aktivitas, termasuk nilai pentingnya
– Jangan sampai kita tidak tahu apa yang kita lakukan itu untuk apa, alias ngikut saja. Kita harus punya kesadaran perilaku kita dan berpendirian dong.
– Setiap tindakan, refleks arahkan pikiran pada tujuan jangka panjang dan pendek tersebut demi keoptimalan dan tangguh hadapi kelemahan.
– Tak perlu takut mengambil sikap dalam langkah, berani bilang ya pada yang mengarah pada tujuan dan bilang tidak jika bertentangan dengan apa yang kita tuju.
3. Mencintai hal-hal yang benar, walau seringnya pahit asam kecut pedas
– Cari tau terus apa tanda tanya selama hidupmu, dan berusaha untuk memberi jawab dengan berbagai sumber yang kau yakini benar. Jangan hanya abai dan ragu-ragu terus, boleh berproses aka agak lama tapi bukan sama dengan berpangku tangan terima jawaban yang muncul dengan sendirinya (iya kalau muncul kan yah hehe)
– Cinta, dasarnya adalah menerima secara objektif apa yang jadi kelebihan maupun kekurangan, sedia untuk berkorban apa yang dipunya untuk itu dan terima apapun konsekuensinya
– Pun juga hal benar alias pengetahuan yang pernah dan terus kita terima hingga detik ini (jangan lelah untuk tahu dan cari tahu yaa, belajar terus dari apapun), kita harus cinta pada hal ini.
Nah gambaran tips di atas sangat mudah dicerna, dipahami, dan dibayangkan bagaimana melakukannya. Namun kesehariannya apa kabar? Bisa jadi sulit, namun bukan berarti celah bisa tertutup rapat. Selalu ada sinar terang yang menjawab segala sisi gelap yang ada dalam pandangan kita. Kuncinya adalah terima, mau, lakukan, pertahankan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”