Seribu Delapan Ratus Hari

9 september 2015

Aku, seorang wanita biasa yang tengah patah hati. Wanita normal yang tengah jadi abnormal kala itu, Keabnormalanku keterlaluan. Hanya karena kepergian seseorang, tertawa kecil setiap kali aku mengingatnya. Hey, sudahlah aku ingin membahas sesuatu yang lain. Luka itu perlahan sembuh, waktu membuatku tersadar bahwa aku harus keluar dari keabnormalan itu. Satu, dua, tiga dan puluhan hingga kini jadi ratusan hari berlalu, perlahan keabnormalan itu memudar.

Luka sesak serta tangis itu berkurang dan semoga hilang. Hey, kamu datang. Siapa? Entah siapa dan apa, ribuan tanya terpendam. 16-20. Lima tahun? Bagiku waktu yang tidak lama, namun percayalah itu juga tidak sebentar. Dari ribuan tanya tadi ada satu yang menjadi tonggak.

Apakah hatimu 'juga' menungguku ?

Tuan, jika kau ada rasa tolong diperjelas. Wanita yang tengah patah hati ini sedang berharap sesuatu yang lebih. Jika kegengsian itu membungkam bibirmu, maukah kamu menghilangkan kegengsian itu? Alah, aku ini siapa? Bukan siapa siapa dan bukan apa apa.

Ceritakan semua yang engkau mau, percaya padaku aku lelakimu . Mungkin pelukku tak sehangat senja. Ucapku tak menghapus air mata .Tapi aku di sini sebagai lelakimu. Akulah yang tetap memelukmu erat. Saat kau berpikir mungkinkah berpaling. Aku lah yang nanti menenangkan badai. Agar tetap tegar kau berjalan nanti. Sudah benarkah yang engkau putuskan? Garis hidup sudah engkau tentukan. Engkau memilih aku sebagai lelakimu..

Hafal ya? Ya, aku juga. Aku, wanita biasa yang menunggu pria luar biasa sepertimu. Tak tampan tak mengapa, tak kaya tak mengapa. Aku hanya ingin di nahkodai sesorang imam yang baik agamanya, yang mengerti cara memperlakukan wanita, yang paham mana hak dan kewajibannya, yang mengerti bahwa aku sesak tanpa ku berucap, semoga semoga dan semoga itu kamu. Seribu delapan ratus hari, bolehkah aku bertanya? Apa kamu melakukan hal yang saya lakukan?

Ya, menunggumu tuan. Melangkahlah aku tak pernah melarang, sejauh kakimu mampu selama itu membawamu pada mimpimu. Namun, apakah aku juga salah satu mimpimu? Aku, wanita biasa yang berharap pada seseorang yang tak biasa.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

<p>Bagilah waktu dengan ku ❤</p>