Senyumanku Tak Selamanya Pertanda Kebahagiaan

Mungkin banyak orang yang tertipu dengan senyumanku. Mungkin banyak juga orang yang tertipu dengan candaan yang setiap hari saya lontarkan setiap hari demi membuat bibir mereka merekah dengan senyuman. Disini aku berkorban demi mereka. Hingga akhirnya saya merasa sudah tak memiliki wibawa dan kharisma lagi. Mungkin yang tersisa hanya segelintir saja. Bahkan mungkin hampir tak terlihat lagi. Ibarat satu tetes embun di bawah terik matahari yang memanaskan daun telinga.

Sahabat.

Mungkin ada diantara kalian yang tidak menyukai gaya candaan saya selama ini. Oleh karena itu, saya pribadi dari hati yang terdalam, memohon maaf atas segala ketidaksengajaan tersebut. Saya pribadi memang sering bahkan terlalu sering berbuat khilaf kepada semua orang yang berada pada zona kehidupan pribadi saya.

Terkadang, dibalik candaan yang saya dentumkan tersebut, terselip perasaan sedih yang tak mampu saya ungkapkan kepada orang lain, lantas saya luapkan melalui candaan kepada orang lain. Karena menurut saya pribadi, kesedihan itu bukanlah seperti makanan lezat yang harus dibagikan kepada orang lain. Sehingga saya berusaha untuk berpikir rasional untuk tidak membiarkan orang lain mengetahuinya sama sekali. Tak akan saya biarkan orang lain mengintip lembaran kehidupan pribadi saya sendiri.

Biarkan saya sendiri yang mengemudikan motor kehidupan saya sendiri, dan mohon maaf tak akan ada satu orangpun yang akan saya izinkan untuk menumpang. Karena saya rasa anda semua sudah memiliki hidup anda masing-masing dan sudah tentu menjadi supir bagi kendaraan anda masing-masing.

Segala senyum dan candaan yang sering saya umbar kepada teman –teman sekalian, terkadang tak semuanya berasal dari hati saya sendiri. Melainkan hanya dari guratan wajah saya semata. maafkan jika anda pernah menjadi korban kebohongan wajah saya. Namun sekali lagi saya ingin tekankan, bahwa saya bukanlah orang yang tertutup, hanya saja tak semua permasalahan pribadi saya harus di ungkapkan kepada semua orang yang ada di dunia ini.

Mohon izinkan saya melontarkan sedikit candaan kepada anda semua. Dan maafkanlah senyuman palsu yang pernah saya umbar kepada anda semua. Yang apabila senyum dan candaan tersebut pernah menggores hati anda semua.

Terimakasih….

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Financial Analyst and Novelist