Sekarang Bukan Hanya Soal Lelaki, Tapi Bekal Untuk Diri Sendiri

Mulailah dengan sadar diri.

Hal yang ku sebut indah adalah dosa yang tak akan pernah terlupakan. Semua yang ku anggap baik dan terbaik tidak bisa dipandang hanya sebelah mata, kamu yang memulai untuk menghancurkan mimpiku satu persatu. Ku kira kau memang baik, sungguh baik. Rela melakukan apapun demi aku, tapi nyatanya? Cinta kedua kalinya yang aku pilih dan itu pilihan yang salah.

Aku benci dengan diriku yang tak peduli dengan orang sekitarku. Aku egois sungguh! Begitu banyak lelaki yang menawarkan kebaikan untuk mengambil cinta yang sesaat, kenikmataan yang tak bersyarat. Kau bodoh! Mempersilahkan dia masuk dalam hati yang sudah kau tata rapi. Apalagi yang kau cari dalam hidup ini, diri?

Diri, apa yang kau inginkan lagi? Ketika dua orang malaikat titipan Tuhan bahagia tentang sebuah cerita pengorbanan. Diri, hati-hati tentang semua yang kau lakukan. Kau boleh memilih bahagia tapi ingat bahagia yang tak sesaat. Bahagia yang tak buat resah. Diri, kau boleh berbelok ke arah yang tak di mengerti orang lain, tapi ingat kau masih diciptakan untuk mengembangkan diri lebih baik. Kau masih diberi kesempatan umur untuk di jelajahi.

Kalau kau berbelok, apa kau sanggup untuk menaggung resiko ini semua? Ku yakin kau tak sanggup, diri! Kau tak bisa melangkah dengan keberanianmu, tubuh ini diciptakan untuk saling tolong-menolong. Bukan saling sombong. Kau tak boleh egois dengan hidup ini, kau tak mampu untuk berdiri di atas kaki sendiri. Kau butuh orang lain untuk membantumu. Tapi bukan seorang saja. Apalagi seorang lelaki, bukan!

Hidup ini tidak hanya dihabiskan dengan lelaki, tapi kau harus menatap untuk orang yang benar-benar mencintaimu. Pindah caramu untuk mulai berpikir lagi, diri! Kau tahu kenapa kau selalu merasa tak bahagia walau semua terlihat baik-baik saja? Kau menutup bahagia itu dengan hati kerasmu, dengan pikiran kotormu dan satu lagi dengan orang yang selalu kau anggap baik.

Orang baik itu tidak bisa kau lihat hanya beberapa minggu, tapi orang baik itu selalu bisa menerima kurangmu, sedihmu, bahagiamu dan bahkan egoismu. Orang baik itu tidak membuatmu resah dan gelisah apalagi membunuh mimpi indahmu, bukan! Kau masih belum peka dengan keadaan yang selalu memberi isyarat yang jelas?

Orang yang selalu kau lihat setiap kau buka mata untuk mengawali hari, orang yang kau temui saat kau ingin tertidur setelah lelahnya menjalani aktivitas yang sibuk. Itu sahabat, satu lagi malaikat yang dititipkan Tuhan untukmu.

Kau begitu berharga diri, kau begitu istimewa. Bahkan sampai detik ini Tuhan masih memberimu kesempatan untuk kau terus berbenah diri. Dengan cara kau ditemukan orang-orang hebat, lingkungan yang setia menerimamu, orangtua yang sehat wal afiat, teman yang masih menanyakan keadaanmu, bahkan tetangga yang tak henti memuji tentangmu.

Kau bilang masih belum bahagia? Coba kau lihat sejauh mana Tuhan terus mempercayaimu untuk bisa melakukan ini semua? Sebuah prestasi yang kau ciptakan dengan usaha yang tak pernah henti, waktu yang kau korbankan dan keluarga yang kau duakan. Lihat kamu sekarang, begitu berharga untuk orang yang setia menungu kedatanganmu.

Ayolah diri, jangan kau larut untuk sebuah kenangan, ingat diluar sana masih ada yang menunggu kau untuk berkarya bukan bergaya. Lihat di luar sana ilmu yang kau miliki sekarang, akan berguna untuk orang lain. Pastikan kau akan baik-baik saja dan bahkan akan lebih baik jika kau tinggalkan sebuah kenangan. Tak semuanya kau bisa berdamai dengan masa lalu, bisa saja itu pelajaran yang terus membuatmu untuk maju.

Biar hujan dan sebuah penyesalan yang akan menjadi kenangan. Jangan larut untuk kedua kalinya. Tinggalakan lelaki, mulai sadari bahwa kau sungguh berarti! Lalu ingat Jangan bilang jatuh cinta, kalau hanya bikin resah!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Bisa jadi yang selama ini kita anggap sebagai musibah, ternyata itu bentuk cinta dari-Nya.