Sebuah Renungan Mengenai Perlakuan yang Berbeda untuk Khitanan dan Menarche

Malam itu, saya membuka grup whatapss. Ada banyak pesan, salah satunya mengenai musyawarah untuk memberi kado kepada anak senior di tempat kerja saya karena baru dilakukan khitanan. Bahkan, sebelumnya ada senior lain yang anaknya juga dikhitan belum diberi kado, disusulkan kadonya, dan akan diberikan bersamaan dengan senior saya tadi. Awalnya saya tidak memikirkan hal apapun, saya setuju ikut iuran kadonya.

Tak lama kemudian terlintas dibenak saya, kok ada yang ganjil ya. Ada satu pertanyaan di benak saya. Kenapa laki-laki yang dikhitan itu dirayakan meriah, diberi kado. Sedangkan pada perempuan yang memasuki usia akil baligh ketika mengalami menstruasi pertama, tidak ada penghargaan terhadapnya seperti pada kaum lelaki. Pendapat saya disini tidak mempunyai tendensi apapun. Saya hanya melahirkan segala yang dibenak saya.

Mengenai budaya memberi kado saat khitanan itu, okelah tidak semua orang melakukannya. Bukan universal, lebih ke lokal. Akan tetapi disini saya melihat ke sisi keadilannya. Laki-laki dan perempuan itu sama. Terlepas bahwa di Indonesia, budaya patriakralnya kuat, baiklah saya bisa memahami. Yang ingin saya tekankan adalah, semoga para orang tua kelak lebih bersikap adil ketika mereka punya anak lelaki dan perempuan yang beranjak dewasa.

Mengenai proses khitan saya setuju, itu sangat menyakitkan. Saya pernah menjadi asisten ketika senior saya mengkhitan, karena kami adalah tenaga paramedis. Saya sangat maklum, ketika bagian yang berisi kumpulan saraf tersebut "dilukai" untuk diambil kulitnya, meskipun dibius terlebih dahulu. Sakitnya pasti luar biasa. Apalagi bila orang tua tidak memberikan pemahaman yang baik tentang esensi khitan, anak laki-laki tersebut bisa trauma. Karena rasa sakit tersebut, mungkin orang tua dan sekitarnya memberikan kado untuk menghiburnya. Agar perhatian terhadap rasa rakit itu teralihkan.

Kemudian pada perempuan, menarche yang terjadi padanya berbeda-beda. Ada yang sakit, ada yang tidak. Dan hal tersebut dialami rutin setiap bulan. Bahkan ada teman saya, yang harus ijin tidak masuk kerja karena menstruasinya sangat sakit. Biasanya menstruasi yang sangat menyakitkan berhubungan dengan ada masalah di alat reproduksinya.

Jika pada anak laki-laki, khitanan dirayakan dengan meriah, maka ada baiknya juga untuk anak perempuan yang baru menstruasi juga diberikan hadiah. Diberi motivasi untuk lebih giat menjalankan sholat bagi yang beragama Islam. Jaman sekarang sudah banyak kemajuan, termasuk dalam hal berpikir. Suatu saat anak perempuan pasti juga bertanya dengan hal ini. Sekarang bukan jamannya perempuan diam pasrah terhadap suatu hal. Perempuan punya hak yang sama untuk berkembang, belajar, bekerja, dan meraih penghargaan. Semoga dari pemikiran yang sederhana ini bisa memberi manfaat.

Terima kasih.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

simpel dan suka jalan-jalan, wisata kuliner, browsing