Sabtu Bersama Bapak: Buku, Film, dan Realita

Katanya industri perfilman di Indonesia lagi naik daun. Udah beberapa bulan terakhir ini film Indonesia tembus sejuta dua juta penonton. Alhamdulillah apresiasi orang Indonesia terhadap pekerja seni semakin menjadi-jadi.

Apresiasi tuh mahal lho. Asli.

Belum lama ini juga ada film Indonesia berjudul Sabtu Bersama Bapak yang diadaptasi dari novel karangannya Adhitya Mulya. Sesungguhnya dari buku ini pertama terbit, judulnya sudah memikat karena kita hidup dengan Ibu adalah segalanya. Bukannya ingin merendahkan derajat Ibu atau bagaimana, tapi bagaimana pun Bapak adalah hal yang ada untuk Ibu juga. Setelah menonton filmnya, ekspektasi tentang super menye-menye atau super sedih ternyata tidak terpenuhi. Karena bagaimana pun hubungan dengan seorang Bapak tidak semenye-menye itu karena Bapak seharusnya menjadi man up buddy. Bapak adalah alasan kita gak berani nangis dan terlihat lemah. Bapak adalah alasan kita gak mau nangis dan ketauan bahwa kita gak setegar itu. Para Bapak perlu diapresiasi. Serius.

Sosok Bapak Gunawan di film itu mungkin adalah Bapak yang ideal, karena dia bijaksana, penyayang, bertanggung jawab, pokoknya suami dan bapak material banget deh. Selain itu juga yang main Abimana Aryasatya.

Disayangkan Bapak Gunawan ini harus pindah ke tempat lain jadi gak bisa menjadi saksi hidup kedua anaknya. Makanya hari yang dihabiskan bersama ya cuma si Sabtu ini.

Bagaimana dengan realita? Apakah para anak juga menghabiskan waktu bersama Bapak di setiap Sabtu doang? Senin sampai Jumat tolerable lah ya karena hari kerja dan mungkin Bapak-Bapak kita sibuk mencari nafkah untuk menghidupi keluarga dan orang tuanya. Makanya hari Sabtu. Dan Minggu mungkin.

Yang perempuan mungkin paham rasanya maju mundur ijin keluar rumah di malam Minggu karena ada janjian sama ‘temen’. Yang laki mungkin paham rasanya maju mundur masuk rumah kalo telat jemput atau telat nganterin rumah. Sekuat itu sosok Bapak di setiap malam Minggu. Padahal somehow kalian udah menjadwalkan quality time sama Bapak setiap hari Sabtu karena hari libur. Nonton film di rumah, sesofa sama Bapak itu udah termasuk quality time lho. Karena bisa di tengah tontonan ada aja yang bikin kalian ketawa bareng, atau “apaan sih acara ini” bareng, bahkan sampe yang menjadi ngomongin hal-hal lain di luar apa yang ada di layar kaca.

Gak salah dengan Sabtu malam yang sering dikonotasikan sebagai quality time bareng pacar. Tapia pa salahnya juga dengan Sabtu yang sejak buku Sabtu Bersama Bapak terbit dijadikan jadwal nasional juga untuk anak-anak bisa ngabisin waktu sama Bapak.

Harapan setelah baca artikel ini ya semoga ada yang pulang cepet dari kantor bawa mainan buat anak dan sampe rumah main bareng, semoga juga ada yang gak gengsi buat telpon atau SMS Bapak

“Pak, Nyabtu bareng yuk.”

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini