Potret Wanita Petualang yang Masih Dianggap ‘Nakal’ Oleh Lingkungan Sekitarnya

Emansipasi wanita bukan hanya menjadi sebatas wacana yang menghiasi kehidupan. Terbukti di mana pada masa kini para wanita memberanikan diri keluar dari zona nyamannya untuk mengeksplor hobi dan mengembangkan bakat yang ada di dalam dirinya. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, bisa ditemukan banyak wanita yang memutuskan untuk mengenyam pendidikan tinggi dan bahkan berani terjun pada dunia kerja.

Hal ini jelas berbeda, jika kita menyibak tirai dan menengok kondisi posisi wanita di masa lalu. Pada konsep wanita masalalu atau wanita tradisional, ditekankan untuk berdiam diri dirumah, menunggu suami pulang kerja, melayani suami sepenuhnya, mengasuh anak, membersihkan rumah, dan lain-lain yang mereka tau disitu hanyalah dunia dalam rumah saja.

Berbicara tentang dunia dalam rumah, di masa kini sebagian dari beberapa wanita memilih untuk menggeluti hobby yang mengharuskan wanita tersebut berkecimpung di dunia luar rumah (outdoor), salah satunya yaitu menjadi wanita petualang.

Namun memutuskan untuk menjadi wanita petualang perlu mempunyai mental yang kuat. Mengapa begitu? Kita berpaling sebentar kepada karakteristik masyarakat daerah kita, tidak sedikit diantaranya yang memandang wanita petualang sebagai “seorang wanita yang kurang baik” bahasa kasarnya, karena kebiasaannya yang bertentangan dengan kultur budaya wanita tradisional.

Disini wanita petualang tampak begitu unik dengan segala aktivitasnya ditambah dengan kepribadian yang supel, ramah, ceria, mudah berbaur, terlihat tangguh, mandiri dan mempunyai banyak teman yang lebih condong berteman dengan banyak laki-laki. Wanita petualang lebih suka menghabiskan waktu luangnya berpergian menjelajah alam. Bercengkerama dan bercanda ria dengan teman-teman seperjalanannya dan betapapun menjengkelkan seorang teman, kebersamaan di alam bebas sulit untuk digantikan dengan pengalaman lain.

Dari situlah wanita petualang merasa menemukan energi baru setelah jengah dengan aktivitas sehari-hari. Lalu masih ada saja seseorang diluar sana yang menganggap negatif kegiatan yang dilakukan oleh wanita petualang ini!

Pada artikel ini akan saya kupas apa saja yang dilakukan oleh wanita petualang, dan kebetulan saya termasuk wanita yang memutuskan untuk mencintai dunia petualang. Dari perjalanan atau petualang yang kami lakukan, kami ingin bertemu orang dimana saja, dari semua susunan masyarakat, memahami karakter satu dengan yang lainnya, tanpa mengenal usia, ras dan aspek-aspek lain untuk menambah inspirasi serta wawasan kami.

Kami sangat senang bertemu dengan para wanita yang bersemangat untuk berbagi kegembiraan di alam bebas bersama-sama. Kami bisa lebih kuat dari yang terbayangkan dan kami dapat berbagi cerita ngalor-ngidul dalam perbedaan-perbedaan yang ada, untuk belajar satu sama lain.

lni adalah tentang saling mendukung satu sama lain dan berbagi beberapa moment-moment yang kami temui, karena kami semua sangat beruntung bisa melangkah sejauh ini. Petualang merupakan cara, atau bisa di jadikan sebuah praktek nyata dari keinginan diri sendiri.

Petualangan tidak akan hilang begitu saja setelah dijalani. Karena petualangan membawa pulang sesuatu yang tersimpan lekat di memori dan sejarah yang melengkapi hidup kami yang tidak seorang pun bisa menghapusnya. Jika banyak yang mencemooh kami, dan bertanya-tanya mengapa kami memilih terjun menelanjangi dunia laki-laki (petualang), kami tidak akan mampu menjawabnya. Karena bagaimana mungkin kami menjelaskan keindahan alam kepada orang yang tidak pernah mau tahu apa itu alam?

Salam Damai dari Kami,

Para wanita petualang 🙂

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemalu yang suka Bergaul..

32 Comments

  1. Ika Nuraini berkata:

    Suka kesel si sama komen kayak gitu, tapi gue sih masa bodo, yang penting kan gue bisa jalan2, explore alam indonesia??

  2. Agustina Collins berkata:

    cwe klo blum pernah naek gunung tu..jng bilang hobi petualang,bner deh w yg udh pernah naek gunung bner2 pengalaman yg gak prnh terlupakan ampe detik ini seru.bgt,kebersamaannya tu…klo sudah dipuncak gunung,kenal gak kenal,klo ada yg jatuh sakit semua pada turun ngebantu,padahal gak saling kenal…salut buat para pendaki gunung…

  3. Andriy Candra berkata:

    Puncak B29 tuh foto e ?

  4. Wuland Benzema berkata:

    Yg ngomong begitu pasti kurang piknik & maennya kurang jauh ??

  5. Erni Muna Fiah berkata:

    Nakal gimana sih? Padahal naik gunung itu mengajarkan kerjasama, tolong menolong dan toleransi terlebih perjuangannya itu loohh.. percaya deh kalo udah nyampe puncak kalian bakalan bersyukur atas ciptaan Nya… ? for everything

  6. Rhini Gusmira berkata:

    Hnya merka yg gx tw ap2 yg berpikiran seperti itu. . mngkn mrka gx tw apa arti kebersamaan, slng mmbntu n ngmpul rame2 d alam bebas ??

  7. Surpriseid berkata:

    padahal gak demikian ya hahaha, perspektif prang emang kadang keterlaluan padahal belom lihat yang sebenarnya malah ngira yang macam2 aja. Oh iya Gabung yuk bersama komunitas berbagi Informasi, mari kita sama-sama berbagi dan menyebar kebaikan https://facebook.com/groups/255489067887195

  8. Surpriseid berkata:

    yoi benar tuh yang pernah naik gung pasti tau, hehehe

  9. Ika Yustika berkata:

    Hmmmn :”)

  10. Mendaki gunung bikin nagihh …
    Mantaap dehh…