Perpisahan Bukanlah Duka Meski Harus Meninggalkan Luka

Dalam hidup ini ada banyak hal yang kadang terjadi tidak seperti yang kita inginkan. Kita memahami bahwasannya ada kekuatan yang lebih kuat daripada kita. Meskipun terkadang hidup lebih asyik dari yang kita kira tetapi sering juga hidup membuat kita meneteskan air mata. Sebagai manusia normal kita pasti ingin bersama orang yang kita cinta.

Hanya saja cinta memang tidak selalu menjadi kebutuhan saat ini. Cinta bisa menjadi sebuah pilihan. Dan kita harus bisa menerima efek samping dari keputusan yang kita buat.

Entah mengapa tidak pernah ada habisnya segala hal yang berhubungan dengan cinta. Hanya saja terkadang perasaan tidak bisa semudah itu untuk menepis apa yang kita rasakan. Memutuskan berpisah dengan seseorang yang membuat hati terasa nyaman memang bukan perkara mudah. Hanya saja sebagai wanita kita dituntut tidak hanya memakai perasaan saja. Kita harus memakai logika juga. Kita memiliki orang tua, kita memiliki keluarga dan sahabat yang menjadi bahan pertimbangan dalam urusan cinta.

Perpisahan pasti meninggalkan luka, entah siap atau tidak siap kita harus menerimanya. Dan lagi, harus menghibur diri sendiri bahwa jika nanti kita berjodoh dengan orang yang kita cinta, kita pasti bertemu lagi. Entahlah terkadang berbaik sangka dan menipu diri sendiri bedanya memang tipis.

Meskipun berpisah bukan duka tetapi luka yang ditimbulkan cukup membuat kita terdiam. Jika memang kita masih saling cinta mungkin hubungan ini masih bisa diteruskan.

Tetapi jika salah satu dari kita tidak ada yang mau mengalah, kita tidak akan bisa bersama. Jika batu bertemu batu yang ada hanya kerusakan. Seperti itu, iya seperti itu yang terjadi. Jika memang ego masih lebih tinggi, bukan cinta namanya.

Harusnya cinta membuat kita lebih bijaksana, bisa bersikap lembut. Kenapa harus mementingkan ego jika ahkirnya asmara kandas ditengah jalan. Toh ego yang kita bangga-banggakan tidak akan menolong kita. Ego hanya membuat kita terlihat kejam saja. Merendahkan sedikit ego untuk wanita yang dicinta bukanlah aib.

Mau seperti apa pun, memang ini fakta yang harus dihadapi. Tidak masalah, luka pasti sembuh dan kita harus menyembuhkan diri kita sendiri. Toh pada ahkirnya hidup memang tentang kita dan usaha kita.

Harus kuat!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Live a life, no drama