Gunung Lawu memiliki banyak jalur pendakian, salah satunya adalah jalur pendakian via Candi Cetho. Meskipun tak sefavorit dua jalur pendakian lainnya, jangan remehkan keindahan yang disuguhkan!
Jarak 16 km dengan waktu tempuh 12 jam adalah harga yang harus dibayar oleh setiap pendaki jika ingin menikmati keindahan Lawu via Candi Cetho. Setelah mengisi registrasi di basecamp dengan biaya 15ribu/orang, pendaki akan melewati bangunan candi terlebih dahulu sebelum masuk ke hutan gunung lawu yang masih asri dan syarat akan mitosnya ini. Tak lupa untuk berdoa sebelum memulai pendakian dan tetap jaga sopan santun, sebab gunung punya caranya sendiri dalam memperlakukan tamunya.
Pos 1 hingga pos 4 berupa tanah luas yang sudah tersedia shelter dan dapat digunakan untuk sekedar melepas lelah dari tanjakan tanjakan yang tak ada habisnya. Kemudian selepas hutan yang masih rapat, pendaki akan memasuki kawasan sabana Gunung Lawu, atau gunung yang sering disebut Semeru-nya Jawa Tengah ini. Di sini terdapat pos 5 dengan nama Bulak Peperangan. Pos ini sangat cocok untuk mendirikan tenda. Pemandangan sabana dan hutan pinus di kanan-kiri dapat menyegarkan mata di kala membuka tenda di pagi hari. Tak perlu khawatir kekurangan lapak karena pos ini dapat menampung ratusan tenda (asal pintar mencari tanah yang datar).
Selepas Pos Bulak Peperangan, pemandangan sabana kanan-kiri akan menjadi teman para pendaki selama perjalanan menuju Puncak. Sebelumnya, pendaki akan melewati Pos Pasar Dieng. Usahakan mendaki bersama teman yang sudah pernah melewati jalur ini karena banyak percabangan. Beberapa jalur pun kadang tertutup karena jarang dilewati dan dapat membuat pendaki tersesat jika tidak berhati-hati.
Pasar Dieng adalah pos yang paling terkenal akan cerita wingitnya. Jadi, jangan melamun dan perbanyak doa jika melewati pos ini! Tak jauh setelah pos, pendaki akan tiba di Hargo Dalem. Selain itu, tak jauh dari situ juga terdapat warung yang paling hits di seantero dunia pergunungan Indonesia. Ya, apalagi kalau bukan Warung Mbok Yem. Warung tertinggi di Pulau Jawa. Warung yang cukup luas dapat menampung para pendaki jika ingin beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan mendaki ke Hargo Dumilah.
Tak kurang 30 menit dari Warung Mbok Yem, akhirnya perjalanan 12 jam terbayar dengan pemandangan ciamik dari Hargo Dumilah, 3265 mdpl. Lautan awan dan hamparan sabana yang hijau adalah bonus yang patut disyukuri saat menjejakkan kaki di puncak ini!
Perjalanan turun tentu lebih singkat dibanding saat naik. Namun kewaspadaan harus tetap terjaga, pasalnya kondisi fisik yang lelah membuat banyak pendaki mudah lengah hingga tak jarang banyak kasus pendaki tersesat saat turun gunung. Tetap mendaki dengan hati dan jangan lupa bawa turun sampahmu!
Tak ada perjalanan yang mudah untuk mendapatkan hasil yang mewah. Salam Lestari!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Sebaiknya artikel kayak gini fotonya diperbanyak �