Kehidupan media baru yang tumbuh secara cepat kini telah diterjang dengan berita hoax yang kian popular melalui media sosial dan dunia maya. Kini melalui situs jejaring sosial, seseorang dapat menyebarkan sebuah informasi dengan cepat dari satu orang ke orang yang lainnya. Namun, tidak dapat disangkal bahwa arus berita atau informasi yang menyebar di media sosial tersebut belum diketahui kebenarannya. Masyarakat seringkali dengan mudah menerima dan menelan mentah setiap informasi tanpa mereka melakukan penyaringan atau filterisasi.
Informasi yang simpang siur dan berujung fitnah dengan mudah diterima masyarakat tanpa melakukan proses cross check atau memeriksa kembali setiap informasi yang telah menyebar tersebut. Buruknya, masyarakat seringkali merasa malas untuk melakukan cross check yang pada akhirnya membuat informasi tersebut dengan mudah menyebar tanpa diketahui sumber yang jelas. Benar atau tidaknya sebuah informasi dapat dilihat dari sumber yang tercantum di dalamnya. Apabila sebuah informasi memuat sumber yang jelas maka informasi tersebut dapat dipertanggung jawabkan kredibilitasnya.
Kini berita hoax sudah dirancang sedemikian rupa menyerupai berita aslinya, bahkan tidak sedikit informasi yang disampaikan dilengkapi dengan data-data yang seolah-olah informasi tersebut adalah fakta. Sehingga pada akhirnya hal itu akan memberikan pengaruh kepada pemikiran publik tanpa mereka bertindak kritis dan mencari tahu apakah berita tersebut benar atau salah. Informasi inilah yang kemudian menggiring opini publik dan menyebar dengan luas begitu saja. Ditambah lagi dengan kebiasaan para pengguna media sosial yang dengan mudah percaya pada suatu informasi dan langsung membagikan ke akun media sosialnya dengan begitu saja. Hal itu akan membuat informasi tersebut semakin cepat menyebar.
Media sosial menghadirkan berbagai macam informasi yang dapat diakses dengan mudah oleh para penggunanya. Maka dari itu, banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam dalam sehari hanya untuk bermain smartphone dan mengakses berbagai informasi yang ada. Tidak hanya mengakses untuk pribadi saja, tak jarang dari mereka membagikan informasi tersebut ke beberapa rekan dan kerabat mereka melalui media sosial. Media sosial sangat efektif dan cepat sehingga seringkali digunakan sebagai media penyebaran.
Kecenderungan masyarakat dalam membagikan sebuah berita atau informasi melalui media sosial, tanpa melakukan penyaringan atau filterisasi dari informasi tersebut, membuat hoax semakin mudah tersebar dan bergulir dengan sangat cepat. Siapa sangka bahwa dalam hitungan detik informasi tersebut dapat menyebar luas di media sosial. Semakin banyak orang yang kemudian menyebarkan informasi itu kembali, semakin lama informasi palsu tersebut seakan menjadi informasi yang nyata dan akan sulit dibedakan mana yang benar dan mana yang salah. Hal itu akan berpengaruh besar dalam membentuk opini publik. Informasi tersebut bisa jadi dapat meresahkan masyarakat, bahkan dengan membawa nama pihak-pihak yang berkaitan, seperti polisi atau pemerintahan.
Seperti misalnya maraknya berita tentang aksi terorisme pasca bom Surabaya yang terjadi di awal bulan Mei lalu. Hampir setiap detik portal-portal berita menyuguhkan informasi yang kemudian dibaca oleh masyarakat luas. Isu inilah yang kemudian dipakai seseorang atau suatu kelompok untuk membentuk opini publik melalui sebuah berita. Mirisnya, banyak informasi yang tersebar melalui media sosial tersebut tidak diketahui kebenarannya dan tidak dari sumber yang jelas. Bahkan, isu ini banyak dipakai oleh beberapa kalangan melalui media sosial untuk membuat informasi palsu yang akan meresahkan masyarakat. Informasi tersebut kemudian dibagikan kembali oleh masyarakat yang pada akhirnya berita palsu tersebut meluas ke berbagai jaringan sosial.
Kemunculan hoax ini seringkali disebabkan oleh pihak-pihak tertentu, baik hanya untuk membentuk sebuah opini publik atau bahkan untuk mengambil sebuah keuntungan. Hingga saat ini mungkin sudah tersebar ribuan berita hoax di media sosial yang meresahkan masyarakat. Semakin hari, hoax semakin merajalela bahkan sampai melibatkan pihak pemerintahan. Apabila hal ini dilakukan terus menerus, maka yang terjadi adalah berita tersebut akan menghilangkan citra sesungguhnya dari kasus yang diberitakan.
Hoax kini telah mengancam generasi bangsa. Apalagi masyarakat yang mulai acuh tentang bahaya berita hoax. Menyikapi hal itu, sebagai pengguna media sosial, masyarakat sebaiknya memiliki sikap yang kritis terhadap suatu informasi. Penyebaran informasi yang dilakukan harus melalui proses cross check sehingga tidak semakin banyak orang yang termakan berita hoax. Masyarakat harus bertindak lebih hati-hati dalam menyebarkan sebuah kabar atau informasi yang belum jelas kebenarannya, karena hal itu dapat berakibat fatal dan dapat memperkeruh isu yang sedang beredar di masyarakat. Seseorang yang menyebarkan informasi melalui media sosialnya, disadari atau tidak, juga dapat terkena kasus hukum apabila informasi yang disampaikan tidak benar dan menyangkut hal-hal sensitif yang merugikan orang lain.
Arus media sosial merupakan bagian dari zaman yang terus bergerak dan tak terbendungkan. Maka dari itu, yang dapat dilakukan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Kita harus mulai menjadi pelaku media yang bijak, tidak mudah tergiur dengan semua berita yang beredar di masyarakat, dan memeriksa kembali setiap berita yang ada. Sebagai pelaku media yang bijak sebaiknya kita juga tidak menyebarluaskan berita yang sekiranya tidak diketahui kebenarannya. Maka dari itu, sebaiknya masyarakat berpikir sebelum percaya dan memeriksa sebelum membagikan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”