Di era teknologi dan informasi digital seperti saat ini, media sosial seakan sudah menjadi candu bagi masyarakat Indonesia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat, khususnya kalangan remaja. Remaja masa kini, identik dengan smartphone di tangan hampir 24 jam. Media sosial banyak menawarkan kemudahan yang membuat remaja betah berlama-lama dalam menggunakannya. Munculnya berbagai macam aplikasi memberikan pengaruh langsung, baik positif maupun negatif. Misalnya, saat mereka sedang belajar, masuk pemberitahuan chat dari teman mereka. Hal tersebut dapat mengganggu proses belajar mereka. Terkadang, mereka tidak memperhatikan penjelasan guru karena sedang sibuk berselancar di dunia maya. Seiring dengan mudahnya mengakses jaringan internet, media sosial telah menjelma menjadi gaya hidup, tidak hanya bagi orang kota, tetapi sudah menjangkau masyarakat hingga pelosok desa, bahkan di daerah-daerah yang miskin sinyal sekalipun. Sebagai pengguna aktif media sosial terbanyak, remaja sangat cepat menerima pesan atau informasi yang ada di media sosial. Belum sempurnanya kematangan pemikiran remaja itu akan membawa pengaruh negatif terhadap informasi yang tidak baik melalui media sosial. Seperti yang kita ketahui, media sosial merupakan wadah bagi remaja untuk menuangkan kebebasan berekspresi, baik itu bentuk gambar ataupun pesan-pesan yang terkadang menyesatkan. Informasi yang tersebar melalui media sosial disimak secara rutin mengarah ke dalam pembentukan opini dikalangan remaja. Salah satu contohnya, sebuah official account hanya mengutip halaman yang berisi tentang manisnya hubungan pacaran dan secara rutin membagikannya di media sosial, secara tidak langsung fokus perhatian remaja hanya mengarah pada pacaran bukannya tentang sekolah. Semua hal yang dianggap menarik akan tersebar dengan cepat di media sosial. Misalnya, permainan Pokemon Go dalam sekejap menjadi viral. Permainan ini tidak hanya digemari anak-anak dan remaja, orang dewasa pun ikut larut dalam permainan ini. Bahkan permainan ini menyebar hingga ke desa-desa.
Media sosial sendiri memberikan dampak bagi para remaja, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya, mereka mendapat banyak teman, mudah mengerjakan tugas, berbagi informasi dengan cepat, mudah berkomunikasi dengan saudara, teman, atau siapa saja yang jaraknya jauh, dan lain sebagainya. Sedangkan dampak negatifnya, mereka sulit berinteraksi dengan lingkungan baru, menjadi seorang yang individual karena mereka beranggapan bahwa selama ada media sosial mereka tidak membutuhkan teman bicara, mudah tersinggung dengan ucapan orang lain, mudah emosi, sulit berkonsentrasi, dan lain sebagainya. Media sosial tidak akan terlepas dari pengaruh positif maupun negatifnya. Dampak itu tergantung dari penggunanya itu sendiri. Namun pada kenyataannya, media sosial telah merubah perilaku masyarakat Indonesia. Keramahan dan sopan santun yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia perlahan mulai memudar. Media sosial yang seharusnya digunakan untuk mencari atau berbagi informasi kini menjadi tempat untuk saling mengkritik, saling menghina, dan saling menjatuhkan. Kebebasan berpendapat menjadi acuhan mereka untuk menuangkan segala hal yang diinginkan. Misalnya, seorang artis membagikan fotonya di media sosial. Banyak orang akan berkomentar tentang foto tersebut, entah itu komentar positif maupun negatif. Namun, kebanyakan dari mereka akan memberikan komentar negatif kepada artis yang tidak disukai, bahkan mereka tidak segan menyebutkan kata-kata kasar. Media sosial secara perlahan akan menghancurkan kemampuan anak-anak dan remaja untuk mempelajari kemampuan sosial dan membaca bahasa tubuh. Maksudnya adalah seseorang akan mengalami pengurangan interaksi dengan lingkungan dan itu selalu meningkat setiap harinya. Semenjak media sosial menyedot perhatian publik, sebagian besar menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengunjungi situs yang ada di media sosial. Dengan segala kemudahannya, semua hal bisa kita ketahui melalui media sosial. Media sosial terbukti efektif dalam memberikan kontribusi besar bagi siapa pun yang disukai atau dibenci, positif maupun negatif, membangun atau merusak, sangat tergantung pada pemakainya. Maka, mari kita gunakan media sosial dengan positif, cerdas, arif dan bijaksana.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.