Akhir pekan pertama di tahun 2018 ini, aku mendapat ajakan untuk berenang dari salah satu rekan di kantor. Karena bukan jadwal pulang ke Jawa dan belum ada rencana untuk mengisi liburan akhir pekan, ajakan tersebut aku iyakan. Saat aku tanyakan kemana tujuannya, beliau menyampaikan akan berenang di Pondok Daun Kalasey.
Kami berkumpul dan berangkat dari kantor kami kerja, kurang lebih pukul delapan pagi. Waktu perjalanan hanya setengah jam, di karenakan jalanan masih sepi. Perjalanan menuju Pondok Daun kami telusuri melewati Pantai Malalayang dan Boboca, dua dari banyak spot wisata di Kota Manado. Udara yang sejuk, dingn dan tenang menyambut kami saat kami tiba di Pondok Daun Kalasey.
Terletak di wilayah desa Kalasey, Pineleng, Kabupaten Minahasa. Setelah membayar Rp 15.000/orang, kami langsung parkir dan menuju kolam renang. Ganti baju, langsung menceburkan diri. Dingin, itu yang kami rasakan saat badan terendam air. Kolam renang yang bersumber dari mata air, sangat nyaman karena tidak ada bau kaporit.
Kelemahannya karena di kelilingi rimbunan pepohonan, ada beberapa helai daun yang masuk ke kolam. Di tambah bonus beberapa ulat yang jatuh ke kolam, sehingga bila kita tidak hati-hati dalam berenang dan terkena ulat tersebut, badan kita akan gatal-gatal. Di pinggir kolam disediakan gazebo-gazebo dengan desain kreatif dan keren sebagai tempat duduk bagi pengunjung yang selesai berenang. Ada juga tempat makan di sekitar kolam renang, sehingga kita tidak akan kesulitan mengusir rasa lapar yang datang saat selesai berenang.
Rimbunnya pohon membuat pengunjung yang berenang tidak kepanasan sehingga tetap ingin berlama-lama di kolam renang. Ada beberapa cottage yang disewakan untuk bermalam secara beramai-ramai, sehingga saat pagi tiba, para penginap tidak perlu antri mandi di kamar mandi, cukup berlari ke kolam dan menceburkan diri, dijamin badan akan kembali segar diterpa dinginnya air kolam pondok daun.
Salah satu kekurangan dari kolam pondok daun ialah akses dari jalan raya menuju lokasi wisata yang sempit, sedikit menghambat perjalanan datang ataupun pulang. Ditambah lagi akses jalan yang semakin sempit dari gerbang menuju lokasi parkir. Sebaiknya disediakan dua jalur berbeda untuk kedatangan dan kepulangan pengunjung untuk memperlacar arus keluar masuk kendaraan. Kedua, adanya juru parkir sehingga memudahkan pengunjung untuk memarkir kendaraan. Disamping itu, dengan adanya juru parkir, akan memberi rasa aman bagi pengunjung dalam berwisata di pondok daun.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”