Ini perasaan hati, yang seharusnya menemukan jawaban. Sebelum hati memberontak, karena rasanya hidup ini terkadang tidak konsisten dijalannya, kecewa yang dirasakan, tercipta luka berulang yang hanya ditanggung sendiri, luka yang belum sepenuhnya sembuh harus tergoreskan lagi dengan goresan luka lagi. Inilah luka yang akhirnya membuat hati memberontak. Menyapa luka rasanya semakin terasa bahwa hati mengalami sakit yang teramat. Hingga sang hujan dipelupuk matapun terjatuh dengan sangat derasnya.
Mengapa memilih kembali jika melepasnya adalah jalan terbaik sehingga kembali terluka adalah resiko dari pilihan itu. Gunakanlah kesempatan terakhir itu. Lihatlah! Namun nyatanya TIDAK kemudian mencari zona aman dari rasa sakit mungkin awal jalan salah dari jalan yang tengah terpilih. Mencari kenyamanan lain saat proyek hati sebelumnya belum mencapai titik yang tak ada lagi kalimat setelahnya. Yang dirasakan hanyalah kebimbangan yang tak henti hentinya menghantui. Karena tak selamanya dengan kenyamanan lain akan bertahan.
Bukan tentang memilih siapa karena hati telah menuntun. Tetapi tentang menyelesaikan hati yang tengah terluka sebelum jatuh dalam kenyamanan yang mungkin tak bertahan lama. Benar saja kenyamanan lain 180° atau bahkan 360° berbeda dengan kehidupan yang selalu dijalani setiap harinya sejak hidup sebagai manusia yang diberi nyawa sang Pencipta. Banyak hal baru yang pertama kali dirasakan sejak kaki dipijakkan dibumi ini. Sanggupkah atau memilih mengangkat kaki meninggalkan jejak ?
Tanya hati kecil… Indah sangat indah terasa bak bunga bertebaran katanya. Si hati yang mungil telah mencoba menyesuaikan dengan sangat keras. Tetapi sang hati kecil selalu berkata ini tak sesuai dengan apa yang selama ini diteguhkan. Tak sinkron memang dengan apa yang dijalani dengan sang hati kecil yang tengah berkecamuk. Kembalilah kalbu terdalam memanggil mu dalam kebaikan sebelum terenyuh oleh dunia yang berbeda, sebelum jatuh dalam keterlambatan yang penuh penyesalan, sebelum kamu masih bisa memilih kebaikan dan meninggalkan hal yang fana.
Lepaskan dan hempaskanlah rasa lukamu, kemudian selesaikanlah hingga titik. Ternyata memilih mengangkat kaki meninggalkan jejak adalah pilihan yang benar dalam memperbaiki jalan salah yang tengah terpilih. Karena singgah sejenakpun seakan salah, hanya butuh waktu Tuhan menyiapkan hal indah lainnya untuk seorang yang selalu ingin memperbaiki diri. Karena kita adalah rasa yang tepat diwaktu yang salah.
Memilih tuntunan hati memang tak akan salah jikapun teramat berat namun jalannya adalah kebaikan. Ikhlas Melepasnya tak ada salahnya. Ikhlas adalah jawaban melepaskan sebenar benar melepaskan. Tuhan Izinkan aku menyelesaikan proyek hati yang tengah dalam keikhlasan. Karena Engkau tahu waktu tepat untukku menyapa seorang yang tepat untukku. Dalam menyelesaikan titik, Jalan yang tengah terpilih memang penuh cobaan. Namun kelak bertemu dengannya telah siap memangku tanggung jawab beserta paket indah lainnya.
Teguhkan hati tegakkan jiwa kuatkan doa wahai manusia yang tengah berjuang dalam kebaikan.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Dulu aku pikir, melepaskan seseorang yg masih dicintai itu berlebihan, kalo masih cinta ya bertahan, tapi sekarang aku mengalami sendiri. Kami masih saling menyayangi, tapi aku harus mengakhiri, cintaku pada sang ilahi lebih besar daripada cintaku padanya. Sakit saat melihat dia terluka, tapi ini adalah keputusan terbaik. Biarlah takdir yg mengatur kita, jika memang dia yang tertulis sebagai jodohku di lauh mahfudz aku yakin Tuhan punya jalan indah buat kita, tapi jika tidak, tidaklah mengapa lebih baik sakit sekarang bukan?
Mencoba merelakan dan ikhlas namun tak semudah mengucapkannya….Ya Allah mengapa ini harus terjadi pada diriku…akankah ada kepastian yang indah sesuai yang kuimpikan….