Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Surabaya meluncurkan wahana tur keliling Surabaya bertajuk Surabaya Shopping & Culinary Track (SSCT). Program wisata ini selalu menarik minat wisatawan baik asing maupun lokal. Melalui SSCT ini, armada siap membawa para wisatawan untuk berkeliling menikmati berbagai macam obyek wisata di Surabaya dalam sebuah perjalanan yang menyenangkan.
Apalagi, saat berkeliling, peserta tur akan dipandu dengan pemandu wisata yang berpengalaman. Maka pengetahuan akan Surabaya pun menjadi lebih lengkap. Rute wisata SSCT dimulai dari Balai Pemuda menuju Undaan, Pasar Atom, Pegirian, Ampel, ITC Mega Grosir, Walikota Mustajab, Ketabang Kali, Simpang Dukuh dan berakhir di Balai Pemuda. Selama 5 jam mulai pukul 09.00 hingga pukul 14.00 wisatawan akan dimanjakan dengan wisata dan jajanan khas Surabaya.
Namun mulai bulan Maret, bus SSCT memiliki rute baru, meliputi kunjungan pada beberapa cagar budaya dan museum dengan koleksi unik, meliputi Balai Pemuda – Balai Kota – Taman Ekspresi – Tugu Pahlawan – Museum Kesehatan – Museum BI – Jembatan Merah Plaza. Wisnu Wijaya, salah satu petugas SSCT mengatakan, selama perjalanan akan ada pemandu yang yang menjelaskan sejarah kota dan jalan yang dilewati. Pemandu tersebut menjelaskan sejarah bagaimana tempat tersebut dulu hingga menjadi seperti sekarang. Masyarakat memberikan respon positif dengan adanya SSCT tersebut. Terbukti dengan jumlah kursi bus sebanyak 24 orang yang tak pernah kosong. Warga yang tertarik dapat mengikuti tur tersebut tiga kali seminggu yakni Selasa, Sabtu dan Minggu.
Tur wisata ini dinilai penting mengingat hanya sedikit para remaja sekarang yang mau berlibur ke tempat bersejarah di kotanya, jika dihitung pun hanya mencapai 0,1% yang mau mengunjungi tempat bersejarah tersebut. Kebanyakan waktu liburan mereka habiskan untuk pergi ke mall atau plaza. Setidaknya tur ini menjadi pemicu yang sangat ampuh untuk mengingatkan akan pentingnya menghargai sebuah sejarah dan kebudayaan. Bahwa sebuah sejarah dan kebudayaan adalah nilainilai yang akan menjadi karakter bangsa Indonesia.
Mengenal sejarah tentu tidak sebatas hanya sebuah pengetahuan tapi juga penanaman nilai sejarah luhur bangsa ini. Jika dulu Bung Karno mencoba menegaskan pentingnya sejarah dengan slogan Jas Merah. Jangan melupakan sejarah, maka sudah sepatutnya semangat itu harus kita lanjutkan. Bangsa yang bijak adalah bangsa yang mengenal sejarahnya. Mengapa kita sebagai bangsa Indonesia harus mengenal sejarah kita sendiri? Karena ada perkataan bijak yang mengatakan history repeats itself: sejarah itu berulang kembali.
Hal yang pernah terjadi di masa lampau, suatu saat akan terjadi kembali dengan variasi yang berbeda tapi esensinya sama. Manusia yang bijak adalah manusia yang belajar dari masa lalu dan tidak mengulangi kesalahan para pendahulunya. Selain itu, dengan mempelajari catatan sejarah, kita akan lebih menghargai apa yang kita miliki sebagai bangsa. Betapa besar perjuangan para pahlawan dan pendekar untuk merebut kemerdekaan. Pengorbanan harta dan nyawa. Semua itu harus kita sadari, hormati dan kita jadikan teladan dalam hidup.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”