Mengapa Ayah Tak Pernah Terdengar Menangis? Ini 3 Komitmen Ayah Dalam Hidupnya

Apa yang kamu ketahui tentang Ayah ?

Mungkin tidak banyak. Tapi kamu bisa merasakannya. Anak-anakku.

Ketahuilah anakku,

Ayah memang bukan sosok yang melahirkanmu. Tapi darahnya mengalir deras di darahmu. Namanya selalu melekat di dirimu. Dia mewariskan perjuangan tiada henti, dan kerendahan hatinya.

Ketahuilah anakku,

Ayah memang tidak dikodratkan untuk mengandungmu. Tapi suaranya yang pertama kali mendengungkan Allah di telingamu saat kamu lahir. Tekadnya kuat untuk mengantarkan jalan hidupmu pada tauhid dan akidah yang kokoh.

Ketahuilah anakku,

Ayah memang mudah dipinggirkan. Bukan karena dia tidak menyusuimu. Tapi karena dia terlalu fokus mencari nafkah untukmu. Maka dari keringatnyalah setiap tetes air susu ibumu, setiap suapan nasi yang kamu butuhkan.

Anakku,

Ayah memang tak bisa menjagaimu setiap saat di rumah.

Ayah memang tak bisa menemanimu mengerjakan tugas sekolah.

Ayah memang tak bisa mempengaruhimu soal hidup yang lelah.

Ayah memang tak bisa mengadu padamu di kala punya masalah.

Memang ayah, terlalu mudah dipatahkan, dilemahkan.

Tapi tahukah kamu anakku, 3 ikhtiar seorang ayah yang tak pernah berhenti hingga sekarang:

1. Dalam doanya, ia tak pernah lupa menyebut namamu.

2. Dalam usahanya, ia tak pernah lalai mencari untukmu.

3. Dalam nafasnya, ia tak pernah lelah membahagiakanmu

Maka, kamu pun tak pernah mendengar tangisan ayah. Tak pernah melihat keluhan ayah.

Karena Ayah selalu ingin terlihat kuat di matamu. Agar kamu tak ragu. Untuk berlindung di lengannya, di dadanya, bahkan di bahunya ketika kamu tak mampu.

Anakku,

Pelukan ayahmu memang tak sehangat ibumu. Dekapan ayahmu memang tak sekuat ibumu. Tatapan ayahmu memang tak setajam ibumu. Itu semua karena ayah takut tak sanggup melepaskanmu. Karena cinta dan sayangnya padamu, anaknya.

Ayah yang ingin kamu mandiri. Agar ketika dia tiada, kamu sanggup menghadapi semua sendiri.

Ketahuilah anakku,

Di dalam hati ayah, dia pasti ingin mampu membanggakanmu. Di dalam hati ayah, dia bersedia penolongmu di padang mahsyar, menjadi hijabmu dari api neraka.

Cukup untuk kamu tahu anakku,

Ayah punya cinta sebesar cinta ibumu. Tapi dia tak ingin cintanya melemahkan hidupmu.

Ayah punya mimpi untukmu. Agar kamu lebih banyak bahagia daripada kecewa.

Maka ayah tak enggan, bekerja keras dari pagi hingga malam.

Agar senyumnya menebar ke segala penjuru rumahmu, menggaung hingga langit-langit rumahmu. Sebagai tanda cinta dan sayangnya kepadamu.

Ketahuilah anakku,

Bukan ayah berkata. Tapi Rasulullah SAW bersabda:

“Jagalah selalu kecintaan dari ayahmu dan janganlah engkau memutuskannya, karena yang demikian itu akan membuat Allah Ta’ala memadamkan cahaya dari hidupmu”

Ketahuilah anakku,

Sampai hari ini, ayah masih bersikeras menghadiahkanmu sekeping bahagia.

Agar kamu kuat dan berani menjadi tentara Allah, di dunia dan di akhirat.

Dan ayah tetap tersenyum tulus dan bangga melihatmu.

Lalu dia berkata, “Kamu anak-anakku yang hebat”. Bersyukurlah kamu yang masih punya ayah, kunjungilah dan katakan "Terima kasih, Ayah".

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pekerja alam semesta yang gemar menulis, menulis, dan menulis. Penulis dan Editor dari 28 buku. Buku yang telah cetak ulang adalah JURNALISTIK TERAPAN, Kompetensi Menulis Kreatif, dan Antologi 44 Cukstaw Cerpen "Surti Bukan Perempuan Metropolis". Konsultan di DSS Consulting dan Dosen Unindra. Pendiri TBM Lentera Pustaka dan GErakan BERantas BUta aksaRA (GeberBura) di Kaki Gn. Salak. Saat ini dikenal sebagaipegiat literasi Indonesia. Pengelola Komunitas Peduli Yatim Caraka Muda YAJFA, Salam DAHSYAT nan ciamik !!

4 Comments

  1. Ridho OrangTua berkata:

    ijin copas akhi,