Mau Tahu Lawan Bicaramu Sedang Berbohong atau Nggak? Simak Trik Sepele Biar Kamu Makin Peka!

Deteksi kejujuran lewat hal-hal sepele yang biasa dilakukan para psikolog!

Jujur atau tidaknya seseorang, tergantung pada individu masing-masing. Tapi kejujuran dapat dilambangkan sebagai suatu kepercayaan antara individu dengan yang lainnya. Berkomunikasi dengan jujur, dapat menjadikan suasana yang nyaman.

Bagaimana bisa kita tahu bahwa lawan bicara kita berbohong? Padahal kita bukan pakar dalam hal tersebut. Ada satu hal yang perlu diketahui, bahwa dalam dunia komunikasi kita di ajarkan banyak hal. Bagaimana reaksi, perasaan lawan bicara. Apakah mereka nyaman atau bahkan tidak nyaman berbicara dengan kita.

Langsung menilai seseorang dari gerak-gerik dan ekspresi wajahnya yang janggal, hal tersebut sebenarnya adalah hal yang kurang baik. Tapi kita dapat mendeteksi kebohongan dengan kedua cara tersebut. Tak dapat dipungkiri, jika seseorang menyembunyikan sesuatu, pasti merasa tidak nyaman ataupun ingin segera menghentikan obrolan.

Yang pertama, jika kita sedang berkomunikasi dengan lawan bicara, pasti melakukan tatap muka dan kontak mata. Jika lawan bicara kita memalingkan pandangan, dapat diartikan jika ia sedang tidak nyaman berada di obrolan tersebut. Tapi kita tetap tidak boleh asal menilai.

Yang kedua, lihatlah ekspresi wajah dan gerak-geriknya. Bila lawan bicara kita sedang menyembunyikan sesuatu, ekpresinya menjadi gelisah. Karena ia merasa terintimidasi secara tidak langsung. Gerak-geriknya tidak wajar, melakukan gerakan yang membuatnya tidak nyaman, seperti: memegang telinga, menggosok hidung, memegang tengkuk leher, jika dalam posisi duduk ia cenderung tidak nyaman pada posisinya sehingga sering mengganti posisi duduknya.

Dengan mengetahui hal ini, maka kita harus lebih peka terhadap situasi. Bisa jadi lawan bicara kita tidak nyaman jika meneruskan obrolan tersebut. Maka sebaiknya kita menghentikan pembicaraan dan mengubah topiknya menjadi lebih santai. Dan jika ingin menanyakan kejujurannya, sebaiknya kita sebagai teman menanyakan dengan baik-baik dan tidak asal menilai.

Buatlah nyaman saat berbicara, sehingga lama kelamaan bisa jadi ia akan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi tanpa harus diminta.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

mahasiswa prodi ilmu komunikasi