Indonesia terdiri dari Sabang hingga Merauke. Dari ujung barat hingga ujung timur begitulah gambaran Indonesia, sebuah negeri yang terkenal dengan sebutan negeri maritim dan tentu amat terkenal dengan gugusan pulau-pulau nya yang begitu Indah. Indonesia yang begitu besar tentu memiliki kemajemukan di tiap-tiap daerahnya.
Namun semua itu justru akan membuat negeri ini lebih bewarna dan mempunyai ciri khas yang belum tentu dimiliki oleh negara lain.
Sebagai negara yang besar, tentu Indonesia tak lepas dari berbagai problema. Problema tersebut tentu beragam yang salah satunya yakni masalah kesehatan utamanya di wilayah Papua. Sebuah pulau yang berada di ujung timur Indonesia ini masih belum merasakan pelayanan kesehatan seperti di daerah barat Indonesia. Situasi yang cukup ironis tentunya mengingat Papua adalah satu dari kesatuan wilayah di Indonesia.
Masalah kesehatan yang timbul di Papua layak mendapatkan perhatian lebih agar mereka tidak merasa dianaktirikan. Beberapa sumber menyatakan bahwa kondisi kesehatan di tanah Papua sangat memprihatinkan bahkan terkesan kronis. Gejala kesehatan yang memprihatinkan itu meliputi gizi buruk, kesehatan ibu hamil, campak, malaria, TBC, dan HIV. Bahkan penyakit-penyakit tersebut menyerang hampir seluruh golongan baik itu balita, anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
Mengutip data dari Tempo, dalam kurun waktu September 2017 hingga 28 Januari 2018, sebanyak 71 anak meninggal dunia, 646 anak terjangkit campak, dan 218 anak menderita gizi buruk. Ada beberapa faktor yang mendasari masalah ini seperti ketersediaan pangan, fasilitas air bersih yang kurang memadai, akses transportasi yang masih mahal bahkan sulit dijumpai, akses informasi yang sangat minim, serta pola hidup dan pola asuh yang kurang sehat.
Berbicara soal Ketersediaan pangan secara luas terlebih dahulu, dilansir dari FAO (Food and Agriculture Organisation ) bahwa Indonesia berada di level serius dalam indeks kelaparan global. Berbicara kearah yang lebih spesifik, Papua sendiri pernah dilanda busung lapar ditahun 2005, 2006, dan 2009. Soal air bersih, seperti dilansir dari Detik News di daerah Asmat masih ada masyarakat yang mandi di daerah rawa-rawa yang airnya bewarna merah dan tidak menggunakan sabun.
Tak berhenti di situ, masyarakat Asmat harus membeli air galon untuk dikonsumsi karena tidak adanya air bersih di wilayah Asmat itu sendiri. Belum lagi ditambah dengan situasi sulitnya transportasi dan informasi di tanah Papua ini semakin memberikan gambaran bahwa jaminan kesehatan di tanah Papua masih perlu perhatian yang lebih.
Sejatinya, pemerintah telah berusaha melakukan terobosan guna meminimalisir masalah kesehatan yang terjadi di Papua seperti peningkatan jumlah Puskesmas dan fasilitas kesehatan. Namun fakta berbicara bahwa terobosan-terobosan tersebut belum maksimal dan hanya sedikit saja yang telah merasakan. Berbicara lebih jauh, masalah kesehatan yang terjadi di tanah Papua terbilang sangat kronis dan wajib untuk segera ditangani.
Masalah ini tentu menjadi masalah kita bersama, mengingat Papua juga bagian dari wilayah Indonesia. Hal ini harus menjadi perhatian lebih bagi pemerintah dan pemangku tanggung jawab negeri ini. Beberapa hal guna mengurangi masalah kesehatan yang terjadi di Papua memang telah diberikan, akan tetapi hal ini belum maksimal. Buktinya tingkat kesehatan di Papua tak kunjung menurun, bahkan justru meningkat.
Hal-hal yang patut menjadi pertimbangan adalah peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, peningkatan fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, peningkatan ketersediaan tenaga medis, peningkatan obat-obatan, peningkatan akses jalan berupa infrastruktur ke pemukiman warga dan akses jalan ke puskesmas dan rumah sakit terdekat, serta pemberian gizi yang sesuai standar.
Terlebih lagi adalah pendampingan pemerintah daerah dalam pelayanan publik, termasuk pelayanan kesehatan yang tentunya juga harus didukung oleh Kementerian dan lembaga terkait. Oleh karenanya masalah ini harus kita perhatikan bersama untuk Papua yang lebih sehat. Ditambah lagi, Presiden Jokowi secara terbuka juga telah menyatakan bahwa masalah kesehatan ini tidak perlu ditutup-tutupi.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”