Lewat Film ini, Ternyata Ada Konflik karena Jurnal Ilmiah

Concussion adalah film ke-sekian-nya Will Smith (cieelah, banyak banget filmnya bos), dimana film ini diangkat dari kisah nyata. Will Smith berperan sebagai seorang dokter Forensik, dan ahli saraf yang bekerja di Pittsburgh, Pennsylvania. Kerjaannya dr.Bennet adalah mengotopsi orang-orang yang meninggal tapi aneh atau menyisakan kejanggalan. Nah, sampe situ dulu kerasa nggak kalo film ini Horror ? Tenang bro film ini bukan film Horror, tapi lebih ke Drama dan Biografi. Gue lanjutin ya. Nah, dr. Bennet ini suatu kali harus nanganin seorang mantan atlet American Football yang meninggal padahal medical record nggak ada yang bermasalah. Setelah beberapa jam di meja operasi, dr.Bennet merasa ada yang aneh dengan mayat ini. Akhirnya, dia minta kepala rumah duka ini anggaran lebih untuk menyelesaikan masalah ini. Karena pihak kepala bagian setempat merasa tidak perlu, permintaan dia dibatalkan. Rupanya penasarannya pak Bennet ini tinggi, akhirnya dia pakai uangnya sendiri. Nah, selain dia berusaha di Rumah Duka, dia juga belajar di rumah. Dia membawa banyak jurnal-jurnal untuk dia baca, dan banyak sampel dia ambil untuk dia observasi sendiri. Beruntung, walaupun dia jomblo, dia ditemenin sama seorang cewek (ciee, siapa tuh) yang merupakan teman gereja nya. Hmm, di film ini dia nggak banyak bantu sih. Nah, ternyata mayat ini terkena gangguan baru, yang dinamai CTE (Cronic Traumatic Encephalopathy). Nah, setelah ketemu, gangguan ini diterbitin dalam sebuah jurnal.

If you don't speak to them, who will ?

Eh ternyata, baru aja beberapa minggu udah dapet banyak kritik. Kalo kritiknya tentang metode penelitian, atau valid-atau-enggak- nya penelitian itu mah baik, membangun. Lha, kalo kritik buatminta jurnal ini ditutup karena merugikan sebelah pihak kan malah negatif atau nggak baik. Nah, kritik ini dilontarkan oleh NFL (National Football Leage). NFL sendiri bilang karena mereka udah berkembang di Amerika dan memberikan banyak beasiswa bagi anak-anak yang butuh. American Footbal sendiri udah banyak disukai anak-anak cowok di Amerika. Ya ibarat kayak sepak bola yang udah mendarah daging buat anak-anak cowok di Indonesia. Jadi ya sayang banget kalo sampe ditutup. Nah, makanya mereka menuntut dr.Bennet buat menurup jurnal nya. Ancaman-ancaman pun dateng melalui orang-orang yang menelepon dia. Pastilah dia terguncang, pertanyaannya apakah dr.Bennet tetep bersikukuh untuk terus membela kebenaran di jurnal dia, atau malah patuh buat menutup jurnalnya ?

I have to keep going !

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Let people know you more.