“Baiklah. Kau kukuiklaskan. Kukembalikan pada Tuhan.”
Nyatanya, untuk bisa mengeluarkan ungkapan semacam itu, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh kesabaran, juga kerelaan.
Well.. Actually, the main poin is “Acceptance”. Kamu akan mengetahui & merasakan sisi baikmu, apabila kamu telah *menerima sisi surammu.
Anggaplah bahwa move on (pindah ke lain hati) adalah sisi baik, dan mantan adalah sisi suram. Dimana mereka bilang, berhasil move on adalah puncak dari kebahagiaan dan mengingat mantan adalah sumber dari sirnanya kebahagiaan. Lalu berkembanglah dogma bahwa cara paling ampuh untuk bisa move on adalah dengan *menolak keberadaan mantan*. Menutup rapat-rapat telinga, dan menghindar dari hal-hal yang berbau mantan. Yaa, barangkali mereka beranggapan bahwa dengan menghilangkan sisi suram dalam hidupnya, maka kebahagiaan akan mereka rasakan.
Benar begitu kan?
Mereka sama sekali tidak menyadari bahwa kunci dari kebahagiaan itu terletak pada sejauh mana mereka bisa menerima sisi-sisi suram yg ada dalam hidupnya. Bukan malah mengingkarinya.
Anggaplah bahwa jatuh cinta itu salah satu hal yang bisa membuat orang bahagia, dan patah hati itu sebab dari hilangnya kebahagiaan itu sendiri. Lalu untuk bisa jatuh cinta lagi, kamu melarikan diri dari hal-hal yang bisa membuatmu patah hati. Menciptakan berbagai macam *penolakan* atas hal-hal yang membuat memar ulu hati. Menolak keberadaan mantan, menghindari tempat-tempat bersejarah yang akan mengingatkanmu pada mantan,dan lain sebagainya. Seakan-akan kau ingin melenyapkan sosok bernama mantan beserta embel-embelnya dari alam semesta. Dan apabila kamu dapat melakukannya, kamu akan merasa puas luar biasa. Sebab menurutmu itulah cara paling ampuh menuju bahagia.
Tapi lucunya, ketika kamu tidak sengaja berpapasan dengan sisi surammu itu, hatimu kembali memar tak ketulungan. Air di pipimu mengucur begitu saja. Menangisi sisi suram bernama mantan yg katamu sudah kau bumihanguskan. Yuhu, pada akhirnya penolakanmu atas hal-hal suram dalam hidupmu hanya akan membuatmu terus bergelayut pilu. Dan apabila tidak segera ditangani, akan melahirkan berbagai macam penyakit hati. Membenci mantan, memutuskan hubungan persahabatan dengan mantan, mengingkari keberadaan mantan di bumi Tuhan, itu termasuk dari jenis-jenis penyakit hati bukan?
So, what should you do?
Kembali lagi pada kalimat awal,
Actually, the main poin is Acceptance. Kamu akan mengetahui & merasakan sisi baikmu, apabila kamu telah *menerima sisi surammu. Yap. Kamu akan bisa merasakan kebahagiaan, apabila kamu telah *menerima* ketidakbahagiaanmu.Anggap saja move on adalah sumber kebahagiaan, dan mantan adalah sumber dari sirnanya kebahagiaan. Maka terimalah kenyataan itu. Kenyataan bahwa mantanmu yg dulu selalu kau dambakan, bukanlah sosok terbaik yang dipilihkan Tuhan. Terima, nikmati, syukuri. Bahwa kebahagiaan itu ada ketika kau mampu menerima dan *mensyukuri apa-apa yang tidak kau sukai.
Memang begitu, sekali2 kau memang perlu berbincang2 dg sisi surammu. Mengenalnya lebih dekat, menerimanya, lalu bersyukur sebanyak-banyaknya.
Bahwa tanpa adanya sisi suram, manusia tak akan pernah mengenal kebahagiaan.
Bahwa melalui sisi suram, Tuhan ingin mengajarimu banyak hal.
Benarkan?
Sekian. 🙂
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.