Juwana adalah salah satu desa di Kabupaten Pati yang memiliki sektor penghasilan ikan yang melimpah. Karena dilewati Sungai Silugonggo, menjadikan Juwana merupakan desa yang sangat strategis untuk sentra perikanan. Selain ikan dari hasil sungai, mata pencaharian masyarakat Juwana adalah peternak ikan yang di sana lebih sering disebut “petambak ikan”.
Dari 5.593 hektare luas wilayah Kecamatan Juwana, kurang lebih 2000 hektare merupakan lahan tambak, maka tak heran jika rata-rata penghasilan ikan bandeng sangatlah tinggi yang mapu mencapai lebih dari 4000 ton. Area tambak-tambak tersebut tersebar di desa-desa yang ada di Juwana, di Desa Trimulyo, Bakaran Kulon, Bakaran Wetan, Raci, Langgenharjo, Bajomulyo, dan Growong Lor. Dalam setahuun petani tambak bisa memanen ikan bandeng sebanyak dua kali dan rata-rata dalam sekali memanen mencapai 1-1,3 ton per hectare. Banyaknya hasil ikan bandeng di Juwana, memunculkan berbagai kuliner olahaan dari ikan bandeng misal nugget bandeng, bakso bandeng, krupuk bandeng dan yang paling terkenal adalah bandeng presto. Bandeng Presto bagaikan artis yang sangat terkenal sampai ke luar kota
Bandeng presto ini pertama kali ditemukan oleh Hanna Budimulya pada tahun 1977 yang berkelahiran di Pati. Awalnya Bandeng Presto ini dibuat untuk skala kecil, namun lambat laun proses produksinya semaakin meluas karena banyaknya peminat Bandeng Presto ini. Dari proses pembuatan yang sangat unik dan memiliki ciri khas yang berbeda membuat eksistensi sang bandeng pun meluas tidak hanya di Kabupaten Pati saja. Proses pembuatannya yang dimasak pada alas daun pisang dan dimasak dengan cara di presto, sebuah cara memasak dengan menggunakan uap air yang memiliki tekanan yang sangat tinggi dan menggunakan panci yang besar dan dikunci secara rapat. Pada saat ini sudah banyak variasi-variasi hasil masakan yang berbahan dasar Bandeng Presto.
“Bandeng presto adalah makanan yang sangat berbeda dengan makanan yang lain. Makanan ini memiliki keunikan tersendiri dan mempunyai cita rasa yang sangat berbeda. Dari segi harganya pun terjangkau hanya sekitar Rp. 10.000 – Rp. 15.000 per box nya. Per box itu saja ada 2 ikan bandeng yang siap untuk memuaskan perut kalian. Ya, pokoknya maknyuslah rasanya.” Ujar Jauhar Luthfi, salah satu penggemar masakan Bandeng Presto.
Memang benar masakan Bandeng presto ini sangat lah berbeda dan unik. Kepopulerannya pun sampai ke ibukota Jawa Tengah yaitu di Semarang dan itu menjadi masakan khas Semarang. Tetapi ada beberapaa perbedaan antara Bandeng Presto Semarang dengan Bandeng Presto Juwana. Jika Bandeng Presto Semarang itu ikan bandeng nya berasal dari Surabaya dan berbau tanah sedang kan Bandeng Presto Juwana ikan bandengnya berasal dari Juwana sendiri dan tidak berbau tanah. Dari segi harganya pun Bandeng Presto Juwana lebih murah daripada Bandeng Presto yang ada di Semarang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.