Halo pembaca Hipwee, sadar nggak sih kalau di Indonesia aja, udah banyak banget toko online, terlalu banyak bahkan menurutku. Bahkan diperkirakan akan terus berkembang seiring dengan terjunnya perusahaan-perusahaan yang mengembangkan bisnisnya ke ranah digital. Prediksi itu diperkuat oleh data Sensus Ekonomi 2016 yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa industri e-commerce di Indonesia dalam 10 tahun terakhir tumbuh sekitar 17% dengan total sekitar 26,2 juta usaha.
Sementara itu, riset global dari Bloomberg memprediksi pada 2020 lebih dari separuh penduduk Indonesia akan terlibat dalam kegiatan e-commerce. Sementara McKinsey dalam laporan bertajuk ‘Unlocking Indonesia’s Digital Opportunity’ juga menyebutkan, peralihan ke ranah digital akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi hingga US$ 150 miliar dolar pada 2025. Laporan itu menyatakan pula, 73 persen pengguna internet di Indonesia mengakses internet melalui perangkat selular. Angka ini diperkirakan akan terus bertambah dalam lima tahun ke depan.
Aulia E. Marinto, Ketua Umum Indonesia E-Commerce Association (idEA), mengatakan berdasarkan realitas tersebut pihaknya sangat yakin pertumbuhan e-commerce di Indonesia akan terus meningkat.
“Prediksi dari berbagai institusi baik dari dalam maupun luar negeri itu mengkonfirmasikan keyakinan kami, yang melihat semakin banyak pelaku usaha, baik perusahaan besar maupun ritel, yang beralih atau mengembangkan usaha ke arah digital,” ucapnya.
Wah, prediksiku sih toko online atau e-commerce di Indonesia masih akan terus bertambah. Sampai-sampai kita akan bingung mau beli dimana, karena semuanya pasti bersaing untuk menarik perhatian pelanggan.
Mungkin salah satu strateginya adalah dengan iming-iming diskon. Macam-macam diskonnya pun bervariasi, bikin kita bingung. Ada yang ngasih diskon langsung dengan mencoret harga sebelum diskon, kemudian menampilkan harga setelah diskon. Ada juga yang mengharuskan kita memasukkan semacem kode voucher gitu ketika di tahap checkout atau pembayaran. Ada yang ngasih cashback, poin, bonus produk, cicilan 0%, dan promo gratis ongkir.
Kalau diitung-itung sih, belanja online jadi lebih hemat daripada harus ke toko fisik langsung. Karena kita bisa hemat waktu dan biaya-biaya lain. Tapi pertanyaannya, apa mereka toko-toko online ini nggak rugi ya?
Menurutku sih, dari awal pasti mereka udah naikin/markup harganya dulu. Terus untuk meningkatkan penjualan atau untuk cuci gudang, barulah mereka menerapkan strategi diskon itu.
Kalau menurut kalian gimana?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”