Kubuka ponselku seperti hari biasa
Karena gabut kucoba buka aplikasi kalender Indonesia
Untuk sekedar memastikan kapan aku bisa pulang ke rumah
Kutemukan segerombol tanggal merah
Hari lahir Pancasila menjadi salah satunya
Entah sejak kapan hari itu ditetapkan sebagai hari alpha
Seingatku ketika aku masih bocah
Tak perlu mengubah warna untuk sekedar mengingatnya
Karena pada dahulu kala
Kita lebih mementingkan kandungan
Bukan peringatan
Pancasila dasar negara
Rakyat adil makmur sentosa
Masih ingat betul aku menghapalkannya ketika masih TK
Menyanyikannya di depan dengan bangga
Walaupun aku tidak tahu apa maksudnya
Semakin bertambah usia
Semakin tinggi pendidikan yang aku terima
Semakin banyak pemahaman yang terbuka
Yang aku dapat mulai dari TK hingga SMA
Ketika membahas Pancasila sebagai topiknya
Nilai luhur di dalamnya selalu menjadi kajian utama
Tak lupa Kebhinekaan juga ikut serta
14 tahun memakan bangku sekolah
Ketika ada yang mengucap Pancasila
Secara otomatis pikiran menerka
Seekor burung garuda dengan membawa pita di kaki bertulis Bhineka tunggal ika
Hal yang dapat kusimpulkan
Sesuatu yang terkait keberagaman
Yang selalu mengenyampingkan perbedaan
Untuk mencapai kesepadanan
Perlu perjuangan
Dan pengenyampingan ego para pahlawan
Untuk mencapai persatuan
Untuk menjadi satu
Satu bangsa
Satu tanah air
Satu jiwa
Indonesia
Namun, semua begitu berbeda
Ketika aku menyudahi bangku sekolah
Dan melangkahkan kaki ke dunia nyata
Yang katanya tempat hidup sebenarnya
Ego menjadi modal utama
Untuk mempertahankan paradigma
Sempat aku tergelak tawa
Ketika aku membaca salah satu postingan di dunia maya
"Kita hidup di negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia
Kenapa Islam bukan dasar negara Indonesia ?"
Kemudian pikirku bertanya
Jika dia seorang Kristen, mungkin dia berkata
"Kita hidup di dunia dengan mayoritas penduduk pemeluk agama Kristen, kenapa Kristen tidak dijadikan dasar hukum dunia ?"
Aku seorang muslim dan dibesarkan di keluarga yang taat beragama
Aku tidak bisa menjamin jika aku dilahirkan di tengah keluarga non muslim, apakah aku tetap memilih Islam sebagai agama
Namun, ini bukan semata tentang agama
Kita sebagai manusia telah diciptakan berbeda
Tentu dengan tujuan yang bermakna
Tubuh kita saja terdiri dari organ yang berbeda
Dengan fungsi yang berbeda pula
Untuk hidup dan mengukir sejarah
Coba bayangkan saja jika kita diciptakan serupa
Mungkin hidup hanya flat saja
Tak ada roda kehidupan sebagai istilah
Hidup berburu dan meramu khas zaman purba
Tetap sebagai jalan arah
Frasa 'menghargai perbedaan' juga tak mungkin tercipta
Apakah keberagaman hanya formalitas di bangku sekolah ?
Yang tak pernah ada di dunia nyata
Jika setiap orang dan golongan memiliki pendirian tak tergoyah
Tak memberi ruang daya beda
Mencari celah perbedaan untuk sekedar saling mencerca
Mungkin perdamaian hanya mitos belaka
Buktinya perdamaian pernah tercipta
Kita pernah merasa sedarah
Di bawah kearifan Pancasila
Bisakah kita mengulangnya ?
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.