Hi there! Nowdays.. Sudah abad 21, begitu modern dengan segala teknologinya. Segala hal yang ingin kamu pelajari, berita yang kamu inginkan, dengan cepat kamu dapatkan. Cukup dengan ask our granpa, yap google and everything like that. Our granpa, always know everything bahkan untuk segala hal yang realtime. Dengan adanya hal baik, pasti juga ada hal yang buruk. Itu sudah pasti. Sekarang, kamu sudah bisa tahu banyak hal dengan cara yang sangat mudah, tahu cara memasak, menggambar, membuat DIY, berita, isu agama, politik, musik, gosip dan hoax.
Lantas, dengan itu apakah menjadi tahu segalanya atau ingin tahu segalanya menjadi hal yang selalu baik? Read moree..
KEPO (Knowing every Particular Object). Sebagian berpendapat kalau kepo adalah hal baik dan setiap pribadi harus memilikinya untuk dapat mengembangkan potensi dirinya jadi lebih baik, mendorong dirinya untuk sangat ingin tau sesuatu itu keren, jadi dapat dinilai bahwa orang itu punya rasa ingin tahu yang besar. Disisi lain, tentunya ada yang kontra dengan hal itu. So, bagaimana kalau KEPO-nya tak pada waktu dan tempat yang benar? Maksudnya gimana sih.. Mungkin pernyataan diatas hanya berlaku bila kepo terhadap suatu bidang ilmu atau sesuatu lain yang lebih bermanfaat. Nah, kalau keponya mengenai kehidupan orang lain, justru bukan jadi sesuatu hal yang baik.
Tapi tak banyak orang yang peduli akan hal itu, tapi itu tak bisa digeneralisasikan terhadap semua pribadi. Bagi meraka yang tak peduli, merasa bahwa mereka lah the centre of universe, tahu segala hal dan bangga dengan apa yang mereka tahu, tak peduli apakah itu sebuah pengetahuan, aib yang jatuhnya menjadi mengghibahkan seseorang. Memang nikmat mengetahui dan menghibahkan orang lain, yah you know
“NGELAKUIN DOSA ITU MEMANG NIKMAT”
Orang yang sudah seperti ini, menganggap apa yang telah dia tahu merupakan senjata atau bahkan desert dalam setiap pembicaraannya dengan siapapun, serta menganggap bahwa itu dapat mempererat pertemanan dan menjadikan sebuah obrolan menjadi lebih menarik. Selanjutnya, mereka selalu ketagihan dengan caranya, mereka selalu kepo dengan kehidupan orang lain, ingin tahu segala halnya bahkan tak ingin miss satu pun.
Oh come on, not every single people like that, mungkin ada orang yang suka dengan pendekatan kepo mu, tapi tolong berpikirlah sejenak bahwa setiap orang berbeda-beda, jika tidak, maka bukannya kamu dianggap sebagai pendengar yang baik tapi malah jati dirimu sendiri terungkap, bahwa kepo mu hanya sekedar bahan untuk gosip, candaan dan sebagainya.
Hey, pribadi mu bukan kah sudah dewasa. So, lets think.. Tak selamanya, tau segala hal menjadi baik, tak semuanya harus kamu ketahui, tak semua orang ingin kamu yang mengetahuinya, tak semua yang kamu tahu harus terungkapkan pada semua orang dan tak semua orang suka dengan caramu kepo yang tak tau waktu dan tempat, karena bahkan apa yang kamu ketahuipun terkadang kamu jadikan bahan candaan, pantaskah hal itu? Bagaimana jika hal itu menjadi sebuah privasi bagi seseorang, namun bagimu tidak. Sempatkah, kamu berpikir jika kamulah yang berbalik diperlakukan seperti itu, lalu kamu marah atau bahkan kamu senang? Aku rasa ada yang salah dengan dirimu, belum benar saja kamu mendewasakan dirimu dan pemikiranmu. Wake Up, ada hal yang dapat kamu jangkau, hal yang memang orang lihatkan untuk publik, maka kepolah sesukamu terhadap itu. Namun, jika kepo mu sudah sampai pada batas akut dalam artian kamu jadi ketagihan dan mengusik privasi seseorang maka hentikan, sungguh itu bukan mencerminkan pribadi yang peduli terhadap sesama. Jika kamu peduli, seharusnya kamu menjaga privasinya bukan menjadikannya bahan gosip atau candaan, jika kamu tak sanggup untuk menjaga itu maka berhentilah untuk sok peduli.
So, remember.. Kepo-lah pada waktu dan tempat yang benar, dengan hal itu justru kamu akan lebih dihargai dengan orang lain. Masih banyak topik obrolan lain yang lebih berbobot dan lebih bermanfaat dari pada kepo dengan kehidupan orang lain. Dengan membicarakan orang lain tak lantas menjadikan dirimu sendiri menjadi lebih baik darinya, membicarakan orang lain dengan segala yang kau tahu tentangnya sehingga membuat oranglain dapat berpikiran sama denganmu juga tak lantas membuatmu pantas menjadi panutan baik untuk yang lain.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”