Kamu Ingin Muridmu Sukses? Ajarilah Mereka Dengan Compassion

Compassion is a very powerful thing, it has the ability to change everything. Compassion adalah istilah yang menandakan di mana kita merasa empati atau bisa merasakan penderitaan orang lain dan memiliki keinginan untuk menghilangkan atau membantu orang tersebut dalam menghadapi penderitaannya.

Inilah yang saya rasakan selama menjadi guru di tahun 2016 dulu. Sebagai seorang guru baru, apalagi masih muda, jujur saja saya merasakan banyak kesulitan dalam mengajar. Karena ketakutan saya, saya menjadi seorang guru yang kaku dan hanya fokus membagikan ilmu tanpa benar-benar mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Saya menjadi lupa terkadang bahwa tugas seorang pendidik adalah untuk mendidik anak-anak. Mendidik mereka menjadi pribadi yang luar biasa, menjadi pribadi yang lebih bermoral dari sebelumnya, dan juga menjadi pribadi yang memiliki rasa empati yang tinggi bagi masyarakat. Tetapi, bagaimanakah mungkin murid-murid bisa mendengarkan kita kalau mereka tidak tahu kita siapa? Bukan mengetahui apakah kita terkenal atau tidak, tetapi mengetahui identitas kita. Siapakah kita? Nilai-nilai apakah yang ingin kita bagi untuk mereka? Apakah tujuan kita dalam hidup? Apakah kita mau untuk dekat dengan mereka atau tidak? Seringkali, inilah pertanyaan-pertanyaan yang dimiliki oleh murid-murid terhadap guru mereka.

Saya baru menyadari bahwa murid-murid saya butuh mengetahui diri saya setelah 1 bulan saya mengajar. Saya sudah merasa stress dan ingin menyerah karena sepertinya mereka membenci saya. Sepertinya apapun yang saya lakukan tidak akan pernah bisa membuat mereka menghargai saya. Saya akhirnya merasa “ditampar” juga setelah menyadari bahwa saya tidak boleh mengejar penghargaan, penghargaan itu sudha harus ada dari dalam diri saya sendiri. Apa yang harus saya fokuskan sekarang adalah membuat mereka menghargai dan mengasihi diri sendiri. Saya mulai mencoba approach lain. Saya mulai menyapa mereka satu per satu, mengajak mereka mengobrol mengenai kehidupan mereka. Saya menunjukkan ketertarikan yang genuine dan mulai menunjukkan kepedulian akan membantu mereka menjadi pribadi yang lebih baik. Saya belajar untuk hanya mendengarkan cerita mereka tanpa menghakimi. Saya juga lebih suka bercanda dengan mereka, tidak terlalu serius seperti sebelumnya. Hasilnya? Di luar dugaan saya, mereka jadi lebih terbuka. Saya benar-benar kaget.

Sebagai seorang yang mempelajari ilmu psikologi, tentunya saya mengetahui bahwa compassion adalah sebuah hal yang luar biasa penting. Setiap manusia hanya bisa menjadi lebih baik ketika kita menunjukkan empati dan kepercayaan kita kepada mereka. Setiap orang memiliki kapasitas untuk menjadi pribadi yang lebih baik ketika mereka menerima unconditional support, seperti yang dikatakan oleh pelopor psikolog humanis, Carl Rogers. Carl Rogers memang tepat. Saya merasakan perubahan-perubahan sikap dan saya pun menjadi lebih dekat dengan murid-murid saya, bahkan dengan murid-murid yang tidak saja ajar. Prinsip saya hanyalah untuk menunjukkan compassion terhadap mereka dan tidak menghakimi mereka. Mereka adalah manusia yang sedang berkembang dan ketika mereka merasa dicintai apa adanya, Anda akan kaget dengan hal-hal yang bisa mereka tunjukkan.

Satu cerita yang saya simpan dalam hati adalah ketika seorang murid yang sedang curhat kepada saya mengenai masalah yang ia hadapi, mengirim kepada saya sebuah gambar yang isinya, “We may not always remember everything you say, but we will remember how special you made us feel”. Tanpa terasa, saya pun menangis haru karena saya tidak pernah menyangka bahwa the effect of compassion is this amazing. Saya sama sekali tidak mengejar pujian atau penghargaan dari mereka, karena itu saya terkejut ketika ada yang mengatakan hal ini.

Sebagai seorang guru muda, saya yakin banyak yang mengerti peraaan saya, apalagi mereka yang sudah senior. Banyak sekali idealisme, ambisi untuk mengajar walaupun ternyata tidak semudah itu. Tetapi saya berharap jangan banyak yang menyerah walaupun Anda menemui tantangan (paling tidak jangan sampai stress berat seperti saya). Being a teacher is a noble job, and even more than that, it is a calling. People often look down on us, thinking we’re not making a lot of money. They underestimate us saying that we don’t do anything or we’re not contributing to anything. Little do they know that our profession creates other profession and we not only teach them, we educate them to be a person that the world needs. Menjadi seorang guru ada panggilan, bukan hanya sebuah profesi lainnya. Banyak orang suka merendahkan profesi ini karena menganggap gaji guru tidak sebesar profesi lainnya. Saya rasa mungkin orang-orang yang suka merendahkan orang lain adalah orang-orang yang mungkin memiliki pengalaman buruk dengan guru-guru mereka dulu. Seorang guru memiliki kapasitas untuk mendidik seorang anak untuk menjadi orang yang dibutuhkan oleh dunia. Dunia tidak hanya membutuhkan orang yang pintar secara kognitif (memiliki pengetahuan yang luas), tetapi juga seseorang yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Apa gunanya seorang yang kita label pintar tetapi tidak bisa berempati dengan sesamanya?

Never stop practicing compassion, no matter even when you’re feeling down or hurt. Being kind is not a weakness. It is most definitely not. Being kind in a world like this is a strength, a great one. Be the light bringer into someone’s life, especially when their whole world has always been dark. Teaching people not only gives them knowledge if we do it right, we are changing their lives, forever.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An introvert who enjoys her solitude as a time to contemplate about the meaning of our existence in this world. People's thoughts and behaviours intrigued her a lot and have often time become the source of her writings. Writing for her is therapeutical as it helps her to make more sense of this complicated world around her.