Nah, sekarang aku mau bahas soal PDKT. Rupanya ga sedikit lho orang yang takut memulai PDKT, dan ga sedikit juga orang yang memanfaatkan momen ini sebagai sarana untuk berpura-pura suci atau bahasa umumnya “sok alim” supaya bisa mengikat hati sang target buruannya itu.
Kita semua juga uda tahu, bahwa hampir setiap orang terikat hubungan emosional, baik yang bersifat aktif, dengan berinteraksi kepada lawan jenis atau yang ‘sejenis’ :p, kencan, atau hanya tukeran emoticon manja sebagai pengganti fungsi libido bahkan ada yang sampai melampaui batasan kekaguman, bisa dengan pernikahan atau hanya sebatas perkawinan tanpa aspek-aspek formal. Kamu yang jenis apa?.
Rupanya ada juga yang hubungan emosionalnya bersifat pasif, tidak berkarakter sebagai pembina hubungan, hanya sebatas mengagumi tanpa upaya untuk direspon, bertahan dengan kerinduan yang semakin hari semakin bau busuk, cenderung menahan diri untuk berekspresi karna khawatir kekagumannya tak terbalaskan kontan, malah sia-sia. Mengapa? Karena minder ya? Nah ini yang perlu diperbaiki adalah cara pandangnya.
Kawan, please pahami, Hidup ini bukan kompetisi asmara, tapi media untuk melakukan segala hal yang baik-baik, jika memang Cintamu tulus, ungkapkan. Hasil bukan urusan kamu, tugas kamu sebagai pecinta jauh lebih penting ketimbang hanya sebatas mampu memiliki hati seseorang. Karena kebanyakan orang lebih mementingkan mendapatkan hati seseorang ketimbang menjaganya.
Dan juga masih banyak yang mengira bahwa hubungan emosional sepeti berdagang yang harus mengeruk keuntungan. Jadi logika yang seharusnya digunakan dalam bisnis justru digunakan dalam berasmara. Ini kekeliruan paling dasar dalam aktifitas kasih sayang.
Dan lagi dengan adanya dorongan selera untuk merangkul lawan jenis, yang sebetulnya dorongan selera ini hadir dari kedua belah pihak. Laki-laki dan wanita. Sayangya laki-laki terlanjur manyun sehingga tampak napsunya, dan wanita memanfaatkan ini sebagai formula peradaban bercinta. Dimana PDKT adalah langkah yang harus diambil oleh lelaki dan hakim meja hijau dalam sebuah persidangan asmara diambil alih oleh kaum hawa. Benar, kan?
Masa PDKT bagi seorang laki-laki adalah masa-masa sulit, sebagian dari mereka bersikap cool (baca: kul), padahal aslinya tukul, jingkrak-jingkrak dan cuti nalar, tidak jarang di masa PDKT laki-laki menjadi seperti Prince of Persia yang sedang menunggu permaisurinya landai diantara kerumunan manusia berjalan diatas karpet merah, padahal hanya LED hapenya merah sebagai notif ada pesan.
Ini masi wajar, sebagian laki-laki, karna terlalu lamanya menunggu balasan dari sang pujaan hati, sampai lupa cara makan, cara berkomunikasi normal dan cara membalas pesan dari selain pujaan hatinya, yang paling banyak itu lupa caranya tidur.
Ini yang dinamakan:
‘Eternal Sunshine of the Spotless Mind’.
Padahal ‘Lost mind of the fucking Waiting’.
Karna PDKT hukumnya wajib, tentu akan selalu menjadi awal dalam setiap hubungan, hal ini yang menjadikan saat mendapatkan hati sang kekasih menjadi begitu indah, terasa seperti kehausan yang terbayar dengan mineral mata air surgawi, seakan dunia hanya milik mereka berdua. Dalam kondisi laki-laki sering kali melupakan tanggung jawabnya yang lain. Jangan ya sob!
Aku sarankan untuk semua laki-laki yang ingin memulai PDKT, yang pertama kalian harus meyakini bahwa tidak penting mendapatkan hati seseorang, yang lebih penting dari itu adalah menjaganya. Untuk kaum wanita, kenalilah seorang laki-laki dari sejauh apa ia mampu mempertanggung jawabkan ucapannya. Karena perasaan diikat oleh sebuah janji.
Sesulit apapun masa PDKT tetap jalani saja, asal jangan lupa urus kartu BPJS karna dampak buruk PDKT bisa mengakibatkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin :p.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
hahahaha..sdh ada kartu BPJS…ni jd siap dah PDKT..hahaha
Mantap jiwa gan tulisan nya