Zaman di Mana Privasi Sudah Tidak Ada Harganya; Mengumbar Aib dan Masalah di Sosmed Sudah Biasa

Saat ini kita hidup di jaman apa sih? Dimana semua orang seperti berlomba-lomba memamerkan apapun yang dimiliki, kegiatan apapun yang dilakukan, kecantikan/ ketampanan atau apapun itulah. Karena jaman sekarang ini apapun yang bisa dipamerkan, maka pamerkanlah. Toh medsos sekarang uda buanyak untuk upload semua hal yang mau kita upload iya toh? Ada facebook, twitter, path, instagram, line, kakao, whatsapp, opo meneh? Tambahi aja kalau masih ada medsos yang baru lagi.

Pamer yang gak berlebihan sebenarnya gak masalah, apalagi kalau niatnya mau pencitraan juga gak apa-apa. Gak ada yang melarang kok, Undang-undang negara kita pun gak melarang warga negaranya untuk bereksis ria di medsos. Terlepas dari yang namanya eksis ria, pamer, pencitraan atau apalah itu. Disini penulis cuma mau berbagi sama pembaca semua apakah baik atau apakah benar atau apakah pantas atau apakah sopan? Kita foto orang yang sudah meninggal/ kerabat kita yang sudah meninggal lalu kita upload di medsos kemudian di-tag ke teman-teman yang lain terus yang lain pada komen, ada yang komennya ikut bela sungkawa tapi ada juga komen yang nyeleneh. Coba aja cek di medsos kalian masing-masing, terus ada yang dijadikan dp (display picture) di Bbm terus kita buat caption “Inalillahiwainailahirojiun, bagi yang muslim” atau “Selamat jalan semoga tenang bersama bapa di surga, bagi non muslim”. Haruskah kita lakukan seperti itu? Hanya untuk mengungkapkan rasa bela sungkawa dan turut bersedih ditinggalkan kerabat kita?

Hai kawan kalian tau nggak, mungkin aja orang yang meninggal itu gak suka loh kalian foto dia saat keadaan meninggal seperti itu. Yang biasanya dia kalau foto tuh cantik/ ganteng pake senyum mukanya berseri ehh terus kalian sebagai kerabatnya malah foto dia pas dia lagi pake kafan bergaya ala pocong dengan muka pucat tanpa ekspresi sedikit pun kalian foto terus kalian share di medsos. Kalau orang yang meninggal tadi bisa ngomong pasti dia bakal protes tuh kalo bisa pun ngomel ke kalian. Orang meninggal juga butuh privasi kawan! Biarkan dia tenang di alamnya yang baru, doakan saja dia agar dosa nya dapat diampuni, urusannya dengan dunia udah enggak ada lagi jadi gak perlu lah kalian bantuin dia eksis di medsos toh dia sekarang uda ada di alam kubur yang enggak ada istilah medsos dan eksis ria disitu.

Turut berduka cita itu boleh gak ada yang melarang, kalau ada yang melarang bilang sama saya biar saya laporin dia ke nenek saya yang uda meninggal. Tapi apakah rasa berduka cita juga perlu kita posting di medsos juga? Udah cukuplah kita posting tentang cinta cintaan, sakitnya patah hati, ngucapin selamat pagi siang sore malam tiap hari, mau masak nih, on the way ke pulau kapuk, otw ke hati abang, baru nyampek nih, ahhhh dan lain-lain lah itu, terseraah kalian mau post apa aja yang penting jangan posting yang saya bahas sebelumnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

si abu abu yang menyembunyikan banyak warna

99 Comments

  1. Artikel tak berbobot. Saya pernah membaca artikel Bahasa inggris tentang Share di jejaring sosial, lebih bermutu.

  2. Tuaa itu pasti, tp dewasa itu pilihan, kadang yg tua blom tentu dewasa, mungkin biar naek daun kali curhat di medsos . Hahahaha

  3. Asniyati Nur berkata:

    Adminnya sinis amat. Gak ada bahasan lain apa ya.

  4. Rotua Tumanggor berkata:

    Ga sesuai isi sama cover
    Kirain apa tadi,isinya mendidik gt,ehh malah yg lain

  5. Penulis baru ya? Bahasanya gini amat. Isinya gini amat.

  6. Andry berkata:

    kadang ya aneh juga efek medsos,, di medsos peka tapi di kehidupan nyata ga peka..

  7. Irmawanti Imma harus punya privasi yaa shay?

  8. Ady Cobox berkata:

    mungkin niatnya cari perhatian publik , tapi endingnya nggak baik , saya setuju dengan postingan ini kalau bisa posting hal yang lebih variatif lagi karena banyak orang yang sok pencitraan agar bisa di apresiasi orang banyak

  9. Linda Mariana II berkata:

    Setuju sm artikelnya. Ga etis aja orang meninggal terus kita masih foto2, mungkin tujuannya untuk mengenang dan ingin di doakan, tapi kan bisa pakai foto yg layak semasa dia hidup.. ?