Apa yang pertama kali kamu pikirkan ketika kamu harus berkomentar tentang dia yang dulu pernah membuatmu bahagia?
Banyak penyangkalan-pnyangkalan yang pasti ada dalam benakmu. Melihatnya kini sudah bahagia dan itu tidak bersamamu akan membuatmu membenci banyak hal. Dulu, saat Kamu masih biasa saja dan sendiri kamu biasa acuh terhadap segala hal yang membuat pikiranmu tidak nyaman.
Namun kini, satu hal kecil yang dulu pernah ada dalam kehidupan kalian membuatmu membenci hal tersebut lebih dari apapun. Pada akhirnya kamu akan membenci semuanya karena hal yang paling kamu inginkan, yang dulu pernah kamu dapatkan, tidak lagi ada di sampingmu saat ini.
Rasanya ingin sekali pergi jauh dan tidak pernah ingin untuk kembali. Kamu mencoba untuk berusaha mncari hal-hal baru, bertemu orang-orang baru, atau mungkin mencoba untuk menghubungi kawan lama hanya demi membuatmu tidak terpikirkan lagi olehnya. Nyatanya itu berhasil, untuk sesaat.
Namun kemudian ketika kamu kembali ke tempat tidurmu untuk terlelap, kamu membayangkan kembali segala hal tentangnya. Tentang dulu saat pertama kali kamu mengenalnya, kamu akan tersenyum mengingat hal ini. Saat gugupnya pertama kali kamu memutuskan untuk ketemuan hanya berdua, kamu masih akan tersenyum mengingatnya.
Hingga akhirnya kamu akan kembali ke saat-saat itu, saat yang paling kamu benci saat ini dan berharap kejadian itu tidak pernah terjadi. Bahkan untuk membayangkan saat ini dia sedang melakukan apapun kamu tidak kuasa, namun sayangnya otak sudah terprogram untuk memproses semua itu.
Dan kamu akan kembali pada kegundahanmu yang sudah kamu rasakan. Pada akhirnya, segala yang kamu lakukan pada hari itu hanya akan kembali pada dirimu yang masih tetap memikirkan perihal dulu.
Segala hal yang kamu coba tidak membuahkan hasil. Kamu masih terlalu takut untuk memulai lagi. Kamu masih trauma jika saja hal yang dulu terualng lagi. Kamu masih saja menganggap bahwasannya hanya dia yang bisa membuatmu bahagia.
Tidak ada yang lain. Mungkin memang benar bahwa masih banyak ikan dilaut, tetapi ikan yang sepertinya itu hanya dia. Tidak ada yang lain!
Otak manusia tidak diciptakan untuk melupakan, otak manusia diciptakan untuk terus berpikir dan membiasakan diri terhadap sesuatu yang terjadi berulang kali. Ketika kamu selalu memikirkannya terus-menerus, maka sampai kapanpun kamu masih akan tetap merasakan hal yang sama.
Mungkin segala hal yang Kamu rasakan dan pikirkan tentangnya saat ini hanya karena egomu saja yang belum puas(?) Masih banyak pertanyaan yang ingin sekali kamu tanyakan padanya, namun sayangnya kamu terlalu takut untuk melakukannya.
“Kenapa Dia pergi?”, “Kenapa Dia tidak menghiraukanku saat ini?”, Kenapa, kenapa dan kenapa?!
Segala pertanyaan itu mungkin hanya sebuah egomu saja yang masih terus berharap akan sebuah jawaban dan keadilan terhadap situasi yang kamu hadapi dulu. Mungkin saja iya kan? Bukan berarti saat ini kamu masih menyukainya juga kan?
Nah, cobalah untuk membuka diri. Cobalah untuk menganggap bahwa hidup tidak hanya melulu tentang Dia. Hidup adalah tentang bergerak, berlari dan maju. Jika Kamu hanya berlari tetapi tidak beranjak satu inchipun, berarti Kamu tidak hidup, tapi kamu sedang Tes Treadmill!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”