Sekecil Apapun Pendapatan atau Usahamu, Be The Boss, Jangan Mau Jadi Jongos!

Seekor harimau yang sejak kecil selalu diikat dengan rantai sepanjang 5 meter hingga dia dewasa, tidak akan pernah berani melangkah lebih dari 5 meter, kendati rantainya sudah dilepas. Seseorang yang sudah terbiasa jadi karyawan, akan sulit baginya melepas diri dari gelar "karyawan", kendati banyak peluang bagi dirinya di luar sana untuk menjadi usahawan.

Sebenarnya, nggak ada yang salah sih dengan jadi karyawan. Yang salah itu kalau kita udah menggantungkan rezeki kita sama sesama manusia. Berharap dan caper (cari perhatian) sama si bos supaya gaji bisa naik, jabatan bisa naik, dapet bonus dan lain-lain. Kalau kata Pak Ustaz guru ngaji saya sih itu namanya "syirik kecil".

Buat saya, jadi usahawan itu bukan sekadar cari duit buat cepat kaya. Terlalu dangkal dan cetek kalau alasannya cuman itu. Toh jadi karyawan juga bisa kaya kok, jadi penyembah pesugihan atau dukun kaya Ki Joko Pinter apalagi, haha.

Back to topic, buat saya pribadi jadi usahawan itu bukan buat cepat kaya, tapi supaya kita hanya NURUTIN PERINTAH ALLAH, bukan lagi PERINTAH sesama MANUSIA apalagi JIN DEDEMIT. Sebab, ada pepatah yang bilang, "Mendingan jadi KEPALA ular kadut, daripada jadi BUNTUTnya Naga". Sorry ya kalau pepatahnya diplesetin supaya lucu. Kalau ada yang kesinggung, "YA MAAF, namanya juga cerita!", haha.

Balik lagi ke laptop!, (ea,ea,ea). Kalau ibarat benda sih, saya bandingin karyawan itu seperti bola kristal, sedangkan usahawan itu seperti bola karet yang biasa buat mainan anak cewek. Karyawan setiap hari bangun pagi, pakai kemeja/seragam/jas, sepatu bagus, rambut disisir rapi, parfum bermerek supaya bisa ngeceng cewek di kantor (itu pengalaman saya). Mirip kaya bola kristal yang sering kita lihat di pajangan tempat-tempat mewah atau di film-film dukun yang lagi ngeramal.

Tapi coba kalau dilihat dari fungsi dan kegunaannya? Bola kristal cuma buat pajangan doang, nggak ada fungsinya. Bandingin sama bola karet, bisa jadi mainan anak cewek, mainan kucing, sampai ganjal kaki meja yang somplak di dapur.

Jangan ketipu sama bola kristal yang sangat mengkilat, bersinar dan mencrang saawang-awang, karena kesenggol dikit, baret tuh bola. Apalagi sampai jatuh, pecah berkeping – keping. Jangankan tahan banting, apalagi sampai meloncat tinggi, yang ada pecah menjadi kepingan tak bernilai sama sekali. Sama seperti hatiku yang ditinggalkan pergi Dian Sastrowardoyo (apa-apaan ini? haha).

So, everything back to your choice homie!, nggak ada yang instan di dunia ini, kecuali mie instan. Mau jadi bola kristal yang indah, nyaman namun rapuh, atau mau jadi bola karet yang tahan banting dan bisa melambung tinggi ke atas setelah terjatuh. Sekali lagi, mental di sini berperan penting. Ga usahlah gengsi-gengsian atau malu sama orang, nikmatin aja proses usahanya. Saya juga kantor masih ngontrak sama saudara kok, mobil ngga gablek. Semua aset saya habis waktu pertama kali mulai usaha.

Tapi, saya sih yakin kalau kerja keras sama doa dan ibadah keras pasti bakal terbayar bro. Nikmatin aja prosesnya, slow aja, jangan banyak ngeluh. Sedikit demi sedikit mulai kelihatan kok masa depan saya kayak gimana. Kerjasama sama developer udah, pengalaman handle proyek sendiri udah, mulai dari kerjasama sama orang Tiongkok, orang Korea, sampai orang Arab yang mau renovasi rumah juga pernah.

Apalagi sama bos lokal, bejibun, Bro and Sis! Dan lagi, kuota proyek saya udah full nih tahun 2017, udah deal sama 2 orang buat renovasi rumah dengan nilai total sekian ratus jutaan, 3 desain rumah, sama 1 lagi yang rencana mau renovasi rumah. Jadi, kalau saya mau ambil proyek lagi kalau salah satu proyek udah beres. Belajar dari pengalaman sendiri, jangan kemaruk ngambil proyek banyak-banyak. Intinya "Worked Hard to live the life, Prayed Hard for afterlife". Jadi, jangan salah pilih.

Be The BOSS, jangan jadi JONGOS!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

108 Comments

  1. Kalo gw staff lembaga birokrat gimana bos? Yang bikin regulasi untuk UMKM dan usaha makro demi kesejahteraan bersama? Semua itu baik pada tempatnya bos. Tanpa regulasi yang baik, maka usaha2 akan susah dan cuma ada untuk kepentingan golongan tertentu. Karyawan atau apalah kuli juga mulia sesuai bidang yang kita mampu, yang penting selalu berusaha untuk lebih baik 😉

  2. Ketut Radityana berkata:

    Kirain yg nulis sdh sukses, kyknya pengangguran yg iri sm yg udah krja x y,,,,he he,,,peace

  3. Gita berkata:

    tertarik baca judul karena saya pikir bakal memotivasi seorang karyawan agar bekerja keras hingga nanti bisa berhasil jadi bos. Tapi makin ketengah kok malah terkesan menyombongkan diri. Jujur sih saya tersinggung. Rejeki saya dan beberapa orang lain gak selancar rejeki kamu, Bos. Yang sudah deal proyek sama orang Korea dll.

  4. Viky Eri berkata:

    ciee pengusaha…

    buat saya sih positif thinking aja
    karyawan butuh pengusaha buat pkerjaan dan gaji, dan pengusaha butuh karyawan buat mengembangkan usahanya.
    dan apa anda menganggap karyawan anda itu jongoss???

  5. judulnya sih oke, bikin semangat wirausaha. tapi pas buka isinya…… (isi sendiri, pasti taulah) :v

  6. Jhohanes Brema Yoi bro, tapi masalahnya ini berupa tulisan yang dibaca semua kalangan, jadi harus lbh pandai dalam pemilihan kata

  7. Diah Budi Astuti berkata:

    Yess..punyaa usaha sendiri nikmatin saat rekening sedang kosong, udh caape2 ngearrange job tp ujung2ny g jaadi. Nikmatin aja semuanyaa #BETHEBOSS

  8. Hieronimus Handa berkata:

    sudut pandangnya diambil cuma dari satu sisi nih wkwkwkwk pemilihan kata nya juga gak enak dibaca dan terkesan kayak meremehkan orang lain…
    pertama baca judulnya sih bagus, soalnya saya jg entrepreneur tapi gak gitu juga. setiap orang punya jejak kehidupan masing-masing kok dan gak semuanya punya jalan sebagai pengusaha.
    harusnya artikel ini dibuat secara rasional, bukan hanya dari satu sudut pandang saja 🙂
    masukan aja buat hipwee , kalo nulis artikel kayak gini disaring dulu gak ya…
    mungkin lain kali harus lbh diperhatikan 🙂
    berkah dalem

  9. Mhytos berkata:

    Coba lu bayangin klo semua orng jadi wirausahawan. Yg jadi bawahannya sapa?!.. Bgtu pula sebaliknya…. Intinya atasan dan bawahan saling berkaitan ibarat baju dan celana… Gw jga seorang karyawan dgn gaji karyawan.. Gw bisa jadi bos di usaha gw sendri… Ambil positif nya buang negatifnya dri artikel ini…buat judulnya… 4 jempol