Teruntuk seseorang yang pernah ada di dalam kehidupan ini. Bertahun tahun kita bersama sudah banyak hal yang kita lalui. Aku di sini hanya ingin berkata apakah aku bodoh? Ya, aku jelaslah bodoh. Aku jelaslah perempuan pengecut yang takut laki-laki yang dicintai. Selau dan selalu aku salah, aku yang di pojokkan. Berjalan sangat lama dan masih bertahan? Sadarlah dengan hubungan kita yang seperti ini tidak di perbolehkan orang tua karena posisiku masih sekolah dan orang tuaku tak ingin anaknya berpacaran dulu.
Tapi aku masih saja berhubungan dengan dia. Dan kini baru menyesal. Bertahun-tahun sembunyi dibalik semua ini sakit memang. Tapi benar, cinta membutakan segalanya. Jujur, aku malu harus selalu mengemis cinta kepadamu tapi entah setan mana yang selalu membujukku untuk merayumu tak meninggalkanku. Dan kamupun begitu selalu dn selalu lagi menerimaku. Entah siapa yang bodoh akupun bingung.
Kamu selalu mencari masalah untuk alasan meninggalkanku. Sampai kamu dulu bersandiwara menjadi temanmu. Dulu saat kamu bersandiwara kamu bilang kepadaku kalau kamu ingin aku menemanimu mencari kerja. Aku sebagai teman ya ayo. Toh waktu itu dia cari kerjanya deket sama sekolahku. Tapi tanpa aku sangka dia mengirim pesan larut malam kepadaku yang isinya "ternyata kamu nggak setia bla bla bla".
Spontan aku menangis karena aku dulu mencintainya dan nggak mau kehilangan. Apa aku salah kalau memang bener dia (temanku) yang minta di temenin cari kerjaan? Karena dia laki-laki lantas kamu marah? Aku selalu berfikir setiap kali yang aku lakuin itu di matamu aku selalu salah. Apa itu alasan untuk kamu melepaskanku? Tapi kenapa kau selalu menerimaku lagi kalo pada akhirnya aku selalu salah.
Aku mohon cukup jangan jadi lelaki seperti itu. Aku tahu kamu sayang sama aku tapi bukan berarti kamu harus ngatur-ngatur seenak jidat. Aku di bilang aku nggak pernah ngertiin kamu? Kamu apa kabar? Setiap kali aku tegur jawaban kamu apa? Apa kamu nggak sadar? Aku tuh cape sakit batinku setiap kali punya masalah nggak bisa di selesaikan baik-baik.
Aku mau seperti teman-teman aku nggak ada masalah sekalipun mereka punya pacar mereka masih bisa main bareng temannya. Sedangkan aku cuma diam. Tapi kamu nggak pernah ngebayangin, sekalipun kamu izinkan tapi kamu nggak ikhlas. Sudahlah entah sampai seberapa panjang aku menceritakan ini. Yang pasti itu sangatlah panjang.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”