Aku akan Menerima bahwa Cerita Ini Tak Berakhir Bahagia

Kupersembahkan untuk kamu cinta dalam diamku.

Untuk kamu,seseorang yang hanya bisa kupandang dari jauh.Yang tak bosan ku ikuti semua tentangmu.Keseharianmu,aktivitasmu.

Menggagumimu mengajariku menjadi seorang stalker yang handal.Enam tahun rasa ini tersembunyi begitu saja.Aku tidak memiliki nyali untuk menggungkapkannya pun mengakhirinya.Cerita tentang kamu seperti sebuah naskah film yang enggan ku akhiri. Tak pernah menemukan episode akhirnya.Aku penulis skenario yang tak pernah kehabisan kata mendeskripsikan kamu. Selalu ada cerita tercipta tentang kamu.Kamu bukan sosok yang sempurna.Tak setampan bias-biasku.Kamu adalah kamu.Dengan kesederhanaan yang kamu miliki.Aku menyukainya.

Aku menyukaimu walau dalam diam.

Aku menyukaimu meski aku tak mampu memprediksi sampai kapan rasa dalam diam ini akan bertahan.Aku menyukaimu walau kamu tak pernah tahu perasaanku.Meski kamu tak tahu apa yang kurasa.Mencintaimu dalam diam seperti ujian rasa yang harus kulewati.

Kamu yang tersembunyi terlalu lama dihati,tak bisakah kau merasakan keberadaanku ? Haruskah aku hadir dihadapanmu dan luapkan segala rasa sesak mencintaimu? Hah? Supaya kamu menyadari ada hati yang lama menunggu.Ada hati yang tak lelah menyibukkan hari berkutat dengan fiksi-fiksi tentangmu.Lama-lama aku gila dengan perasaanku.Kamu..lihat aku disini ! sebelum aku semakin gila karenamu.

Berkali-kali aku yakini diri untuk membuang semua tentangmu.

Menghapus semua skenario cerita yang ku tulis tentang kita (?).Dalam alur cerita yang kutulis.Kamu adalah aktor utama yang akan menghampiriku.Seperti akhir dikebanyakan drama-korea yang ku tonton kisah kita adalah genre drama romantis dengan ending yang bahagia.Mungkinkah ? Ku harap pun begitu.

Mengakhiri rasa yang telah tumbuh terlalu dalam ini mengajak ku untuk berdamai dengan hati.Saat setengah hati mengajak pergi menerima kenyataan yang ada namun,setengahnya lagi memberontak menarik kembali dalam lingkaran tentangmu (lagi).

Dan saat semua siap mengudara .Lagi dan lagi kamu hadir memasuki waktu ku mengalihkan perhatian hingga tertuju padamu (lagi).Begitu sulit membuang semua perasaan terpendam ini.Selalu ada ‘hal’ yang menarik diri untuk kembali mengusikmu.

Sampai waktu menamparku untuk menerima keadaan yang tak seperti kuinginkan.

Sampai ke titik yang membuatku merasa.”Inilah episode terakhir dari cinta dalam diamku”.Kuakui ini sulit,aku pasrah dengan arus yang membawaku.Kemana saja asal perih ini tak terasa.Iya,pada akhirnya kamu yang sering kuceritakan dalam diam menentukan pilihan.Dan aku bukan pilihanmu.Diakah gadis beruntung itu? Jangan tanya hati ini.Sesak amat sangat. Pilu? Tentu.Akhirnya yang kutakutkan terjadi.Takdir tak mengukir namamu dan namaku bersama.

Untuk hati yang kamu pilih,aku harap dia menjagamu dengan sebaik-baiknya.Aku harap dia tak menyia-yiakan apa yang tak kudapat miliki.Supaya aku bisa merelakanmu ,melepaskanmu dengan penuh keikhlasan.Harusku cabut rasa ini sampai tak tersisa .Berjanjilah untuk hidup berbahagia dengan dia yang kamu pilih.Piluku,Sakitku dan Sesak dihati adalah taruhannya.

Sad Ending.

Saat aku tak menghendaki bangun dari mimpi yang ku ciptakan. Saat cerita yang ku tata rapi dengan akhir yang bahagia. Happy ending itu tak terjadi.Kutelan pahit kenyataan.Inilah ceritanya yang sesungguhnya.Tak seindah dalam gambaran naskah yang ada. Tak sesuai dengan arahan sutradara.Menolak skenario yang telah ditulis.Keluar dari jalur cerita. Membangun ceritanya sendiri. Dan aku pun kalah. Terkulai seperti tak berpijak.Kecewa dan amarah yang tak bisa kulampiaskan akhirnya menyiksa diriku sendiri.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyuka Arunika - Penikmat Swastamita