Animasi Indonesia: Mereka Bilang Battle of Surabaya Tidak Layak Dibanggakan?

Animasi Battle of Surabaya. Mungkin saat ini Battle of Surabaya sudah tidak asing lagi buat kita. Ya, animasi tersebut adalah animasi buatan anak bangsa. Buatan Indonesia. Pertama kali saya melihat trailer promosinya saat ada pameran komputer di Jogja Expo Center (JEC). Wah saya langsung kagum tuh melihatnya. Ada rasa bangga dan bahagia yang sangat membuncah dalam hati terhadap animasi tersebut.

Ada rasa syukur kepada Tuhan yang tak terkira karena Dia masih menyisakan manusia-manusia cerdas dan luar biasa di Indonesia. Saya penasaran kapan tayang, dalam hati saya sudah bersumpah pasti saya bakal menontonnya di bioskop, tidak bakal nyari gratisan di internet.

Berhari-hari saya terus mengikuti perkembangan Battle of Surabaya, tetapi tidak juga mengetahui kapan bakal tayang. Baru bulan lalu saya mendapat informasi bila animasi tersebut bakal ditanyangkan di bioskop mulai tanggal 20 Agustus 2015 mendatang. Maka bila biasanya duit lebaran saya lenyap buat ngafe dan beli novel, kali ini saya bela-belain untuk menyimpannya supaya bisa menonton Battle of Surabaya.

Namun saya kecewa. Beribu-ribu kecewa. Saya patah hati. Bukan terhadap animasi Battle of Surabaya tersebut. Tetapi kepada orang-orang sombong yang agaknya lebih hebat dari para tim pembuat Battle of Surabaya yang memberikan komentar sinis mengenai animasi tersebut. Meski banyak yang juga bangga terhadap karya anak negeri tersebut, tapi tak sedikit pula yang dengan sombongnya mencibir animasi Battle of Surabaya. Mereka berkata bahwa:

ADVERTISEMENTS

1. Kok Mirip Kartun Jepang (Anime)?

Mereka bilang karakter-karakter pada animasi Battle of Surabaya mirip anime (animasi Jepang). Lalu mereka merasa tidak bangga. Mereka bilang para kru Battle of Surabaya mencontek, dan itu payah.

Lantas bagaimana mestinya mereka membuat? Dibuat mirip animasi Indonesia? Seperti apakah animasi Indonesia? Bermata kecil? Tidak tahukah kalian bila animasi-animasi bermata kecil mirip dengan animasi Barat. Lantas bila tokoh-tokoh Battle of Surabaya dibuat mirip seperti manusia asli yang tidak bermata besar, yakinlah bahwa kalian bakal berkata bila tim Battle of Surabaya mencontek animasi Disney maupun Dreamworks.

ADVERTISEMENTS

2. Buat Apa Dibanggain Kalau Ceritanya Sejarah Negeri Tetapi Nyontek Animasi Luar?

Pada dasarnya apa yang ada sekarang semuanya adalah hasil contekan. Siapa yang menemukan mobil pertama kali, orang Jepang kah? Bukan! Jepang belajar kepada Barat. Namun nyatanya sekarang mereka bisa membuat mobil yang mendunia seperti Toyota yang dibanggakan oleh Indonesia bahkan produk tersebut bisa menjajah Amerika.

Apakah pakaian yang sekarang kalian gunakan merupakan gaya khas Indonesia? Bukan! Pakaian yang ada sekarang adalah gaya Barat yang telah digunakan di seluruh dunia. Kamu yang menghina Battle of Surabaya pun ternyata mencontek gaya berpakaian orang Barat, lantas kenapa mesti mengatakan dengan sombong bahwa kamu tidak bangga sama sekali dengan Battle of Surabaya karena animasi tersebut mirip anime?

ADVERTISEMENTS

3. Ah, Masih Kaku. Gitu Aja Dibanggain.

Saya tidak bersekolah dijurusan multimedia atau animasi. Saya bersekolah di jurusan Teknik Komputer Jaringan. Tetapi saya sangat berminat dengan pemrograman dan animasi. Berkali-kali saya iseng membuat animasi sederhana. Contohnya burung terbang. Saya mesti membuat berpuluh-puluh frame supaya gerakan sayap burung itu tidka patah-patah.

Membuat animasi itu tidak mudah, Bung! Tetapi dengan mudahnya kalian mencaci buatan anak negeri. Bila memang ada kekurangannya, bisakan kalian memberikan masukan dengan baik-baik? Tidak usah menghina seolah-olah kalian mampu membuat animasi seelok Avatar dan Kungfu Panda!

ADVERTISEMENTS

4. Kalian Belum Nonton Full Movie-nya

Kalian baru menonton trailer-nya, Bung! Tetapi cibiran kalian berikan. Setidaknya segala karya anak bangsa yang baru muncul sambutlah dengan baik. Setelah mengetahui secara penuh barulah kalian berikan masukan, bukan hinaan!

ADVERTISEMENTS

5. Tolong Hargai

Tolonglah hargai. Indonesia negeri bobrok. Dan selamanya akan menjadi bobrok bila banyak anak bangsanya yang mencibir karya sesama anak bangsa. Indonesia negeri bobrok, karena orang-orang hebat i pada minggat ke luar negeri karena lebih dihargai. Kalau kalian tidak membiarkan orang-orang hebat itu berkarya dalam negeri, niscaya mereka bakal minggat semua ke luar negeri. Maka pada akhirnya Indonesia selamanya bakal jadi negeri bobrok!

Artikel ini ditulis dengan penuh rasa bangga terhadap Battle of Surabaya dan kekecewaan kepada kalian para tukang cibir.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Movie, k-drama and anime enthusiast

27 Comments

  1. Zee Zee berkata:

    tapi apa benar cacian kosong mereka bisa disebut kritik?

  2. Arif Satria tapi seperti ini mas, “lho kamu kenapa kritik kalo bikin film aja belum bisa?” Nah maksud saya tu itu, jadi kritik tu bebas dari siapa saja, disaring yang memberi masukan baik ya di buat motivasi, yang tidak memberi masukan/saran ya dibuang saja gitu lho. tapi apa iya, kita sebagai konsumen harus bisa bikin film dlu baru boleh “kritik”? nggak kan? TAPI, Jangan di tolak mentah-mentah juga kritik dari masyarakat, contohnya ada yang mengkritik, “jiah kartunya mirip anime jepang” , didalam kritik itu kan ada banyak maknanya, itu kan bisa jadi motivasi juga untuk membuat kartun yang memiliki ciri khas wajah2 indonesia seperti itu, tapi juga ada yang menganggap itu tidak ada maknanya. Menurut saya, ya kita terima ajalah kritik itu, yang menurut kita membangun/ memotivasi ya kita terima, yang mencemooh dan lain-lain ya harus kita koreksi, apakah benar seperti itu? kalo tidak benar yasudah tinggalkan saja kritik itu. Tapi, mengkritik tu gk harus tau proses dll, itu tergantung siapa yang kritik, Masak iya masyarakat awam sebagai konsumen harus belajar dlu sblum kritik? toh mereka kan kritik nya dengan membandingkan film ini dengan lainya. bukan harus belajar bikin film dlu.

  3. Zee Zee tidak dong, kalo memaki2 / cacian itu bukan kritik mas.

  4. Nvr Rocim berkata:

    hargai karya seseorang walaupun tidak memenuhi keinginanmu….JANGAN DI LIHAT HASILNYA TAPI LIHATLAH NIATNYA

  5. Dzulfikar Maula berkata:

    gk bisa buat kok bacot ni udah bagis banget yg komntar sinis tu siapa sih. mungkin animasinya indonesia gk terlalu bagus bukan karena dana y.

  6. Saya jurusan animasi, dan ketahuilah buat animasi 1 detik saja itu tidak semudah yang orang orang lain pikirkan 🙂

  7. N'ao berkata:

    Ya karena orang seperti itu lah negara gak maju maju, pemikiran mereka harusnya tidak usah diperhitungkan karena jelas mencerminkanapemikiran terbelakang, orang kayak gitu gak bakal maju , negara gak butuh orang macam itu 😅😁