Aku Pernah Menitikkan Kisahku

Aku pernah terbangun dalam keadaan gamang, sebab harapan yang terlalu tinggi. Pernah juga terbangun dalam keadaan mati, sebab dibunuh oleh mimpi. Tapi sekali, aku terbangun dalam keadaan hidup, namun segalanya telah berhenti. Aku tidak mati, hanya cerita yang kuakhiri. Lalu terjerat ingatanku, pada durma yang menyebar kebencian. Terperosok tubuhku dalam nafsu yang tak mengenal majikan.

Aku terlalu mengabaikan logika, hingga perasaan merajai seluruh indera. Aku buta, pada kenyataan. Aku tuli, pada bisik-bisik kebenaran. Aku kebas, pada sentuhan. Aku bisu, pada kejujuran. Dan hanya getir, yang kukenal di ujung bibir. Kau pernah membawaku pada sebuah titik, dan mengikatku hingga tak berkutik. Lalu kau biarkan segerombolan burung-burung pemakan bangkai, menghabisi harapanku yang abai.

Kala itu, aku mentitikan kisahku. Aku mengakhiri cerita yang bermain di kepala–yang di dalamnya, kau lah pemeran utama yang kusanjung di hadapan Tuhan. Kemudian lahir sebuah pertanyaan, kau pergi dengan tawa atau airmata?

Namun yang kutahu, ketika kutitikan kisahku, Tuhan mengenalkanku pada koma; dimana kisah hanya dipisah unsurnya, bukan dihentikan ceritanya.

Dan kini, aku terbangun dalam keadaan mengerti, bahwa bagi Tuhan, kata "selamanya", adalah kata yang memiliki makna terlalu lama. Lalu koma, layaknya sosok senja yang bertugas membagi masa. Dan kau; pagi yang kurelakan, teruntuk pagi yang lain–yang juga akan digantikan. Hingga malam, akan kembali menjadi teman setia, dalam perjalanan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hanya mengganti sosok seseorang, dengan aksara

54 Comments

  1. Ubaidillah berkata:

    Siapa sih yang bisa menahan haru air mata, ketika membaca kisah cinta nyata orang Ciamis…

    Baca selengkapnya disini http://masdillah.com/ciamis-effect/

  2. Enjel Nissi berkata:

    artikelnya bagus, menyentuh skli

  3. Muntriadi berkata:

    Terima kasih buat juwita lutvia

  4. Tulisannya bagus banget.. � izin share kata2nya �

  5. Faizal berkata:

    mantapppp bung….

  6. Yola Putri berkata:

    Hai. Kalo dari sudut pandang penulisnya, ini maksud tulisannya apa ya? Dijawab ya. Aku tertarik bgt soalnya 🙂