Kelihatannya ngemil itu sepele, ya. Tetapi tahukah Anda, sebuah penelitian di Brookhaven National Labolatory, AS. Menyebutkan hanya melihat makanan atau mencium aromanya, keadaan otak yang sedang lapar sama dengan otak seseorang yang adiksi tehadap narkoba. Beberapa kasus kebiasaan ngemil bisa jadi sama dengan ketergantungan pada obat-obatan. Ketika tanpa Anda sadari keinginan itu mulai memenuhi fungsi tubuh Anda dan tak bisa dikendalikan.
Ngemil bukannya dilarang sama sekali. Wajar kalau Anda lapar pada pukul 3-4 sore. Tetapi, pilihlah kudapan yang menyehatkan, seperti yoghurt low fat, salad buah, jus buah, selembar roti atau biskuit gandum (boleh dilapisi selai, selembar keju, dan selada), ubi rebus, jagung rebus, atau susu low fat dengan sereal.
Inilah 7 taktik yang akan menjauhkan Anda dari ngemil :
1. Makan Teratur.
makan siang. Misalnya, bikin Anda lapar dan akhirnnya malah makan ngawur, yaitu makan apa saja supaya perut tidak kosong.
2. Makan Makanan Yang Tepat.
Usahakan makan makanan yang rendah kadar GL (gylcaemic load), seperti roti atau sayuran, yang membantu menyeimbangkan kadar gula darah, sehingga Anda tak mudah merasa lapar.
3. Hindari Makanan Yang Tinggi Kadar Gula Atau Lemak.
Makanan ini akan membuat pusat pengirim rasa lapar di otak makin aktif. Akhirnya, tadinya hanya niat makan sekeping biskuit, Anda malah menghabiskan satu toples.
4. Minum Air Putih.
Kadang-kadang rasa haus disalah artikan oleh tubuh menjadi rasa ingin makan.
5. Cobalah Teknik Relaksasi (Mendengarkan Musik dan Latihan Napas).
Dengan begitu, Anda jadi lupa ngemil.
6. Mulailah Berolahraga.
Olahraga mengusir keinginan untuk ngemil dan bikin suasana hati jadi bagus.
7. Konsumsi Suplemen.
Ekstrak teh hijau atau kalsium yang dikombinasikan dengan magnesium dan vitamin B dapat menurunkan ngemil. Karena, zat gizi tersebut menimbulkan perasaan kenyang.
Nah, untuk kalian yang mulai hidup sehat bisa dicoba yaa!!
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”
”
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.