Zero Waste Lifestyle Sebagai Upaya Pengurangan Sampah

Oleh: Elsa Della Rosa Suryanata , PDB A-61 Universitas Airlangga

Sampah merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi di dunia, termasuk Indonesia. Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan penduduk terpadat di dunia. Dengan banyaknya penduduk yang besar, tentunya permasalahan yang timbul dalam suatu negara juga semakin besar, antara lain produksi dan pengolahan sampah. Jumlah sampah yang terus bertambah tanpa adanya pengolahan sampah yang tepat menjadi salah satu penyebab permasalahan sampah di Indonesia.

Advertisement

Berdasarkan fakta yang disampaikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), produksi sampah nasional Indonesia perharinya bisa mencapai 175.000 ton. Rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan 0,7 kg sampah per hari. 64 ton sampah dihasilkan setiap tahunnya oleh Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, sudah selayaknya kita membantu negara ini agar masalah sampah dapat teratasi.

Yang bisa kita lakukan adalah mengadopsi gaya hidup tanpa limbah. Zero Waste adalah sebuah gaya hidup yang mengajak kita untuk lebih bijak dalam menggunakan produk sekali pakai dengan tujuan untuk mengurangi jumlah dan dampak sampah bagi lingkungan kita. Tujuannya adalah untuk mencegah sampah berakhir di tempat pembuangan akhir, melindungi sumber daya alam dan melindungi alam.

Terdapat beberapa 5 metode zero waste lifestyle, yaitu:

Advertisement

1. Refuse (menolak)

2. Reduce (mengurangi)

Advertisement

3. Reuse (menggunakan kembali)

4. Recycle (mendaur ulang)

5. Rot (membusukkan sampah)

Banyak yang merasa pesimis terhadap konsep zero waste dan menganggapnya tidak realistis. Bagaimana mungkin di era modern ini, manusia tidak akan menghasilkan sampah? Tentunya, menerapkan gaya hidup zero waste tidaklah mudah ditengah masyarakat dan infrastruktur yang belum sepenuhnya mendukung. Kita masih sering menemukan makanan dan minuman yang dikemas dengan plastik di pasar atau supermarket.

Perlu kita ketahui, gaya hidup zero waste bukan berarti kita memusnahkan penggunaan plastik dan barang sekali pakai dalam hidup kita. Gaya hidup zero waste lebih menekankan kepada diri kita untuk mengendalikan diri agar menjadi pribadi yang tidak konsumtif dan bertanggung jawab. Diharapkan kita menajdi lebih sadar terhadap apa yang kita gunakan/ konsumsi serta dampaknya bagi lingkungan.

Karena gaya hidup bebas sampah merupakan konsep yang diterapkan, maka tentunya memerlukan waktu dan konsistensi untuk menerapkannya. Mulailah secara perlahan namun pasti dan pertahankan konsistensi dalam menjalankannya. Langkah awal yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pemahaman dengan membaca informasi terkait kondisi lingkungan kita. Kesadaran akan dampak positif yang didapat oleh lingkungan dengan menerapkan gaya hidup bebas sampah dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi pendorong untuk menerapkan konsep ini.

Langkah sederhana untuk menerapkan zero waste lifestyle:

1. Mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai

Beberapa dari kita mungkin mempertimbangkan untuk memperoleh barang baru untuk menerapkan gaya hidup zero waste. Namun, sebenarnya kita dapat memanfaatkan barang-barang yang sudah dimiliki dan masih dapat digunakan berulang kali. Sebagai contoh, kita dapat mengubah pakaian bekas menjadi tas belanja pribadi. Dengan cara ini, kita tidak perlu menambah jumlah barang di rumah.

2. Membeli makanan sesuai kebutuhan

Percaya atau tidak, Indonesia adalah negara penghasil limbah makanan terbesar kedua di dunia! Belilah makanan sesuai dengan porsinya dan jangan berlebihan. Selalu bawa wadah saat Anda makan, sehingga Anda bisa menyimpan makanan tambahan untuk dikonsumsi nanti.

3. Berpikir sebelum membeli

Biasakan diri kita untuk menjadi smart consumer dengan hanya membeli barang yang dibutuhkan saja dan menolak bungkusan atau kantung plastik. Jangan mudah tergiur oleh penawaran dan tren saat ini. Belilah barang yang timeless sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama.

4. Memilah sampah berdasarkan kategori organik dan anorganik

Sampah organik adalah sampah yang berasal dari bahan hewani maupun nabati bisa diuraikan seperti sayuran, sisa makanan, dan buah-buahan. Sedangkan sampah anorganik itu sampah kering yang sulit atau bahkan tidak bisa diuraikan kembali seperti kertas, botol, kaca, atau bekas kemasan plastik sabun cuci, yang bisa didaur ulang. Setelah terkumpul, carilah lembaga pengelola sampah di daerahmu seperti waste4change, banksampah.id atau lainnya yang menerima sampah non-biodegradable atau biodegradable untuk diolah kembali.

Lifestyle Zero Waste membantu kami menilai gaya hidup dan melihat bagaimana produk yang Anda konsumsi dapat memengaruhi lingkungan. Tanah tempat tinggal satu-satunya orang saat ini dalam keadaan sulit. Mari saling mengingatkan dan belajar untuk lebih peduli dan berbuat sesuatu untuk kelangsungan planet kita. Ayo terapkan gaya hidup zero waste mulai sekarang!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis