Hah? Apa itu personal branding? Personal branding berasal dari kata persona dan branding. Persona artinya orang/pribadi. Personal juga bisa diartikan topeng, wajah, ciri khas seseorang, identik dengan pribadinya. Sementara itu, branding adalah aktivitas untuk mengenalkan dan meningkatkan suatu brand. Jadi apa itu personal branding? Personal Branding adalah aktivitas yang dirancang untuk membangun citra diri di hadapan publik, mempromosikan diri, dan membangun persepsi orang tentang diri.
Personal branding cukup penting. Beberapa hal dapat kamu dapatkan dengan personal branding yang bagus. Pertama, meningkatkan kepercayaan masyarakat. Di Indonesia, masyarakat masih melihat siapa yang berbicara dibandingkan apa yang dibicarakan. Artinya, masyarakat lebih tertarik apabila suatu informasi disampaikan oleh tokoh-tokoh yang populer di mata masyarakat. Bukti dari hal ini seperti pernyataan yang disampaikan oleh selebriti Nikita Mirzani, manfaat curhat pada orang terdekat. Pernyataannya mampu membuat orang percaya manfaat dari bercurhat. Padahal, Nikita Mirzani bukanlah seorang psikolog ataupun psikiater. Kamu juga bisa meningkatkan kepercayaan orang-orang dengan personal branding kamu, lho.
Kedua, personal branding membuat kita mudah untuk diingat. Manfaat yang satu ini membuat kita lebih dihargai sehingga pendapat atau hal yang kita sampaikan bisa dianggap sebagai hal yang penting di mata masyarakat. Ketiga, kamu dapat membuka banyak kesempatan. Seseorang yang memiliki personal branding yang baik di mata masyarakat dianggap memiliki pengaruh besar pada dinamika sosial. Oleh karena itu, beberapa hal dapat lebih mudah kamu dapatkan seperti kesempatan menyampaikan materi dan kemudahan mendapatkan pekerjaan. Bagaimana tidak? Perusahaan membutuhkan tokoh yang dapat menggerakkan masyarakat.
Lalu, bagaimana cara membangun personal branding? Pertama, tentukan tujuanmu. Yup, definisikan apa tujuanmu untuk membangun personal branding, seperti untuk berjualan, entertain, mengedukasi, atau berbagi cerita (vlog). Kedua, definisikan siapa dirimu. Langkah ini dapat dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut. Kamu ingin dikenal sebagai apa? Apa passion kamu? Apa nilai diri kamu? Apa keahlianmu? Langkah yang ketiga, yaitu definisikan siapa terget utama dari brand kamu.
Langkah ini menentukan audiens yang akan kamu jadikan sebagai pasar kamu. Tentukan mereka dengan menjawab pertanyaan, berapa usianya? Â Apa kesukaannya? Apa yang jadi ketakutannya? Di mana mereka sering melihat konten? Langkah yang berikutnya adalah definisikan platform atau sosial media yang akan kamu gunakan, seperti TikTok, Intagram, atau Facebook. Kemudian, kembangkan kontenmu. Rancanglah tampilan dan kontenmu agar pesan yang ingin kamu sampaikan dapat diterima audiens.
Bagaimana, mudah bukan? Kamu dapat memulai ini kapan saja. Namun, ada beberapa kemungkinan hambatan yang akan kamu hadapi. Di antaranya merasa belum pantas, takut tidak menjadi diri sendiri, takut riya, dan pamer. Untuk itu tetapkan keyakinan bahwa setiap hal dari kita itu unik. Jadilah diri sendiri jangan sekadar citra palsu.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”