Apa yang membuat seseorang memiliki kualitas yang berbeda dibandingkan dengan orang yang lain? Jawabannya terletak pada penguasaan prinsip dasar dari sebuah bidang. Ketika seseorang sudah menguasai dasar suatu bidang dengan baik dan mendalam, maka bukan tidak mungkin Ia akan lebih unggul dibandingkan dengan orang-orang lain yang sedang mendalami bidang yang sama. Sama halnya dengan bidang yang satu ini, yaitu komunikasi. Seseorang yang menguasai prinsip dasar komunikasi akan memiliki kualitas komunikasi yang lebih baik dibandingkan dengan yang tidak menguasai prinsip dasarnya. Ada empat prinsip dasar komunikasi, yaitu audiens, pesan, konteks, dan mendengarkan. Mari kita bahas satu per satu.
Prinsip pertama adalah audiens. Audiens yang dimaksud di sini adalah siapa audiensnya, seperti apa karakternya, dan apa yang menjadi perhatian audiens tersebut. Kita perlu mendesain cara berkomunikasi kita agar sesuai dengan apa yang diharapkan audiens saat kita berkomunikasi. Ada tiga bagian yang harus dikuasai dari audiens, yaitu pikiran, perasaan, dan langkah. Sebuah komunikasi dapat dikatakan berkualitas ketika kita berhasil mendapat tempat di pikiran audiens yang mana akan mempengaruhi perasaan audiens dan memancing audiens melakukan sebuah langkah tertentu. Hal ini tentu harus dicoba untuk diterapkan. Misalnya, ketika kamu ingin mengajak temanmu untuk mengerjakan suatu proyek bersama-sama. Kamu harus bisa membuat temanmu berpikir bahwa proyek ini adalah sesuatu yang baik dan harus dikerjakan bersama denganmu. Kamu juga harus bisa menguasai perasaan temanmu agar temanmu merasa bahwa dirinya dibutuhkan dalam mengerjakan proyek ini. Setelah kamu berhasil menguasai pikiran dan perasaan temanmu, pasti dia akan segera mengambil langkah untuk bergabung mengerjakan proyek bersamamu.
Setelah kita memahami dan menguasai audiens dengan baik, prinsip selanjutnya yang harus dikuasai adalah pesan. Komunikasi ditujukan untuk menyampaikan pesan dari satu orang ke orang lainnya. Demi tersampaikannya isi pesan secara utuh, maka cara menyampaikan pesannya pun juga harus diperhatikan dengan baik, karena cara kita menyampaikan pesan sangat memengaruhi audiens dalam menangkap maksud kita. Dalam berkomunikasi, kita perlu memperhatikan kualitas vokal, intonasi, dan artikulasi yang kita gunakan. Apabila komunikasi dilakukan dengan vokal yang tidak jelas, intonasi yang tidak terdengar, dan artikulasi yang tidak baik, maka bukan tidak mungkin pesan yang dimaksud tidak tersampaikan dengan benar. Selain itu, penggunaan ekspresi yang sesuai dan bahasa yang tepat juga akan memengaruhi seseorang dalam menerima pesan kita. Jadi, untuk memiliki kualitas komunikasi yang baik, pastikan semua hal tersebut telah dilakukan dengan benar, ya!
Prinsip selanjutnya adalah konteks. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dilakukan dengan orang yang tepat, waktu yang tepat, dan tempat yang tepat. Misalnya, ketika kamu ingin memberikan koreksi kepada temanmu, maka jangan sampai kamu memberikan koreksi untuk satu temanmu dihadapan teman-temanmu yang lain. Ini akan melukai perasaan temanmu. Bisa jadi malah pesan yang ingin kamu sampaikan tidak tersampaikan dengan tepat. Lebih baik, kamu atur waktu yang tepat untuk bisa berkomunikasi empat mata dengan temanmu. Atur juga tempatnya yang jauh dari jangkauan teman-temanmu yang lain, agar privasi temanmu yang akan kamu berikan koreksi terjaga dengan aman. Satu hal lagi yang harus diperhatikan, pastikan kamu mengoreksi teman yang benar ya, jangan sampai salah orang!
Setelah kita menguasai audiens, pesan, dan konteks komunikasi, ada satu prinsip lagi yang harus kita kuasai agar komunikasi kita menjadi berkualitas. Bahkan, sebenarnya ini adalah prinsip yang paling dasar yang harus kita kuasai dulu sebelum kita menguasai tiga yang lain. Prinsip tersebut adalah mendengarkan. Ingat, komunikasi dimulai dengan menjadi pendengar yang baik. Memang, hal ini jarang sekali diajarkan, padahal ini sangat penting sekali. Bagaimana cara menjadi pendengar yang baik? Ketika ada orang berbicara, pahami situasi secara utuh dengan mendengarkannya secara fokus. Kamu juga harus menjadi orang yang open minded, yaitu terbuka dengan pendapat dalam mendengarkan pendapat orang lain. Perhatikan juga apa yang tidak Ia katakan, yaitu ekspresinya, karena ekspresi menggambarkan pesan sebenarnya dari sebuah komunikasi.
Komunikasi yang berkualitas akan menghasilkan komunikasi yang efektif. Bagi pembaca yang sudah akan memasuki dunia kerja, komunikasi efektif adalah skill yang sangat penting untuk kita kembangkan. Mengapa demikian? Karena komunikasi memiliki peran yang sangat penting untuk mempercepat karir di masa depan. Sebaiknya, skill ini dipersiapkan sejak seseorang masih bestatus sebagai pemuda. Untuk meningkatkan kesadaran tentang skill komunikasi, pembaca dapat mengikuti kegiatan kolaboratif yang diselenggarakan AIESEC in UPN “Veteran” Yogyakarta yang satu ini, yaitu Impact Circle #YouthForTheFuture: How Communication Skill Plays Role in Future Career. Kegiatan kolaboratif berbentuk webinar ini akan menghadirkan pembicara-pembicara yang sangat expert dalam bidang komunikasi dan pengembangannya di dunia kerja. Webinar ini akan berlangsung pada Sabtu, 8 Mei 2021. Jangan sampai lupa daftar, ya!
Info lebih lanjut mengenai Impact Circle: aiesec.or.id/impact-circle
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”