#HCCRamadhandiKampungku Yuk intip : Uniknya Menjemput Lailatul Qadar di Kota Santri, Pasuruan.

Kegiatan ini berlangsung di malam hari, pada minggu terakhir bulan Ramadhan. Pasuruan mendapat julukan kota Santri karena adanya pondok pesantren yang cukup banyak di sini, Hal itulah menjadikan Ramadhan di kotaku sangatlah ramai dan berwarna.

Kali ini aku akan bercerita tentang uniknya menjemput Lailatul Qadar di Pasuruan. Tetapi sebelumnya, apakah kamu tahu apa itu malam Lailatul Qadar? 

Advertisement

Malam Lailatul Qadar adalah malam yang penuh berkah menurut kepercayaan agama Islam, barang siapa yang mendapatkan malam Lailatul Qadar ini maka seseorang tersebut akan mendapatkan kemuliaan dan keberkahan hidup di dunia dan di akhirat.

Biasanya, banyak orang-orang berlomba untuk mendekatkan diri kepada Tuhan di malam-malam ganjil di akhir Ramadan sebagai upaya untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar.

Beberapa kegiatan yang biasa mereka lakukan seperti, beriktikaf /berdiam diri di masjid, tadarus Al-Quran, shalat malam, bershalawat dan berdoa. 

Advertisement

Selain itu, ada juga beberapa tradisi masyarakat lokal yang ada di Pasuruan kota Santri ini, guna menyambut Malam Lailatul Qadar.

Yang pertama yakni tradiri Obor-Oboran.

Tradisi ini sudah ada semenjak aku kecil, tradisi ini biasanya dilakukan oleh para santri yang dipandu oleh para ulama setempat untuk berdoa bersama kemudian menyalakan obor dan membawa obor tersebut mengelilingi desa-desa, pemandangan saat obor di nyalakan dan dibawa keliling desa-desa sangatlah indah, desa sekitar menjadi terang dan penuh cahaya, tradisi ini biasanya dilakukan di minggu terakhir bulan ramadhan sebagai simbolis bahwa kita akan memasuki malam – malam Lailatul Qadar dan bertujuan untuk mengingatkan serta mengajak seluruh warga untuk lebih giat dalam beribadah demi menjemput malam Lailatul Qadar serta juga mengingatkan bahwa bulan ramadhan sudah tinggal beberapa hari lagi, jadi mari di manfaatkan dengan sebaik baiknya.

Advertisement

Selain itu ada tradisi yang dinamakan Malem Likuran. Malem Likuran bila di terjemahkan ke bahasa indonesia memiliki arti Malam Duapuluh-an.

 Tradisi Malem likuran tersebut hanya dilaksanakan pada hari-hari ganjil pada bulan Ramadan yakni malam dua puluh satu, malam dua puluh tiga, malam dua puluh lima, malam dua puluh tujuh dan malam dua puluh sembilan.

Dalam acara malem likuran para jamaah berkumpul dan melakukan beberapa shalat sunnah antara lain, sholat sunnah Lisyukril Wudhu’, Taubat, Sholat sunnah Lidaf’il Bala’ sholat sunnah Tasbih, sholat Hajat, sholat Tahajud dan sholat Lailatul Qadar.

Tradisi malem likuran ini di lakukan bersama-sama dan bertujuan untuk berdoa agar seluruh warga dan masyarakat setempat di berikan kemaslahatan, kerukunan, kemakmuran dan di hindarkan dari bala atau musibah.

Yang terakhir dan tak kalah unik dari Pasuruan kota Santri ini adalah Tradisi Selamatan Weton 

Tradisi Selamatan Weton ini merupakan tradisi yang sudah turun temurun dari kakek buyut warga setempat. 

  

Tradisi selamatan weton  adalah selamatan seseorang atas hari kelahirannya sesuai perhitungan tahun Jawa, mulai dari bulan termasuk hari pasaran. Di hari kelahirannya tersebut, dianggap paling mustajabah untuk memohon dan cita-cita terkabul.

Para warga setempat juga percaya bahwa tradisi ini akan membawa kemujuran dan juga barakah, tidak hanya bagi pemilik weton saja tetapi kepada seluruh warga yang mengikuti tradisi tersebut. Makadari itu tradisi ini masih berlangsung dan tetap dilestarikan hingga sekarang.

Nah itulah beberapa tradisi unik selama Ramadan di kampungku, di Pasuruan yang di juluki Kota Santri ini.

Ramadan tentu menjadi bulan yang spesial untuk setiap umat Islam, bukan?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

if one day i was gone, and then u miss me, just read my writing, cause i was in there.