Beberapa tahun yang silam di sebuah tempat penuh sejarah, aku dan kamu bertemu. Hari demi hari terlewati, nampak kita saling mengagumi. Satu per satu perbedaan-perbedaan mulai muncul. Ketidaksepahaman pun semakin jelas. Segalanya menjadi membingungkan. Aku menyadari bahwa aku tidak boleh fokus pada perbedaan kamu. Aku seharusnya bersyukur karena kamu hadir di hidupku. Kamu membawa kenangan manis, kamu juga yang memberi pelajaran berharga. Tidak semua orang yang baik itu sempurna baiknya, begitu juga tidak semua orang yang berbuat kurang baik adalah 100% orang jahat. Unik paket lengkap, ada kekurangan dan ada kelebihan.
Ada hari-hari di mana aku berpikir untuk melepaskanmu, tapi aku belum rela. Aku menyadari bahwa aku selalu berharap kamu berubah. Ternyata yang harus berubah itu aku. Kamu ya kamu, aku ya aku. Memaafkan dan memaklumi dirimu adalah hal terbaik yang aku lakukan untuk diriku. Mengintrospeksi diriku membuat aku terlepas dari beban-bebanku. Selama ini, aku juga salah. Salah pada diriku sendiri. Aku kira aku akan menjadi lebih baik jika bersamamu. Namun, menjadi lebih baik adalah usaha diri sendiri bukan usaha dari orang lain. Aku tidak seharusnya berpikiran bahwa kamu dapat membuatku menjadi lebih baik.
Seharusnya aku fokus pada diriku sendiri. Masa depanku tidak tercipta oleh orang lain, orang mungkin bisa membantu tapi masa depanku ada pada keputusanku. Akulah orang yang bertanggung jawab atas hidupku. Aku bersyukur kepada Tuhan yang telah menyadarkan aku. Aku tidak harus mencari manusia, aku harus mencari Tuhan. Manusia begitu terbatas, tapi Tuhan tidak pernah mengecewakan. Tuhan pasti memberiku kepastian. Hari ini aku mau belajar untuk percaya pada-Nya.
Yang harus berubah itu aku. Proses demi proses aku lalui. Aku yakin jikalau aku melakukan hal yang benar hari ini, aku tidak akan menyesal di masa mendatang karena aku tidak menyia-nyiakan masa mudaku. Bukan juga berarti aku boleh menyombongkan hal-hal benar yang telah aku lakukan, aku sadar aku adalah manusia yang masih jatuh bangun untuk hidup dalam kebenaran. Aku hanya tidak ingin menyesal di kemudian hari.
Tidak ada hidup yang tanpa adanya tantangan. Aku yang dulunya berharap semua bisa mudah, kini aku selalu meminta untuk dimampukan. Aku yakin setiap tantangan dalam hidup akan membentuk karakter yang kuat. Menjadi perempuan tangguh menghadapi apapun. Tidak ada masalah tanpa jalan keluar, tidak ada musibah tanpa pembelajaran. Hal pahit yang datang akan disusul oleh hal yang manis. Pahit manis datang bergantian.
Akhirnya aku mengerti bahwa perbedaan adalah warna kehidupan. Yang harus berubah bukan orang lain tapi aku. Aku tidak boleh menuntut agar orang lain berubah. Karena semestinya aku berterima kasih pada Tuhan karena telah menempatkan orang-orang yang berbeda dengan aku untuk mensyukuri atas siapa aku sebenarnya.
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”