Aku – Kau
Malam tiba
Dan kau terus bertanya,
Ada apa dengan malam?
Apakah ada yang salah dengan bulan?
Ataukan bintanglah yang membuat ini semua?
Kaulah nyanyian pengantar tidur yang tak kupinta
Nyanyian  yang terus kudengar sebelum semua sirna
Nyanyian tentang diriku
Tentang semua jalan setapak itu
Hingga semua tentang makhluk yang bahkan tak kutau
Apakah aku bersalah padamu?
Seakan semua kesalahan hanya tertuju padaku
Mereka semua sempurna dan akulah yang cela
Hulu mampukah aku kesana?
Jika mampu,
Apakah peralihan akan ada?
Untukku semua dunia?
Bagaimana dunia ini tercipta? Â
Apa yang Tuhan fikirkan saat menciptakannya?
Bagaimana Ia menciptakan tanganku hanya dua?
Apa yang terjadi saat akhir tiba?
Nyanyian tak terarah semakin parah
Entah kapan nyanyian ini akan sirna
Nyanyian disetiap hilir hariku
Semua ini semakin melelahkan
Semua kemarahan serta putus asa menjadi satu
Terkemas dalam sebait nyanyian yang tak habis dalam semalam
Malam berat yang harus lewat
Berharap esok segera sirna
Aku terlalu takut untuk terlelap karna ragu esok akan ada
Namun akupun terlalu takut akan hadirnya esok
Â
Aku – Dia
Saat gelap mulai menelan dunia
Saat lelap mulai tenggelam dalam
Dia hadir tanpa kata
Dia hilang tanpa sebab
Wahai gelap sampaikan salamku padanya
Katakan padanya untuk tetap disampingku
Bawa aku kehamparan pantai
Gandeng jemariku saat matahari terbenam
Bawa aku lari dari semua bulan serta bintang
Bantu aku kabur dari nyanyian malam
Dia lah doaku saat malam datang
Lenyap lelahku saat ia tiba
Kuharap akan raganya ada
Aahh…
Entahlah…
Entah itu raga, jiwa atau hanya dialah kaca
Kaca yang memantulkan sinar yang terhalang awan
Kaca yang tak punya kata maupun rasa
Dialah penghias gelap dunia
Kegilaanku semakin parah
Mulai kutunggu ia setiap gelap tiba
Berharap tiba saat waktunya
Hadir raga serta jiwanya
Menggandeng tanganku dikesunyian malam kota
Memeluk penatku saat hilir tiba
Tanpa perlu tenggelam dalam gelap
Dia bawaku menari diangkasa
Tanpa perlu terbang dalam terang
Kurasa itu semua hanya bayangan
Kuciptakan dalam gelap malam
Pelarian dari lelah menghantam
Namun…
Setidaknya dia lah yang membuatku ingin menemui malam
Bangun saat esok hari tiba
Dia lah awal dari semua tawa
Esok dari semua hari
Saat kutersadar nanti, kau akan kutemui
Terimakasih kuucapkan untuk Aku, Kau dan Dia
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”