1. Tak lekang
Sebagaimana asa ini terajut
Oleh kepingan tajam serta kasarnya permukaan yang tersudut
Sebagaimana hari-hari tidak lagi menjadi sepi
Ditelan oleh ragam warna warni ilusi
Sebagai gambar diri
Ia warnai pada kanvas
Sebagai titik hempas
Senyumnya terbit sebagai warna
Tak lekang, pada perjumpaan setiap hari yang ada
Â
2. Persimpangan Jalan
Persimpangan jalan yang rumpang
Elegi-elegi yang mengudara bersebrangan
Seolah kau meletakkan sekuntum tulip merekah
Yang kau dekap ialah rindu lain
Pada raga yang tak menggangap dirinya ada
Seolah kau tak tahu
Yang kau selancarkan aksi nyata
Di tengah kota dengan kalimat terbata-bata
Kau menimbang-nimbang untuk peka
Hanya saja, yang terguncang resahnya
Layaknya selimut dan penutup matanya
Sebab jatuhnya, sudah suka sejak lama
Seolah genggamannya, berarti tidak berada pada suka yang sama
Seolah tidak ada rasa saja
Jauh dalam lautan yang terdalam
Riak airnya menyelami, teramat dalam jatuhnya
Sebagai jangkar yang tahu sisi lautan favoritnya
Teramat jatuh, hanya saja kau tak tahu
Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya
“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”